IPO Digest: MDIY Melantai di Bursa Jelang PPN 12 Persen, Menarik?
Ritel asal Malaysia MR DIY (MDIY) resmi IPO di IDX. Kira-kira, bagaimana prospek ritel yang sempat dianggap pesaing dari ACES tersebut? simak ulasannya di sini
Mikirduit – MR.DIY, ritel asal Malaysia, resmi mengumumkan rencana IPO. Emiten dengan kode MDIY ini menargetkan bisa himpun dana paling banyak Rp4,71 triliun. Lalu, bagaimana prospek emiten yang disebut sebagai kompetitor dari ACES ini?
MDIY berencana IPO dengan skema menjual 9 persen saham milik Azara Alpina Sdn Bhd, pengendalinya, dan menerbitkan 1 persen saham baru. Harga penawaran IPO saham MDIY berkisar di Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.
Sehingga, total dana segar dari saham baru yang masuk ke MDIY senilai Rp471 miliar. Sementara itu, dana yang masuk ke pengendalinya sekitar Rp4,23 triliun.
Total dana segar Rp471 miliar itu akan digunakan MDIY untuk tiga hal utama:
- 60 persen untuk bayar sebagian pokok utang kepada CIMB Niaga
- 30 persen untuk ekspansi buka toko baru
- 10 persen untuk modal kerja
IPO MDIY ini didukung oleh dua penjamin emisi, yakni CIMB Niaga dan Mandiri sekuritas.
Secara umum, MDIY dimiliki oleh Tan Yu Yeh yang menjadi pengendali dari Azara Alpina Sdn. Bhd.
Menariknya, ada sosok Indonesia di MDIY, yakni Darwin Cyril Noerhadi yang memegang saham minoritas 4 anak usaha MDIY seperti, PT Daya Indah Yasa, PT Duta Intiguna Yasa, PT Mitra Indoguna Yasa, dan PT Niaga Indoguna Yasa.
Adapun, Darwin Cyril Noerhadi bisa dibilang sosok profesional yang juga sempat menjadi calon bos OJK periode 2022-2027. Kini, Cyril masih menjabat beberapa posisi seperti, komisaris utama PT Mandiri Sekuritas, Komisaris di ANJT.
Secara historis, Cyril pernah menjabat sebagai komisaris di HEAL, Chief Finansial Officer MEDC, hingga Dirut BEJ, KDEI, dan Executive Director Danareksa.
Dalam pemberitaan pada 2023, nama Cyril disebut sebagai Presiden Direktur MDIY. Namun, dalam prospektus, tidak ada nama Cyril sebagai Presiden Direktur. Direktur Utama MDIY adalah Edwin Cheah Yew hong. Tampaknya, posisi Cyril adalah memegang salah satu posisi presiden direktur di salah satu anak usaha MDIY.
Prospek MDIY
Jika melihat kinerja MDIY per Juni 2024, perseroan mencatatkan pertumbuhan yang menarik. Dari segi pendapatan tumbuh 92,55 persen menjadi Rp3,2 triliun, sedangkan dari laba bersih tumbuh 228 persen menjadi Rp532 miliar.
Dengan menggunakan asumsi kinerja di semester II/2024 tumbuh 0 persen saja, perseroan bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 39,46 persen menjadi Rp5,44 triliun, sedangkan laba bersih naik 115 persen menjadi Rp691 miliar.
Dari segi risiko kredit, MDIY juga terhitung rendah dengan total utang berbunga senilai Rp1,36 triliun. Tingkat debt to Equity rasio MDIY sebesar 0,64 kali. Dari segi tingkat interest coverage rasio (ICR) dengan twelve trailing month juga cukup bagus sebesar 7 kali.
Namun, kami melihat ada satu risiko terbesar dari MDIY, yakni tingkat inventory turnover rasio yang melambat. Dari perhitungan kami menggunakan data per Juni 2024, tingkat inventory turnover rasio MDIY turun menjadi 2,2 kali dibandingkan dengan 2,86 kali pada periode sama tahun sebelumnya.
Lalu, jika dilihat inventory turnover tahun sebelumnya seperti 2021-2023 rata-rata ada di atas 3 kali. Artinya, ada perlambatan perputaran persediaan yang bisa berdampak terhadap pertumbuhan kinerja MDIY ke depannya.
Hal ini menjadi tantangan apalagi dengan penerapan PPN 12 persen membuat daya beli masyarakat bisa melemah, termasuk untuk belanja kebutuhan barang sekunder seperti yang dijual MDIY.
Rekam Jejak Penjamin Emisi
Untuk CIMB Niaga Sekuritas, kami mencatat mereka sempat banyak menjadi penjamin emisi dalam periode IPO 2022. Kala itu, CIMB Niaga sekuritas menjadi bagian dari penjamin emisi ke-5 saham, yakni ADCP, TLDN, AXIO, OMED, dan STAA. Begini hasilnya untuk perdagangan beberapa hari listing:
- ADCP: naik di hari pertama, tapi ditutup dengan candle merah
- TLDN: naik di hari pertama, tapi ditutup dengan candle merah
- AXIO: naik dua hari berturut-turut tapi tidak ARA
- OMED: naik di hari pertama, tapi ditutup dengan candle merah
- STAA: naik dua hari berturut-turut, tapi tidak ARA.
Lalu, Mandiri Sekuritas biasanya menjadi penjamin emisi untuk IPO yang skalanya cukup besar. Ada empat emiten yang IPO dengan Mandiri Sekuritas pada 2023 seperti PGEO, NCKL, AMMN, dan CNMA. Begini hasilnya untuk perdagangan beberapa hari setelah listing:
- PGEO: naik di hari pertama, tapi ditutup dengan candle merah
- NCKL: naik lima hari berturut-turut, tapi tidak ARA
- AMMN: naik tipis di dua hari pertama (setelah itu lanjut mencatatkan kenaikan signifikan)
- CNMA: sekali naik tanpa ARA
Kesimpulan
Jika dilihat secara valuasi, dengan menggunakan laba bersih twelve trailing months (TTM) dari kinerja Juni 2024, tingkat PE yang ditawarkan MDIY sekitar 60 kali hingga 68 kali. Jika dibandingkan dengan ACES dengan asumsi PE tertinggi, harga IPO MDIY cukup tinggi. Sebagai catatan, PE TTM dari ACES sekitar 15,78 kali.
Di sisi lain, jika dilihat dengan price to book value (PBV), valuasi harga IPO MDIY cukup tinggi dengan angka PBV sekitar 19,5 kali - 22,1 kali. Sebagai perbandingan, tingkat PBV ACES sekitar 2,19 kali.
Sementara itu, dari segi kebijakan dividen minimal 40 persen, berarti dengan asumsi laba bersih per saham twelve trailing months di Rp109, tingkat dividen per saham sekitar Rp43,62 per saham. Jika menggunakan asumsi pembelian di harga IPO, berarti kisaran dividend yield sekitar 2,33 persen hingga 2,64 persen.
Kami menilai cukup make sense MDIY mematok harga yang lebih mahal (meski jika dari PBV sangat mahal) dengan menjanjikan pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal itu terlihat dari data Same-store sales growth (SSSG) per Juni 2024, MDIY mencatatkan kenaikan 11 persen atau lebih tinggi dari ACES yang sekitar 4,8 persen. Sayangnya, tren SSSG MDIY juga melambat seperti ACES dari periode sama tahun sebelumnya sekitar 42,2 persen serta full year 2022-2023 yang rata-rata di atas 30 persen.
Perlambatan itu bisa dimaklumi karena secara sektoral, bisnis ritel berpotensi menantang dengan adanya kenaikan PPN 12 persen, meski tren suku bunga mulai turun. Untuk itu, agak berisiko masuk ke saham ritel yang valuasinya lagi tinggi.
Apalagi, dana IPO yang bisa jadi olahan MDIY hanya sekitar Rp400-an miliar dari total Rp4 triliun (sisanya masuk ke kantong pengendali). Dengan begitu, rencana ekspansi cenderung terbatas juga.
Dengan data-data ini, menurutmu seberapa menarik IPO dari MDIY ini?
Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini