Kisah Investor Saham Dividen Bisa Cuan Hingga Rp159 miliar

Salah satu investor saham dividen yang terkenal di dunia ini bisa cuan hingga Rp159 miliar meski pekerjaannya hanya sebagai montir dan petugas kebersihan. Kok bisa?

Kisah Investor Saham Dividen Bisa Cuan Hingga Rp159 miliar

Mikirduit – Ronald Read, seorang petugas kebersihan di Vermount, Amerika Serikat, membuat kaget tetangganya setelah meninggal pada 2015. Pasalnya, Read yang kadang bikin orang kasihan dengannya punya aset hingga 8 juta dolar AS atau setara Rp159 miliar saat ini. Di sini, salah satu bukti investasi modal kecil bisa cuan besar. 

Read, adalah sosok yang memiliki pekerjaan sebagai montir di pom bensin dan petugas kebersihan. Jelas, dia bukan seorang lulusan sekolah tinggi ekonomi. Namun, bagaimana cara Read mengumpulkan harta hingga Rp159 miliar saat dia meninggal?

Dari latar belakang pekerjaannya, awalnya Read membantu saudaranya Fred id pom bensin sebagai montir selama 25 tahun. Sampai akhirnya, dia pensiun pada 1979 dan bekerja part time sebagai petugas kebersihan di JC Penney. Sebagai petugas kebersihan, Read bekerja selama 17 tahun hingga 1997. 

Lalu, apa rahasia investasi sahamnya hingga bisa mencatatkan aset yang besar tersebut?

Rahasia Investasi Ronald Read

Menurut tulisan dari Wall Street Journal pada 2015, salah satu pihak yang mengurus aset Read, yakni nyonya Bokum memperinci beberapa saham yang dibeli oleh Read. 

Saham pertama yang dibeli Read adalah Pacific Gas and Electric. Tercatat, Read memiliki 39 lembar saham tersebut yang nilainya sekitar 2.380 dolar AS pada tahun 1959. Kini, nilainya ditaksir sekitar 13.800 dolar AS atau setara Rp213 juta. 

Saat meninggal di 2015, Read memiliki sekitar 578 lembar saham Pacific Gas and Electric. Jumlah lembar saham bertambah karena adanya aksi stock split, serta reinvestasi dari dividen yang didapatkannya. Nilai asetnya di saham itu pun sekitar 26.500 dolarAS atau setara Rp528 juta saat ini. 

Menurut Nyonya Bokum, Read memiliki sekitar saham di 87 emiten, yang jumlahnya berkurang menjadi 76 emiten karena ada aksi merger. Beberapa saham Bluechip yang dia pegang antara lain, Procter & Gamble, JP Morgan Chase, General Electric, Dow Chemical, JM Smucker, CVS Healts, dan Johnson & Johnson.

10 saham terbesar yang dimiliki oleh Ronald Read hingga akhir hayatnya
10 saham terbesar yang dimiliki oleh Ronald Read hingga akhir hayatnya/ Sumber: The Wall Street Journal

Namun, tidak ada yang sempurna juga, Read mencatatkan beberapa saham yang kinerjanya buruk, termasuk yang delisting. Salah satunya adalah saham Lehman Brothers, yang kolaps pada 2008 saat krisis keuangan di Amerika Serikat.

Dalam berinvestasi, Read membaca arah bisnis dan pasar dengan berlangganan media seperti The Wall  Street Journal dan Barron's. Lalu, dia juga memanfaatkan perpustakaan setempat, dan berbincang tentang investasi bersama orang-orang yang dikenal, termasuk tetangganya yang juga seorang penasehat di Wells Fargo cabang Brattleboro. Akhirnya, Read pun rutin minta nasehat dari tetangganya tersebut. 

Di sini, Read menekankan dia tidak melakukan trading atau jual-beli saham untuk mengejar capital gain, tetapi lebih memilih beli saham dan hold dalam jangka panjang. 

Menariknya lagi, cara investasi Read ini sebenarnya bukan dengan dollar cost averaging, melainkan dia mengumpulkan uang terlebih dulu hingga ada baru langsung lump sum. 

Sampai ada tetangganya yang mengatakan kalau gaji Read selama sepekan itu hanya 50 dolar AS, dan 40 dolar AS-nya akan dikumpulkan untuk investasi saham, sedangkan 10 dolar AS sisanya untuk biaya hidup.

Adapun, cicilan selanjutnya dilakukan dari pendapatan dividen yang diterimanya. Untuk itu, Read memilih saham-saham yang memang membagikan dividen untuk bisa menumbuhkan asetnya.

Investor Saham Dividen Ini Sulap Rp60 juta Jadi Rp150 miliar
Investor saham dividen ini bisa menyulap modal Rp60 juta jadi Rp150 miliar. Gimana caranya? simak di sini ya.

Gaya Hidup Read

Read memang hobi dan suka dengan pasar saham, meski anak tirinya pun tidak menyangka kalau asetnya di saham bisa sebanyak itu. Pasalnya, gaya hidup Read sangat sederhana hingga membuat banyak orang kasihan padanya. 

Dikutip dari Boston.com, anak tirinya Phillip Brown menceritakan Read memang pekerja keras dan hidup dengan hemat sehingga tidak ada yang menyangka kalau dia adalah miliarder. 

Mantel musim dinginnya saja diikat dengan peniti. Lalu, Read juga selalu mengenakan kemeja flanel kotak-kotak yang sudah usang. 

Sarapan pagi andalannya adalah kedai kopi rumah sakit. Menu andalannya muffin inggris dengan selai kacang. Setelah kedai itu tutup, salah satu menu sarapan andalannya ke Friendly's. Di sini, pernah kejadian salah seorang pelanggan di Friendly's membayar makanan Read karena merasa dia tidak mampu membayarnya. Mungkin setelah tahu ini, orang tersebut kaget kali ya. 

Read pun membeli rumah senilai 12.000 dolar AS beberapa dekade sebelum meninggal. Rumah senilai Rp186 juta itu sangat sederhana dan hanya memiliki 2 kamar, tapi kini nilai rumah itu ditaksir sekitar 125.000 dolar AS atau setara Rp1,9 miliar. 

Adapun, ketika meninggal, Read sudah menyiapkan wasiat kalau 75 persen kekayaannya dari total Rp159 miliar itu diberikan ke rumah sakit dan perpustakaan yang sering dikunjunginya, sedangkan 25 persen sisanya diberikan kepada anak tirinya. 

Kisah Read Inspirasi Penulis Psychology of Money

Kisah Ronald James Read tertulis dalam pengantar buku Psychology of Money karya Morgan Housel. Cerita Read menjadi salah satu kesukaannya Housel. Dalam pengantar itu, Housel membandingkan kisah Read dengan Richard Fuscone, seorang lulusan Harvard bergelar MBA, yang sangat sukses di sektor keuangan dan pensiun di usia 40-an untuk menjadi seorang filantropis. 

Kisah Fuscone bisa dibilang berkebalikan dari Read, kariernya memang sukses, tapi nasibnya kurang baik setelah pensiun. Fuscone meminjam banyak uang pada pertengahan 2000 dengan tujuan untuk memperluas rumahnya di Greenwich menjadi seluas 1.600 meter persegi. Rumah tersebut sangat mewah hingga punya 11 kamar mandi, dua lift, dua kolam, tujuh garasi, dan biaya pemeliharaan per bulannya mencapai 90.000 dolar AS atau setara Rp1,39 miliar. 

Namun, krisis keuangan 2008 mengubah semuanya. Fuscone yang punya utang besar dan aset tidak likuid terpaksa bangkrut. Bahkan, rumah mewahnya di Palm Beach dan Greenwich di sita. Saat Read meninggal dan menyumbangkan kekayaannya, aset Fuscone di jual dengan harga 75 persen dari nilai wajar yang ditaksir perusahaan asuransi. 

Housel memberikan contoh kegagalan Fuscone itu terjadi karena dia serakah, sedangkan kedamaian Read didapatkan karena dia sabar. 

Kesimpulan

Salah satu pertanyaan banyak orang, apakah Read tidak menikmati hartanya? jawabannya justru dia menikmati. Harta banyak yang ditinggal setelah meninggal pun memang sudah direncanakannya untuk diwariskan ke rumah sakit yang telah merawatnya dengan baik, serta perpustakaan yang menjadi tempatnya bertukar pikiran dengan komunitas setempat. 

Jadi, selain sabar, Read juga memilih untuk hidup secukupnya untuk benar-benar bisa menikmati, ketimbang tergiur dengan keserakahan yang tidak ada ujungnya seperti kisah Fuscone. 

Namun, dalam artikel ini, kami ingin menekankan, strategi untuk bisa menumbuhkan aset bukan hanya mencari saham yang bisa naik tinggi seperti BREN, tapi juga butuh kesabaran dan konsisten beli saham yang memang oke dan kita memahami fundamentalnya. Lalu, tinggal sabar menunggu dan melakukan reinvestasi hingga aset terus bertumbuh. Untuk itu, saham yang menarik adalah yang membagikan dividen karena membantu menambah jumlah aset, bukan sekadar menaikkan nilainya. 

Coba apa saham dividen andalanmu? kalau bingung dan ragu dengan pilihan indeks saham IDX High Dividen 20, bisa kok langganan Mikirdividen di sini.

DISKON UNTUK PEMBURU SAHAM DIVIDEN DI BULAN PENUH CINTA

Kami berikan promo untuk member baru dengan potongan harga hingga Rp200.000 langsung hingga Akhir Februari 2024. (kuota promo terbatas siapa cepat dia dapat)

baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini