Saham ASII Turun Terus, Momen Nyerok atau Tanda Bahaya?

Saham ASII sudah turun ke level cukup murah. Namun, pertanyaannya, apa yang bikin saham ASII ini turun dari Agustus 2023 hingga 29 November 2023?

Saham ASII Turun Terus, Momen Nyerok atau Tanda Bahaya?

Mikirduit – Saham PT Astra International Tbk. atau ASII terus mencatatkan penurunan sejak Agustus hingga 29 November 2023. Dengan penurunan itu, harga saham ASII sudah menarik, tapi pertanyaannya kenapa harga saham ini turun cukup signifikan ya? kami akan ulas detailnya di sini. 

Penurunan harga saham ASII itu seolah bertolak belakang dengan aksi perseroan yang cukup ekspansif dalam melakukan akuisisi hingga pengembangan bisnis. Misalnya, sepanjang semester II/2023 saja, ada beberapa pengembangan bisnis yang mulai jalan menuju komersial.

Seperti, rilisnya Bank Saqu by Bank Jasa Jakarta, bank yang diakuisisi ASII sejak 2022 bersama mitranya asal Hong Kong WeLab. Bahkan, Bank Saqu yang sudah mencapai tahap soft launching dan akan grand launching telah berkolaborasi dengan AstraPay, yang disebut sudah punya 11 juta pengguna, serta gross transaction value senilai Rp31 triliun pada September 2023. 

Selain itu, ASII juga lagi membangun data center yang pertama. Perseroan akan membangun data center dengan luas 5.300 meter persegi dan 1.600 kabinet untuk melayani perusahaan multinasional maupun domestik di Indoensia. Proyek data center dengan membangun perusahaan patungan dengan Equinix ini ditargetkan mulai dibangun pada akhir 2023 dan mulai beroperasi komersial pada akhir 2024 atau awal 2025. 

ASII juga fokus pengembangan bisnis ke renewable energy. Secara nyata, aksi ekspansi ke sana sudah dilakukan melalui anak usahanya, yakni PT United Tractors Tbk. (UNTR) lewat akuisisi PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) dan akuisisi PT Supreme Energy Sriwijaya, salah satu bagian unit panas bumi Supreme Energy. 

Saham UNTR Anjlok, Momen Serok Demi Dividen Yield Tinggi?
Saham UNTR anjlok terus, apakah harga saham saat ini sudah murah? dan jadi momen untuk serok dan dapatkan dividen yield tinggi? baca selengkapnya di sini

Harga Rata-rata Jual Mobil Toyota ASII Naik

Sementara itu, dari bisnis eksisting, seperti kendaraan roda empat, Toyota Indonesia justru menaikkan rata-rata harga jual. Padahal, rata-rata harga jual produknya di negara lain, seperti China malah turun. 

Direktur ASII Henry Tanoto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat harga jual rata-rata naik dan turun. 

Pertama, model mix, di mana line up Toyota yang lengkap dari segmen A hingga D. 

Kedua, kompetisi dan daya beli konsumen. 

Ketiga, usaha kami untuk melakukan penurunan biaya sebelum meneruskan kenaikan harga ke pasar. 

"Paling penting adalah kami meluncurkan produk yang lebih kompetitif dan diterima oleh masyarakat, serta layanan yang lebih baik. Jadi, kami ingin meningkatkan added value Toyota kepada Pelanggan," ujarnya. 

Adapun, kinerja lini bisnis otomotif ASII per kuartal III/2023 mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,02 persen menjadi Rp99,16 triliun. Lalu, laba bersihnya naik lebih tinggi sebesar 35 persen menjadi Rp9,16 triliun. Kenaikan laba bersih yang lebih tinggi dari pendapatan itu disebabkan adanya pendapatan dari bagian laba perusahaan patungan dan entitas asosiasi yang naik 24 persen menjadi Rp6 triliun. 

Sementara itu, dari segi gross profit margin, lini bisnis otomotif  ASII mencatatkan penurunan tipis menjadi sebesar 11,32 persen dibandingkan dengan 11,54 persen pada periode sama tahun lalu.

ASII masih Meraba Sektor Kesehatan

Salah satu sektor bisnis baru yang digeluti ASII adalah kesehatan, di mana ASII menjadi salah satu pemegang saham di Halodoc, platform teknologi kesehatan, serta PT Hermina Medikaloka Tbk. (HEAL). 

Manajemen ASII mengakui pihaknya masuk ke sektor ini masih dalam tahap awal. Teranyar, ASII juga baru menambah investasi senilai 100 juta dolar AS ke Halodoc. 

"Kami ingin Halodoc bisa berkembang lebih cepat lagi. Apalagi, dengan ekosistem Astra yang besar, jumlah karyawan yang besar, dan jumlah titik value chain potensial, terdapat banyak potensi sinergi dengan Halodoc. Beberapa sinergi sudah mulai dilakukan secara bertahap, meski masih perlu penyesuaian," ujarnya.

Cash ASII Seret dan Utang Naik?

Namun, di tengah semangat ekspansi itu, ASII mencatatkan posisi free cashflow kuartal III/2023 terendah sejak 2019 di angka Rp17,23 triliun.  Apakah ini yang menjadi tekanan penurunan saham ASII dan berpotensi menghambat proses ekspansi perseroan ke depannya?

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan pihaknya tidak berencana menahan ekspansi selama dapat didanai dengan baik. "Kami akan terus memantau apakah rencana ekspansi tersebut memberikan manfaat dan return yang baik, serta memiliki strategic values untuk portofolio ASII," ujarnya dalam public expose pada pertengahan November 2023. 

Manajemen ASII pun mengakui aksi investasi yang cukup agresif dilakukan perseroan pasca pandemi ini memang membuat adanya penurunan cash dan juga kenaikan utang. Namun, itu merupakan hal biasa dalam bisnis. 

Secara umum, pihak ASII menekankan dalam melakukan investasi, perseroan tidak sekadar merambah sektor baru, tapi juga memperkuat sektor yang digeluti saat ini. 

Aksi ekspansi anorganik yang agresif dari ASII ini memang menggerus free cashflow, serta mendorong kenaikan utang berbunga perseroan. Sampai September 2023, utang berbunga ASII naik 23,81 persen menjadi Rp85,12 triliun. 

Namun, tingkat utang berbunga ASII dibandingkan dengan ekuitas kepada entitas induk masih terkendali di bawah 1 kali, yakni 0,44 kali. Jadi sejauh ini masih aman.

Prospek ASII di 2024 

Menurut manajemen ASII, kinerja keuangan kuartal III/2023 mayoritas lini bisnis perseroan mencatatkan kenaikan. Hanya dari segmen seperti UNTR dan juga Astra Agrolestari (AALI) yang mengalami penurunan akibat penurunan harga komoditas. Meski, dari segi penjualan dan produksi masih terus meningkat. 

Secara penyerapan belanja modal hingga kuartal III/2023 ASII tembus sekitar Rp34 triliun - Rp35 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan 2022 karena ada beberapa aktivitas yang didanai seperti: 

Pertama, Grup UNTR melakukan peremajaan alat berat. 

Kedua, Divisi agribisnis melakukan pemeliharaan fasilitas perkebunan. 

Ketiga, divisi otomotif melakukan pemeliharaan outlet-outlet dan pengembangan omnichannel. 

Kesimpulan

Sebenarnya, secara umum tidak ada yang masalah dengan kinerja keuangan ASII. Sampai kuartal III/2023, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10 persen. Secara segmen bisnis, beberapa tantangan muncul di sektor komoditas, seperti pertambangan dan agribisnis yang secara keseluruhan tidak berdampak signifikan ke ASII. 

Satu-satunya yang menjadi perhatian adalah penurunan cash dan kenaikan utang ASII, tapi menurut kami kenaikan itu cukup logis untuk berbagai rencana ekspansi perseroan. 

Dengan posisi valuasi price to book value saham ASII per 29 November 2023 sebesar 1,17 kali. Di mana, posisi itu sudah berada di bawah standard deviasi minus 1 rata-rata 5 tahun yang berada di level 1,19 kali. Secara historis, ASII berada di level ini hanya pada market crash Covid-19. 

Ditambah, tekanan kenaikan utang dan penurunan cash terjadi karena aksi investasi, ketika hasil dari investasi mulai terlihat satu per satu, jelas saham ASII layak untuk diapresiasi kembali ke harga lebih layak sekitar Rp6.900 sampai Rp7.100 per saham. 

Setelah membaca ini, menurutmu saham ASII menarik untuk diborong di harga ini?

Mau dapat guideline saham dividen 2024?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini