Polis Kresna Life Jadi Pinjaman Subordinasi, Ini Untung-Ruginya

Kresna Life mengajukan pengubahan polis nasabahnya menjadi pinjaman subordinasi. Apa untung-ruginya ke nasabah ya?

Polis Kresna Life Jadi Pinjaman Subordinasi, Ini Untung-Ruginya

Mikir Duit – Asuransi Kresna Life yang sempat bermasalah mengajukan penawaran untuk mengubah polis asuransi menjadi pinjaman subordinasi. Dengan begitu, ada peluang uang nasabah asuransinya bisa kembali. Namun, apa untung-rugi polis asuransi berubah menjadi pinjaman subordinasi? tenang kamu nggak usah pusing, biar kita yang mikir duitnya.

Kasus PT Asuransi Jiwa Kresna atau Kresna Life mencuat setelah dikenakan sanksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Agustus 2020. Sanksinya berupa pembatasan bisnis sampai hasil pemeriksaan OJK selesai.

Sanksi itu diberikan setelah Kresna Life mengirimkan surat kepada seluruh nasabahnya terkait penundaan pembayaran polis pada 20 Februari 2020.

Pihak manajemen beralasan penundaan pembayaran selama 6 bulan untuk polis yang jatuh tempo 11 Februari 2020 - 10 Agustus 2020 dilakukan untuk melindungi dan menyelamatkan dana nasabah.

Soalnya, mereka khawatir terjadi penarikan dana massal setelah muncul isu produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi alias PAYDI-nya Kresna Life berhubungan dengan kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Padahal, manajemen menekankan tidak ada kaitannya Kresna Life dengan Jiwasraya.

Namun, tiga bulan setelah surat pertama, yakni pada 14 Mei 2020, Kresna Life kembali kirim surat ke nasabahnya. Perseroan bilang lagi mengalami masalah likuiditas di portofolio investasinya sehingga menunda pembayaran polis menjadi satu tahun.

Sebenarnya, hal itu wajar mengingat pasar saham Indonesia mengalamai crash pada Maret 2020. Namun, masalahnya berarti strategi investasi Kresna Life ini yang berisiko tinggi dan tidak menyiapkan antisipasi risiko dengan baik.

Sampai saat ini, uang nasabah Kresna Life terkatung-katung tidak jelas.

Solusi Ubah Polis Jadi Pinjaman Subordinasi

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Kresna Life mengajukan rencana penyehatan keuangan perusahaan dengan mengubah polis nasabah yang macet menjadi pinjaman subordinasi. Tujuannya, agar Kresna Life bisa terbebas dari sanksi pembatasan usaha dan berpotensi bisa mengembalikan uang nasabahnya.

Dengan mengubah polis menjadi pinjaman subordinasi, indikator risk based capital (RBC) Kresna Life bisa membaik menjadi 138 persen.

RBC adalah rasio yang menggambarkan kesehatan perusahaan asuransi dengan menghitung aset dibandingkan dengan utang, seperti kewajiban polis, yang dimiliki.

Jika RBC perusahaan asuransi berada di atas 120 persen, berarti bisa dibilang perusahaan asuransi itu sehat.

Soalnya, sampai 2021, RBC Kresna Life malah berada di level NEGATIF 323 persen.

Kenapa Pinjaman Subordinasi Bisa Meningkatkan Kesehatan Kresna Life?

Secara logika, konversi polis menjadi pinjaman subordinasi memang tidak mengubah fundamental keuangan Kresna Life.

Namun, jika merujuk ke Peraturan OJK Nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, pinjaman subordinasi di perusahaan asuransi menjadi salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesehatan.

Soalnya, pinjaman subordinasi itu tidak dianggap liabilitas atau kewajiban. Lalu, syarat yang harus dipahami para pemberi pinjaman subordinasi perusahaan asuransi antara lain:

Pertama, pembayaran pokok pinjaman hanya dapat dilakukan jika tidak menyebabkan perusahaan asuransi kembali menjadi tidak sehat.

Kedua, jangka waktu pelunasanan pinjaman tidak dibatasi.

Ketiga, tingkat bunga yang dijanjikan paling tinggi 1/5 dari suku bunga Bank Indonesia saat ditandatangani perjanjian.

Untung-rugi Nasabah yang Setuju Polis Diubah Jadi Pinjaman Subordinasi

Ada beberapa keuntungan bagi nasabah pemilik polis Kresna Life jika menyetujui polisnya menjadi pinjaman subordinasi.

Keuntungannya, pastinya ada peluang uang kembali. Soalnya, dengan posisi kesehatan yang membaik, Kresna Life bisa menjalankan bisnisnya lagi. Kabarnya, Kresna berencana membuat perusahaan dengan nama yang berbeda untuk menjajakan bisnisnya sehingga aliran likuiditasnya bisa kembali membaik.

Lalu, dengan menjadi sehat, berarti izin usaha Kresna Life tidak dicabut oleh OJK, sehingga peluang nasabah polis mendapatkan uangnya kembali tetap ada.

Risikonya, skema ini belum tentu membuat uang nasabah polis kembali. Soalnya, tidak ada yang bisa prediksi apakah bisnis baru Kresna bisa sukses atau malah terulang kejadian hal sama.

Belum lagi, kalau usaha untuk kembali beroperasi dan mengumpulkan pundi-pundi tunai untuk membayar kewajiban gagal berujung pencabutan izin usaha. Jika izin usaha dicabut, pemberi pinjaman subordinasi bakal jadi prioritas terakhir untuk mendapatkan hak dari penjualan aset Kresna.

Kesimpulan

Polis yang diubah menjadi pinjaman subordinasi memang jalan terbaik bagi nasabah Kresna Life yang ingin mendapatkan uangnya secara penuh lagi. Soalnya, jika izin dicabut, risiko terbesar adalah uang yang diterima dari penjualan aset Kresna tidak sesuai dengan jumlah di polis. Belum lagi, proses penjualan aset biasanya memakan waktu bertahun-tahun.

Sebenarnya, jalan termudah dan terbaik untuk kasus Kresna Life adalah pemegang saham suntik modal. Namun, langkah itu tidak diambil oleh pemegang saham Kresna yang kita tidak tahu alasannya.

Di sisi lain, rencana penyehatan Kresna Life dengan skema ubah polis menjadi pinjaman subordinasi ini juga menunggu persetujuan nasabah dan OJK juga. Jadi, ya belum pasti juga ya.

Kamu ada yang pernah kena jebakan betmen produk asuransi berbalut investasi?