Peluang dan Risiko Saham TOWR yang masih Diskon
TOWR masih terdiskon dari asumsi wajar konservatif kami di sekitar Rp790 per saham. Lalu, apakah ada peluang saham TOWR bangkit? simak selengkapnya di sini

Mikirduit – Saham TOWR yang sempat heboh karena aksi right issue di atas harga pasar Rp680 per saham kini kembali sideways di area Rp550 - Rp690 per saham. Lalu, bagaimana peluang saham menara telekomunikasi?
Highlight
- Bisnis menara telekomunikasi seperti TOWR tergolong defensif, tetapi harga sahamnya tetap fluktuatif dan saat ini sideways di kisaran Rp550–Rp690.
- Konsolidasi operator seluler menekan pertumbuhan sewa menara baru, namun peluang bisa datang dari pemanfaatan fiber optik dan lelang frekuensi 1,4 GHz.
- Dengan valuasi PBV 1,77 kali, TOWR masih tergolong murah dan memiliki potensi naik hingga Rp790–Rp1.094 per saham, meski kenaikannya butuh momentum.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Menara telekomunikasi memiliki bisnis yang defensif, karena kontrak layanannya cenderung jangka panjang. Namun, yang defensif di sini adalah bisnisnya, sedangkan harga sahamnya tentu saja tidak.
Harga saham menara telekomunikasi, termasuk TOWR memang dalam tekanan dalam 2-3 tahun terakhir. Beberapa faktornya adanya konsolidasi operator seluler seperti ISAT dengan Tri hingga EXCL dengan FREN. Hal itu membuat ruang pertumbuhan penyewaan menara baru mengalami perlambatan.
Pasalnya, perusahaan operator seluler yang melakukan konsolidasi tidak menyewa site baru, tapi melakukan re-location posisi-posisi jaringan yang redudansi setelah akuisisi-merger. Hal itu yang membuat saham-saham sektor ini mengalami perlambatan pertumbuhan bisnisnya.
Meski begitu, beberapa emiten menara telekomunikasi mencoba ruang pertumbuhan baru selain mengandalkan layanan menara telekomunikasi, yakni dengan fiber optik. Dalam kondisi saat ini, TOWR menjadi emiten menara telekomunikasi yang memiliki skala fiber optik dan menara telekomunikasi yang terbesar di Indonesia.
Di tengah kondisi pertumbuhan bisnis yang melambat, saham menara telko mendapatkan peluang pertumbuhan bisnis dari lelang frekuensi 1,4 Ghz yang dilakukan pemerintah pada Agustus 2025. Meski belum ada kabar terkait pemenangnya, tapi siapapun yang menang, operasional fixed wireless access (FWA) 1,4 Ghz akan membutuhkan jasa saham menara telko tersebut.
Direktur TOWR Indra Gunawan mengatakan teknologi yang digunakan dalam FWA 1,4 GHz sudah sempat digunakan di masa lalu, yakni BWA. Kala itu, ada beberapa klien yang masuk menggunakan jasa sewa kebutuhan menara telekomunikasi. "Sehingga dari kajian kami, ada peluang untuk menaikkan kebutuhan sewa menara telekomunikasi. Sehingga ada potensi permintaan menara-menara baru yang bisa memberikan benefit ke perseroan," ujarnya dalam Public Expose pada 8 September 2025.
Salah satu rencana besar TOWR adalah meningkatkan utilitas fiber optiknya. Secara total TOWR memiliki 266.921 km fiber optik. Sejauh ini, rasio utilitas mencapai 1,8 kali.
Jika tingkat rasio utilitas mampu didorong lebih jauh lagi, perseroan bisa meningkatkan porsi pendapatan dari aset fiber optiknya.
Beberapa cara lainnya, TOWR juga berkolaborasi dengan DATA untuk meningkatkan utilitas menara-nya. Menurut manajemen DATA, mereka berencana membangun 5000 home pass di sekitar menara milik Grup Protelindo (TOWR).
Rencana Buyback
TOWR juga mengumumkan rencana melakukan buyback dalam kondisi pasar saham yang dianggap berfluktuasi. TOWR berencana melakukan buyback engan dana maksimal Rp200 miliar dan target jumlah saham yang dibeli sektiar 296 juta lembar.
Artinya, dengan menggunakan asumsi penggunaan dana maksimal untuk lembar saham terbanyak, harga maksimal yang dibeli TOWR sekitar Rp675 per saham. TOWR akan melaksanakan buyback dalam 3 bulan mulai dari 4 September 2025 hingga 3 Desember 2025.
Apakah buyback akan membuat saham TOWR terbang ke atas Rp675 per saham? jawabannya belum tentu. Potensi kenaikan terjadi jika buyback telah dieksekusi perseroan. Biasanya, aksi buyback juga dilakukan secara bertahap sehingga efek kenaikannya tidak fluktuatif signifikan.

Kesimpulan
Seberapa menarik saham TOWR? secara valuasi dengan PBV 1,77 kali, harga saham TOWR masih cukup murah. Dengan asumsi wajar paling konservatif di 2,36 kali, berarti potensi asumsi wajar ada sekitar Rp790 per saham.
Namun, apakah harga sahamnya akan langsung naik ke Rp790? ya belum tentu, pastinya akan menunggu momentum. Salah satunya potensi permintaan sewa menara dari kerja sama dengan pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz.
Selama itu, ada potensi sideways, hingga nanti kinerjanya bisa bertumbuh lebih agresif (atau lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya), kami memiliki target tertinggi TOWR senilai Rp1.094 per saham.
TOWR menjadi salah satu pilihan saham value investing Mikirsaham dan kembali masuk area max buy di Rp590 per saham.
Mau tau pilihan saham value investing yang kami update setiap bulannya?
Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:
- Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
- Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
- Curhat soal kondisi porto-mu
- Update perkembangan market secara real-time
- Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait
Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini