MORA Merger dengan ISP Milik Sinarmas, Begini Komparasi dengan WIFI Sebagai Sesama Pemenang 1,4 Ghz
Narasi kenaikan saham MORA menemui titik terangnya, ternyata MORA merger dengan penyedia internet milik Sinarmas, yakni My Republic. Lalu, bagaimana propsek MORA?
Mikirduit – Di tengah narasi super dari WIFI hingga INET, dan pergerakan harga saham KETR yang penuh tanda tanya, saham MORA memberikan kepastian cerita setelah mengumumkan bakal merger dengan Myrepublic milik Grup Sinarmas. Dengan begini, MORA juga akan menjadi penggarap FWA mengingat Myrepublic adalah pemenang di regional 2. Lalu, mana yang lebih menarik antara MORA atau WIFI?
Highlight
- Merger MORA dengan MyRepublic milik Grup Sinarmas memberikan kepastian cerita bisnis lewat lonjakan skala aset, jaringan fiber optik hingga ±120.000 km, serta peluang masuk proyek FWA regional 2.
- Secara pro-forma, hasil merger berpotensi menggandakan pendapatan dan laba MORA dengan margin yang membaik, tetapi tingkat home connect masih rendah sehingga konversi pelanggan menjadi tantangan utama.
- Meski skala bisnis MORA pasca merger menjadi salah satu yang terbesar di sektor ISP, valuasi saham yang sangat mahal dan risiko biaya awal FWA membuatnya lebih cocok untuk trading jangka pendek dibanding investasi jangka panjang.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini.
MORA menjadi salah satu saham infrastruktur telekomunikasi yang memiliki beberapa backbone di area Dumai-Medan, Jambi-Batam Cable System, Sumatra Backbone, Ultimate Java Backbone, Jayabaya, Palapa Ring Barat dan Timur, Surabaya-Denpasar, dan Bali-Nusa Tenggara.
Dari data terakhir, MORA memiliki fiber optik sepanjang 57.779 km dengan 6 data center di Batam, Medan, Palembang, Jakarta, Surabaya, dan Denpasar berkapasitas 3,3 MW. Total pelanggan MORA (asumsi home connect) untuk ritel (rumahan) sekitar 296.305, sedangkan enterprise sekitar 16.806, dari total home pass sekitar 951.663.
Sementara itu, Myrepublic (PT Eka Mas Republik) memiliki bisnis internet service provider yang juga memiliki fiber optik sepanjang 58.455 km, dengan total pelanggan sekitar 1,52 juta dari total home pass sekitar 8,79 juta.
Seperti yang telah kami tulis sebelumnya di artikel, EXCL Jual MORA yang Lagi Meroket di Harga Rp432 per saham Jelang Bayar Dividen, Begini Penjelasannya, sebenarnya MORA dan Grup Sinarmas juga sudah punya hubungan. Selain karena FREN menjadi salah satu pemegang saham pre-IPO MORA, keberadaan pengendali akhir MORA Farida Bau juga memiliki hubungan. Jadi, Farida Bau juga menjadi pemegang saham di IBST, yang sudah dilepas ke Grup Djarum.
Saat ini, Farida Bau melalui PT Candra Karya Multikreasi masih menjadi pengendali akhir MORA. Lalu, sebelumnya EXCL juga menjual saham MORA di harga Rp432 (harga transaksi merger MORA dengan Grup Sinarmas), yang artinya aksi penjualan saham MORA oleh EXCL sebagai pemindahan kepemilikan ke Grup Sinarmas secara langsung.
Lalu, seberapa menarik transaksi merger MORA dengan Myrepublic ini?
Prospek Saham MORA Setelah Merger dengan Myrepublic
Setelah merger nantinya, pemegang saham MORA akan terdiri dari:
- PT Innovate Mas Utama (Grup Sinarmas) sebesar 48,36 persen
- PT Candrakarya Multikreasi (Farida Bau) sebesar 17,81 persen
- PT Gema Lintas Benua (Galumbang Manak) sebesar 14,93 persen
- PT Innovate Mas Indonesia (Grup sinarmas) sebesar 1,16 persen
- PT DSST Mas Gemilang (Grup Sinarmas) 0,96 persen
- PT Buana Mas Sejahtera sebesar 0,000016 persen
- Publik sebesar 16,74 persen
Menariknya, jika digabungkan, nantinya hasil merger akan memiliki fiber optik sepanjang 120.000 km, home pass sekitar 9,6 juta, dengan home connect sekitar 1,8 juta.
Lalu, dari segi laporan keuangan hasil merger dari pemaparan perseroan, kedua perusahaan berpotensi memiliki aset senilai Rp39 triliun (dari saat ini MORA hanya memiliki Rp14,46 triliun).
Kondisi utang berbunga gabungan juga masih dengan tingkat debt to Equity rasio (DER) di bawah 1 kali, yakni 0,82 kali. Total utang berbunga sekitar Rp14,96 triliun, yang mana Rp12,62 triliun dari utang obligasi jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
Sementara itu, jika menggunakan hitungan historis, aksi merger ini berpotensi membuat operasional makin efisien.
Pro-forma hasil merger MORA dengan Myrepublic dari data historis akan menghasilkan pendapatan Rp5,02 triliun dengan laba bersih Rp569 miliar. (sebelumnya pendapatan MORA hanya Rp2,8 triliun dengan laba bersih Rp238 miliar).

Dari sini, hasil merger akan memiliki tingkat gross profit margin sekitar 62 persen, operating profit margin 24 persen, dan net profit margin 11,35 persen. Bagi MORA, hasil penggabungan ini membuat margin keuntungannya naik dari sebelumnya gross profit margin 57 persen hingga net profit margin 8,48 persen.
Selain itu, merger dengan My Republic membuat MORA akan melaksanakan proyek FWA setelah perusahaan sinarmas itu memenangkan regional 2 senilai Rp300 miliar. Dalam cakupannya, regional 2 mencakup Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung, NTB, dan NTT.
Dalam mengembangkan layanan fixed Wireless Access FWA regional 2, Myrepublic juga sudah menggandeng PT Pos Indonesia untuk memanfaatkan layanan jasa distribusi, logistik, pengelolaan warehouse, sales point, program branding, hingga payment gateway.
Seharusnya, produk FWA dari Myrepublic juga akan dirilis pada 2026. Namun, pihak Grup Sinarmas belum gembar-gembor terkait skemanya (seperti WIFI yang sudah mengungkapkan akan jual di harga Rp100.000 per bulan dengan sewa alat gratis).
Namun, risiko bagi MORA hasil merger sama seperti WIFI, biaya tinggi di awal untuk penyediaan ekosistem (seperti alat) hingga pembayaran tahun pertama untuk frekuensi mencapai 3 kali nilai penawaran. Untuk MORA, berarti harus mengeluarkan biaya tahun pertama sekitar Rp900 miliar.
Perbandingan Saham Penyedia Internet MORA vs WIFI vs DATA vs LINK
Jika membandingkan skala bisnis hasil merger MORA dengan Myrepublic dengan beberapa saham terkait internet lainnya seperti, WIFI, DATA dan LINK. Hasil merger ini berpotensi mengukuhkan diri sebagai internet service provider terbesar kedua setelah Indihome (dengan Homepass 37 juta) dengan total home pass 9,74 juta dan home connect sekitar 1,82 juta. (Angka ini sebelum realisasi target homepass dan home connect WIFI)
Namun, dengan tingkat home pass yang besar, home connect MORA masih cukup kecil, yakni hanya 18,72 persen dibandingkan dengan rata-rata industri di 25 persen.
Tekanan konversi dari home connect yang rendah ini karena My republic mencatatkan home connect hanya 17 persen dari total home pass-nya. Padahal, kalau ISP Oxygen milik MORA mencatatkan konversi home connect sekitar 31 persen dari total home pass-nya.
Selain itu, MORA juga akan punya aset fiber optik sepanjang 116.234 km. Angka ini cukup menyaingi TLKM yang sepanjang 173.000 km, dan TOWR yang total fiber optiknya mencapai 266.921 km.
Namun, dengan skala yang besar dan konversi home connect yang rendah membuat margin keuntungan MORA pasca merger menjadi yang terendah. Tingkat gross profit margin masih berada di area rata-rata sekitar 60 persen (WIFI 67 persen, DATA 73 persen, dan LINK -2,75 persen).
Namun, net profit marginnya hanya 11 persen, di bawah WIFI yang sebesar 25 persen, dan DATA sebesar 20 persen.
Dari segi valuasi per 19 Desember 2025, MORA pasca merger juga memiliki PE sebesar 897 kali, cukup mahal dibandingkan dengan DATA dan WIFI yang ada di 50 kali, serta PBV sebesar 66 kali.
Sehingga, salah satu keuntungan merger MORA adalah skala bisnis mereka meningkat signifikan, tapi pekerjaan rumahnya bagaimana dengan skala bisnis dan aset yang meningkat itu bisa dikonversi menjadi pendapatan yang lebih optimal. Dalam posisi harga yang tinggi saat ini cukup berisiko untuk masuk saham MORA sebagai investing, paling untuk trading jangka pendek.
Kalau mau mendapatkan insight saham sambil diskusi secara real time bersama founder Mikirduit, yuk join Mikirsaham
Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
