Saham ISAT dan TLKM Jeblok, Ada Apa Nih?

Saham ISAT dan TLKM kompak koreksi. Ada pertanda apa nih? apakah bakal lanjut turun atau siap rebound?

saham telekomunikasi ISAT dan TLKM

Mikirduit – Dua saham Telekomunikasi mencatatkan koreksi signifikan pada perdagangan 10 Februari 2025. Ada apa dengan sektor telekomunikasi?

Secara umum, tiga saham telekomunikasi terbesar, yakni TLKM, ISAT, dan EXCL memang mengalami penurunan pada perdagangan 10 Februari 2025. Namun, jika dilihat penurunan TLKM dan ISAT lebih anomali dibandingkan EXCL yang cuma turun 0,44 persen. Apa yang terjadi dengan TLKM dan ISAT. 

Untuk dua saham tersebut memiliki sentimen internal tersendiri. Sehingga, bisa dibilang penurunan harga saham telekomunikasi kali ini bukan faktor sektoral.

Penyebab Penurunan Saham ISAT

Penurunan harga saham ISAT berhubungan erat dengan rilis laporan keuangan tahun 2024 perseroan. Jadi, ISAT baru rilis laporan keuangan full year 2024 dengan hasil laba bersih naik 8,97 persen menjadi Rp4,91 triliun. 

Kenapa laba bersihnya naik positif, tapi harga sahamnya malah koreksi sampai 13 persen?

Jika ditelisik, ada dua faktor utamanya.

Pertama, hasil laba bersih ISAT di full year 2024 ini di bawah konsensus pasar. Jadi, 17 analis memproyeksikan laba bersih ISAT bisa mencapai Rp5,19 triliun. Sayangnya, realisasinya hanya Rp4,91 triliun. 

Kedua, masih berhubungan dengan yang pertama, salah satu penyebab ISAT tidak mampu mendekati laba bersih konsensus pasar adalah karena penurunan laba di tiga bulan kuartal IV/2024 sebesar 39 persen menjadi Rp1,03 triliun dibandingkan dengan kuartal keempat 2023.

Jika dibandingkan per kuartal, kinerja ISAT di tiga bulan kuartal IV/2024 ini juga mencatatkan penurunan pertama sejak 2017 dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya. 

Sebenarnya, dari segi pendapatan, kinerja tiga bulan kuartal IV/2024 masih tumbuh 2,21 persen menjadi Rp14 triliun. Artinya, salah satu penekan adalah kenaikan biaya operasional yang tidak selaras dengan pertumbuhan pendapatan. 

Jika melihat data presentasi perseroan, dua biaya yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain, marketing sebesar 13 persen menjadi Rp535 miliar dibandingkan dengan kuartal III/2024, serta general dan administration yang naik 11 persen menjadi Rp222 miliar. 

Meski begitu, ada kabar bagusnya, manajemen ISAT mengumumkan rencana pembagian dividen dengan maksimal 70 persen dari laba bersih. Dengan menggunakan asumsi itu serta realisasi laba bersih per 2024, berarti potensi dividen ISAT senilai Rp106 per saham dengan tingkat dividend yield sekitar 5 persen. 

Penyebab Penurunan Saham TLKM

Berbeda dengan ISAT, saham TLKM mengalami penurunan karena sentimen non-teknis. Jadi, pada 10 Februari 2025 pagi, TLKM merilis keterbukaan di IDX terkait keterlibatan komisaris perseroan, Isa Rachmatawarta dalam tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya pada periode 2008-2018. 

Namun, terlibatnya Isa itu terjadi bukan saat menjabat sebagai komisaris TLKM, melainkan ketika menjabat posisi Kepala Biro PErasuransian di Badan Pengawas PAsar Modal dan Lembaga Keuangan pada periode 2006-2012. Sehingga sentimen sebenarnya cenderung jangka pendek banget. 

Adapun, sentimen negatif TLKM bisa berlanjut jika ada rilis laporan keuangan 2024. Pasalnya, laba bersih TLKM berpotensi tertekan karena adanya program pensiun dini. Belum lagi, jika mengalami perlambatan kinerja di kuartal IV/2024 seperti yang dialami ISAT.

Penyebab Saham Big Bank, TLKM, ASII Tumbang, Pertanda Apa Nih?
Secara mengejutkan IHSG turun 2 persen pada 6 Februari 2025. Apa yang sebenarnya terjadi? bagaimana nasib saham inti di IHSG seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan BBCA, serta TLKM, ASII?

Kesimpulan

Jadi, seberapa menarik saham TLKM dan ISAT? untuk saham TLKM, kami bisa sebut harga sudah sangat menarik tapi bukan berarti tidak akan menghadapi penurunan harga lebih lanjut. Momentum TLKM akan tercipta ketika laba bersih perseroan kembali bertumbuh di 2025 setelah mengeluarkan biaya besar untuk program pensiun dini. 

Di sisi lain, saham ISAT di bawah Rp2.000 per saham juga posisi menarik dengan iming-iming kenaikan payout ratio dividennya dari 48 persen menjadi 70 persen. 

Namun, jika dikomparasi antara pertumbuhan bisnis dengan valuasi saham, kami menilai EXCL justru yang menarik. Meski, tantangannya EXCL berencana merger dengan FREN, serta valuasi EXCL tidak semurah TLKM. 

Nah, kalau menurutmu apakah saham sektor telekomunikasi ini siap bangkit dari valuasi yang sudah diskon saat ini?

Jadi, bagaimana merapikan portofolio saham-mu saat ini? kamu bisa curhat di Grup Diskusi Mikirdividen bersama ratusan investor lainnya. Yuk join Mikirdividen sekarang.

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .

Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.

Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:

  • IPO Digest Premium
  • Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
  • Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini