Langkah Agresif DATA Menuju 5 Juta Homepass, Begini Prospeknya

DATA menjadi salah satu internet service provider yang melirik peluang bisnis di internet murah untuk segmen menengah ke bawah. Kira-kira bagaimana prospek ke depannya?

saham DATA

Mikirduit – Saham DATA sempat naik 295 persen dalam 2 bulan terakhir hingga 27 Agustus 2025 sebelum akhirnya disuspensi oleh IDX hingga saat ini (10 September 2025). Lalu, bagaimana prospek saham DATA yang membuat harga sahamnya sempat melonjak tinggi?

Highlight
  • DATA agresif ekspansi setelah diakuisisi Grup Protelindo dengan target 1 juta home connect berbayar pada 2026 melalui kolaborasi strategis dan investasi Rp1 triliun.
  • Skema bisnis internet pre-paid untuk segmen C-D menjadi keunggulan DATA, meski pasar ini sensitif harga dan berpotensi memicu perang tarif.
  • Secara fundamental prospeknya menarik, tetapi valuasi saham DATA saat ini masih tergolong mahal sehingga disarankan masuk bertahap menunggu harga lebih atraktif.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

DATA menjadi salah satu saham sektor telekomunikasi, terutama sebagai internet service provider dengan brand Nethome.id dan Tachyon.net.id . Salah satu momentum terbesar DATA adalah ketika cucu usaha TOWR mengambil alih 40 persen saham DATA. Dari momentum itu, bagaimana prospek saham DATA ke depannya?

Setelah diakuisisi oleh Grup Protelindo, anak usaha TOWR, DATA mulai ekspansif. Salah satunya, DATA menggandeng 7 mitra strategis nasional dan internasional untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi. Ketujuh mitra tersebut antara lain, PT Huawei Tech Investment, CCSI, VOKS, KETR, PT Jejaring Mitra Persada, Guangzhou V-Solution Telecommunication Technology, dan PT Kosmos Wavelenghth Technology pada 8 September 2025.

Salah satu kerja sama dengan mitra strategis tersebut, perseroan membeli backbone dari Jakarta hingga Batam dan Singapura dari KETR.

Dengan ekspansi akuisisi berbagai jaringan backbone itu, DATA memiliki target ambisius hingga 2026. Beberapa target tersebut antara lain, perseroan menargetkan 5,4 juta home pass dengan ekspektasi 3 juta home connect. Ekspansi itu akan dilakukan di daerah-daerah yang dekat dengan infrastruktur kabel perseroan agar ekspansi dilakukan lebih efisien dengan hasil optimal.

Dari total 3 juta home connect, ekspektasi yang akan terkonversi sekitar 50-60 persen sehingga kisarannya menjadi 1 juta home connect berbayar.

Ditambah, DATA juga melakukan kolaborasi dengan TOWR sebagai induk usahanya dengan cara membangun sekitar 5.000 homepass di area menara milik emiten infrastruktur telekomunikasi milik Grup Djarum tersebut. Skema kolaborasi yang dijalankan dengan TOWR pun bagi hasil dari pendapatan yang didapatkan, dengan porsi DATA yang mayoritas.

Dari strategi ekspansinya tersebut, DATA memperkirakan butuh mengeluarkan anggaran sekitar Rp650.000 - Rp700.000 per home connect. Sehingga total belanja modal untuk ekspansi menggaet 1 juta home connect berbayar sekitar Rp1 triliun.

Selain ekspansi 1 juta home connect, DATA juga berencana ekspansi ke Sumatra maupun Kalimantan. Namun, rencana itu masih dalam proses dalam jangka menengah (setelah 2026).

Skema Bisnis Internet DATA

DATA menawarkan skema bisnis internet service provider yang berbeda, yakni pre-paid. Meski, skema ini juga sudah dijalankan oleh Indihome via Wifi.id, tapi segmen marketnya berbeda. Untuk Wifi.id lebih kepada optimalisasi wifi publik agar masyarakat bisa mendapatkan akses internet lebih fleksibel dengan skema pre-paid.

Dari pengalaman kami, Wifi.id lebih mengejar pekerja kantoran yang lagi ada di ruang publik untuk kebutuhan bekerja. 

Sementara itu, DATA menggunakan skema pre-paid untuk internet rumahan. Jadi, DATA akan membuka akses masuk ke RT-RW tertentu dengan segmen marketnya C-D yang kecenderungan menengah ke bawah.

Dari situ, DATA akan memasangkan hardware ONT (optical network terminal) untuk memancarkan jaringan wifi ke rumah warga secara gratis. Dalam ONT tersebut nantinya akan ada barcode untuk langganan pre-paid layanan internet dari DATA. Jika pengguna tidak berlangganan pre-paid setelah free-trial tetap bisa gunakan internet dengan kecepatan terbatas.

Dalam perkembangannya, ada beberapa pengguna DATA yang langganan rutin setiap hari (jadi bukan berlangganan bulanan). Menurut manajemen DATA skema ini cocok untuk segmen C-D yang beberapa memiliki pendapatan tidak tetap.

Prospek Kinerja DATA

DATA masih belum merilis kinerja kuartal II/2025 karena lagi proses audit. Jika melihat kinerja keuangan DATA per kuartal I/2025, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10,26 persen menjadi Rp86 miliar, tapi dari segi laba bersih turun 6,67 persen menjadi Rp14 miliar. 

Manajemen DATA mengungkapkan penurunan laba bersih disebabkan oleh dua faktor utama:

Pertama, penyusutan karena adanya kenaikan inventory kebutuhan ekspansi pengembangan jaringan perseroan. Sehingga jika dilihat EBITDA perseroan masih tumbuh 19,23 persen.

Kedua, adanya kenaikan biaya tenaga kerja dalam beban umum dan administrasi sebesar 36 persen menjadi Rp30 miliar. DATA menambah jumlah SDM untuk langkah target ekspansinya tersebut.

Secara kasar jika mencapai angka moderat 1 juta home connect berbayar dengan asumsi tarif terendah Rp100.000 per bulan, artinya ada potensi pendapatan Rp1,2 triliun dalam setahun. Dengan asumsi net profit margin moderat di sekitar 20 persen, laba bersihnya berpotensi sekitar Rp240 miliar.

Dari forecast kinerja DATA per 2025, pendapatan diperkirakan naik 44 persen menjadi Rp504 miliar, sedangkan laba bersih naik 22 persen menjadi Rp110 miliar.

Jika realisasi 1 juta home connect bisa direalisasikan secara penuh pada 2026, berarti ada potensi kenaikan pendapatan sebesar 138 persen, dan laba bersih sebesar 118 persen.

Di sisi lain, dalam menjalankan aksi ekspansinya tersebut, DATA membutuhkan belanja modal hingga Rp1 triliun untuk bisa menambah 1 juta home connect berbayar. Sumber pendanaan yang digunakan nantinya dari cashflow yang dihasilkan dari penjualan layanan internet berbayar dengan kombinasi bank. Manajemen tidak mengungkapkan rencana detail terkait penambahan modal via right issue atau pendanaan non-debt lainnya.

UNTR Dirumorkan Beli Aset PSAB, Tambang Bakan Berpotensi Dilepas?
Muncul rumor baru terkait PSAB, setelah sempat dirumorkan mau diakuisisi DOID hingga Grup Salim, kali ini cerita berubah menjadi rencana divestasi aset ke UNTR. Lalu, bagaimana efeknya ke PSAB dan UNTR?

Kesimpulan

Kami memiliki gambaran peluang dan tantangan untuk saham DATA secara fundamental setelah mendapatkan pemaparan rencana bisnis perseroan.

Peluang saham DATA: ada beberapa catatan kami terkait rencana bisnis DATA.

  • Inovasi pre-paid untuk internet rumahan cukup menarik dan bisa menyesuaikan dengan target pasar di segmen C - D atau menengah ke bawah. 
  • Kolaborasi dengan Grup Protelindo sebagai pemegang saham perseroan juga membuat penetrasi bisnis DATA bisa agresif dalam menjalankan rencananya.
  • Jika rencana DATA berjalan secara lancar, kami menilai dalam 1-3 tahun ke depan, pertumbuhan bisnisnya cukup menarik dan bisa menjadi salah satu saham fast growing.
  • DATA memiliki biaya per home pass yang lebih murah sekitar Rp700.000 per home pass, sedangkan beberapa kompetitor dari data existing sekitar Rp1 juta per homepass

Tantangan Saham DATA: dari segi tantangan, kami melihat ada beberapa yang harus siap dihadapi DATA:

  • Segmen C-D memang memiliki potensi pasar yang cukup besar, tapi mereka sangat sensitif dengan harga. Jika ada pemain lain yang mengikuti strategi sama atau menawarkan harga lebih murah dalam mode bakar uang (atau perang harga), bisa menjadi risiko untuk pemain di segmen tersebut. Meski, DATA bertahan tidak ikut perang harga demi menjaga margin, tapi ada risiko men-disrupsi pertumbuhan bisnis. (Jika masuk periode booming internet murah berpotensi membuat perang harga untuk bisa mendapatkan eksposure dari pasar)

Selain memiliki peluang dan tantangan, kami menilai harga saham DATA saat ini masih cukup tinggi. Dengan memperhitungkan EV saat ini, serta proyeksi Ebitda setelah target ekspansi DATA tercapai, berarti tingkat EV/Ebitda forward DATA sekitar 11 kali. Jika diasumsikan harga paling premium sektor telekomunikasi sebesar 9 kali (average rata-rata EV/Ebitda perusahaan telko besar di sekitar 6 kali), artinya dari perhitungan kami, harga saat ini (Rp4.560 per saham) yang masih dalam periode suspensi masih cukup tinggi.

Kami menilai harga saham DATA secara teknis dengan prospek kinerja ke depannya akan menarik jika sudah berada di area Rp3.500 per saham.

Namun, dengan perhitungan risiko volatilitas harga saham (Jika ada penurunan setelah suspensi dibuka, dan masuk FCA), disarankan masuk bertahap dengan alokasi dibagi 5 kali (secara bertahap). Sehingga kita bisa menangkap peluang jika ada konsolidasi harga yang lebih menarik.

Pilihan Saham Bulanan Mikirsaham untuk September 2025 Sudah Rilis Nih, Mau Tau Apa Aja yang Menarik Dilirik?

Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini