Salah Kaprah tentang Value Trap, Begini Cara Mengatasinya
Seperti terkait dividend trap, masalah value trap juga masih banyak salah kaprah. Lalu, apa sebenarnya value trap? dan bagaimana strategi mengantisipasinya?

Mikirduit – Jika bicara saham yang lagi murah, banyak yang mengatakan hati-hati dengan value trap. Namun, kami menilai masih banyak yang salah kaprah tentang value trap. Harga saham yang sudah murah dan dalam 3-12 bulan belum naik bisa jadi bukan value trap. Jadi, apa itu value trap dan bagaimana cara menghindarinya?
Beberapa kali sempat melihat obrolan saham murah tiba-tiba ada yang nimbrung, “ah itu sahamnya murah sih tapi nggak kemana-mana.” Pas di-cek ternyata nggak kemana-mananya baru 3-6 bulan saja. Berarti masalahnya bukan di saham murahnya, tapi ekspektasi yang ingin cepat dan lebih cocok dengan trading daripada value investing.
Dalam value investing, investor memang membeli saham murah, tapi bukan berarti setelah membeli saham murah, harganya langsung naik. Pasalnya, sebuah saham mengalami salah harga atau menjadi murah bisa disebabkan beberapa faktor seperti:
- Faktor market secara umum yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro (ini dialami oleh pasar saham Indonesia pada Februari-Maret 2025 ketika MSCI mengurangi bobot hingga pasar saham secara keseluruhan mengalami penurunan)
- Faktor sektoral yang membuat kinerja secara sektoral mengalami penurunan (biasa terjadi di saham cyclical, tapi bisa juga terjadi secara khusus seperti di saham semen yang secara industri mengalami oversupply)
- Faktor luar biasa yang bukan karena masalah internal yang membuat kinerja turun dan harga murah (Seperti AMMN yang mengalami kerugian karena transisi perubahan bisnis dari jual bijih menjadi olah bijih di smelter)
- Faktor internal yang bermasalah sehingga kinerja terus turun yang berefek ke harga saham (tren kinerja UNVR yang sulit bertumbuh karena faktor internal)
Dari berbagai faktor tersebut poin 1-3 cukup oke dipilih untuk mencari saham value investing. Namun, periode hold-nya akan tergantung separah apa efek faktor eksternal dan luar biasa terhadap kinerja keuangan dan kapan potensi bangkitnya.
Sementara itu, untuk yang terakhir sedikit berisiko karena ada masalah internal. Apalagi jika terkait pembayaran utang yang gagal bayar, hal itu bisa jadi cerita panjang hingga berujung pailit. Jadi, lebih baik dihindari. Kecuali, ada peluang pemulihan kinerja, mungkin bisa dilirik.
Lalu, Apa itu Value Trap?
Banyak yang berasumsi value trap itu adalah saham yang fundamental bagus, tapi dalam 3-6 bulan harga sahamnya nggak kemana-mana. Sehingga dianggap jebakan value?
Sebenarnya, ini agak kurang tepat. Value trap adalah saham yang secara valuasi murah, tapi ternyata saham murah tersebut dari segi fundamental cukup rapuh. Seperti, tingkat margin keuntungan yang berfluktuasi tinggi sehingga pertumbuhan kinerja juga lebih lambat. Intinya, value trap adalah saham murah dengan fundamental tidak terlalu menarik bisa jelek hingga biasa saja.
Jadi, fokus Value trap bukan saham bagus dengan harga murah dan pergerakan harga sideways saja, melainkan dari segi fundamental kinerja keuangannya juga tidak begitu bagus.
Misalnya, kita mencari saham yang murah dengan asumsi PE di bawah 10 kali berarti diskon. Saat searching, kita menemukan saham LPKR dengan PE cuma 0,32 kali. Apakah artinya saham LPKR murah dan menarik untuk value investing?

Jawabannya belum tentu, kita perlu lihat kenapa PE LPKR bisa terlihat rendah?
Perhitungan PE LPKR sebesar 0,32 kali itu dengan menggunakan asumsi twelve trailing month (TTM). Jadi, laba kuartal I/2025 ditambah laba kuartal II/2024 hingga kuartal IV/2024. Hasil EPS-nya dibagi dengan harga saham di pasar.
Adapun, PE LPKR terlihat rendah karena LPKR mencatatkan kinerja laba bersih jumbo pada kuartal II/2024 menjadi Rp283 per saham. Dengan kondisi itu, tingkat laba bersih per saham TTM LPKR menjadi Rp269 per saham.
Jika dibandingkan dengan harga saham LPKR per 28 Mei 2025 di harga Rp87 per saham, PE LPKR jelas di bawah 1 kali. Namun, hal ini bukan berarti LPKR jadi pilihan saham value investing yang tepat.
Pasalnya, tingkat PE LPKR bisa meningkat drastis di kuartal II/2025. Alasannya, perhitungan EPS tidak memasukkan pendapatan luar biasa LPKR pada kuartal II/2024. Kenaikan laba bersih LPKR pada kuartal II/2024 didorong oleh faktor penjualan sebagian saham SILO pada pertengahan tahun lalu.
Hasil dari penjualan sebagian saham SILO itu juga digunakan untuk membayar utang sehingga tingkat Debt to Equity Rasio (DER) LPKR terlihat lebih baik di bawah 1 kali. Namun, faktor ruang pertumbuhan bisnis belum terbukti bisa bangkit. Sehingga, jika masuk ke saham LPKR dengan tujuan value investing mungkin kurang cocok.
Namun, hal itu bukan berarti saham LPKR akan terus turun. Dalam jangka pendek bisa saja ada fluktuasi yang mendorong harga saham LPKR naik. Namun, plan-nya lebih ke-trading jangka pendek.
Cara Menghindari Value Trap
Untuk menghindari value trap, kita harus memahami kondisi fundamental emiten tersebut secara umum. Apakah dalam mode yang siap bangkit, lalu apa yang menyebabkan harga sahamnya turun, serta kondisi kinerja keuangan terkini.
Jadi, inti menghindari value trap adalah memahami fundamental bisnis emiten tersebut. Beberapa hal yang penting untuk diketahui adalah:
- Pertumbuhan laba bersih dan penjualan selaras (dengan begitu bisa disimpulkan dari segi bisnis mampu menghasilkan keuntungan)
- Arus kas operasional positif yang berarti bisnisnya benar-benar menghasilkan uang tunai
- Tingkat debt to equity ratio (DER) di bawah 1 kali dan Interest coverage ratio di atas 3 kali (di atas 1 kali cukup, tapi lebih baik di atas 3 kali)
- Secara sektoral, karakter bisnis sahamnya bisa mencatatkan pertumbuhan yang menarik
- Tren margin keuntungan minimal stabil tidak mengalami turun terus menerus. Jika ada penurunan terus menerus berarti ada yang salah dengan model bisnisnya.
Catatannya, jika ingin menggunakan value investing disarankan harus sabar. Kami selalu menekankan strategi value investing ini paling cepat harus punya toleransi hold selama 2 tahun. Dalam periode tersebut, harga saham bisa saja naik lebih cepat jika didukung momentum pemulihan kinerja, aksi korporasi, atau faktor lainnya. Jika ingin take profit setelah cuannya lumayan bisa dilakukan meski belum capai 2 tahun. Apalagi, jika kenaikan harga sudah menyentuh target.
Kami sudah merilis update saham bulanan di Mikirsaham untuk value, growth, contrarian, dan dividen investing yang bisa menjadi pilihanmu bulan Juni 2025 nanti
Kamu bisa diskusi dan tanyakan dengan Join membership Mikirsaham (dulu bernama Mikirdividen) dan dapatkan benefit:
- Pilihan saham value-growth investing bulanan
- Pilihan saham dividen yang potensial
- Insight saham komprehensif serta actionnya
- IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
- Diskusi saham dan rekap diskusinya
- Event online bulanan
- Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan
Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini