Saham Big Bank Diskon Besar Setelah Menkeu Diganti, Peluang atau Risiko?

Saham big bank lagi mencatatkan diskon besar setelah menteri keuangan diganti. Dalam kondisi ini, apakah harga sahamnya sudah menarik atau masih ada risiko?

saham diskon

Mikirduit – Saham bank langsung jeblok setelah adanya pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbawa Adhi Sadewa. Lalu, bagaimana prospek saham bank yang lagi terpuruk?

Highlight

  • Saham perbankan, khususnya big bank, tertekan akibat pergantian menteri keuangan dan aksi net sell asing, dengan BBCA mencatatkan tekanan jual terbesar.
  • Prospek jangka menengah tetap menarik karena tren penurunan suku bunga berpotensi mendorong perbaikan kinerja perbankan mulai 2026 hingga 2027.
  • Selain potensi pertumbuhan laba bersih, investor juga bisa melirik dividen big bank yang menawarkan yield menarik, terutama BMRI dan BBRI.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Ada 38 dari 47 saham bank yang kolaps pada perdagangan sesi 1 9 September 2025. Hanya 9 saham bank yang mencatatkan kenaikan antara lain, BBTN, BSIM, BBTN, BTPS, MAYA, SDRA, INPC, BNBA, dan BGTG. Sorotan utama kepada saham big bank yang turun cukup signifikan dengan skala market cap-nya.

Apakah ini menjadi tanda kiamat saham banking? korelasi terbesar perubahan menteri keuangan dengan saham bank adalah prospek ekonomi. Selain itu, untuk saham big bank juga mendapatkan tekanan dari arus jual asing. 

Misalnya, BBCA mencatatkan net sell asing sekitar Rp1,2 triliun pada penutupan perdagangan 8 September 2025. Net sell asing BBCA menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan 3 saham big bank lainnya. 

Tekanan jual bersih asing dari saham BBCA bukan hanya berasal dari pergantian menteri, tapi sejak pemerintah dan Bank Indonesia melaksanakan strategi burden sharing dengan pembelian SBN di pasar sekunder senilai Rp200 triliun. (Net sell asing berturut-turut sejak 29 Agustus 2025)

Sementara itu, tekanan harga saham big bank BUMN terutama BBNI dan BBRI lebih rendah selaras dengan aksi burden sharing bertujuan untuk menjalankan proyek pemerintah, yakni koperasi merah putih dan proyek 3 juta rumah dalam setahun. 

Ada indikasi, dari pembelian SBN oleh BI dari pasar sekunder itu dibeli dari beberapa big bank BUMN sehingga menambah likuiditas dari big bank BUMN tersebut.

Peluang di Saham Banking

Jika dilihat, tekanan harga saham bukan hanya datang dari sektor bank dan big bank, tapi hampir seluruh market mengalami penurunan harga saham. Sehingga saat ini bisa dibilang momentum untuk saham-saham yang sudah murah. Kami merangkum beberapa saham yang menarik dibeli per September dan yang masih dalam watch sehingga berpotensi dibeli dalam mikirsaham.com

Lalu, bagaimana peluang saham banking? dengan tren penurunan suku bunga bank sentral, saham banking berpotensi mendapatkan momentum di 2026. Apalagi, BI sudah menurunkan 100 bps sepanjang 2025 berjalan, yang ada potensi turun lebih banyak lagi ke depannya.

Sehingga, ada potensi kinerja saham banking bisa lebih baik di 2026 dengan cost of fund yang lebih murah, serta harapan ekonomi yang lebih baik. Lalu, bagaimana prospeknya?

Kami mengelaborasi proyeksi kinerja saham big bank hingga 2027 dengan ekspektasi tren suku bunga terus turun dan ekonomi bertahap mulai membaik. (Ketika suku bunga diturunkan bisa dibilang menjadi momentum kebijakan moneter ekspansi mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga kami menilai ada potensi ekonomi yang lebih baik).

Dari konsensus analis, kinerja laba bersih ketiga saham big bank diperkirakan mengalami penurunan. BBRI menjadi yang terdalam sebesar 5,3 persen, sedangkan BBNI turun 1,04 persen, serta BMRI turun 0,67 persen. BBCA masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang positif sebesar 6,08 persen.

Cara Investor Saham Menghadapi Banjir Rumor Tidak Jelas Agar Tetap Cuan
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak rumor-rumor tidak jelas yang membuat banyak orang FOMO. Hasilnya ya ada yang cuan, ada yang rugi juga. Simak cara cuan sambil menghadapi banjir rumor saham saat ini.

Prospek laba bersih emiten bank besar diperkirakan tumbuh lebih agresif di 2027. BBRI diproyeksikan tumbuh terbesar dengan kenaikan sebesar 10,4 persen, BBNI naik 9,84 persen, BMRI naik 5,06 persen, dan BBCA naik 7,64 persen. Kinerja BBRI dan BBNI mencatatkan kenaikan agresif karena asumsi low base laba bersih di 2025 karena adanya penurunan kinerja.

Lalu, kinerja di 2027 juga lanjut bertumbuh. Untuk di tahun ini, BMRI diproyeksikan mencatatkan kenaikan 10,43 persen, disusul BBNI sebesar 10,24 persen, BBCA sebesar 7,89 persen, dan BBRI sebesar 7,73 persen.

Asumsi ini mengecualikan beberapa sentimen tidak terduga seperti adanya risiko ekonomi yang hadir jika efek penurunan suku bunga belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, dengan harga saham big bank saat ini, seberapa besar potensi dividennya? Dengan asumsi dividen payout rasio yang moderat, BMRI berpotensi mencatatkan dividen Rp474 per saham dengan tingkat yield sekitar 10,83 persen.

Lalu, BBRI berpotensi membagikan dividen sebesar Rp300 per saham dengan tingkat yield sekitar 7,85 persen. BBNI berpotensi membagikan dividen Rp312 per saham dengan tingkat yield 7,71 persen, serta BBCA berpotensi bagikan dividen sebesar Rp306 per saham dengan tingkat yield 4,07 persen.

Jadi Bagaimana Strategi Investasi Saham Big Bank Saat Diskon?

Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini