Harga Saham IMAS di Bawah Rp1.500, Laba Meroket, Sudah Murah?

Saham IMAS mencatakan kenaikan laba bersih hampir 43 persen di 2023. Padahal, harga sahamnya sudah susut dari Rp3.000 ke Rp1.300. Apakah tandanya sudah murah?

Harga Saham IMAS di Bawah Rp1.500, Laba Meroket, Sudah Murah?

Mikirduit – IMAS mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 42,62 persen menjadi Rp632 miliar. Setelah IMAs turun dari harga tertinggi di level Rp3.000-an pada 2023, apakah saat ini harganya sudah murah?

Jika melihat sekilas kinerja IMAS memang bertumbuh. Dari segi pendapatan naik 12,94 persen menjadi Rp28,89 triliun. Lalu laba kotor juga naik 13 persen menjadi Rp5,88 triliun. Gross profit margin perseroan pun naik tipis menjadi 20,37 persen dibandingkan dengan 20,34 persen pada periode sebelumnya. 

Pertanyaannya, bagaimana bisa laba bersih IMAS naik 42 persen saat pendapatan hanya naik 12 persen? 

Sebenarnya, kenaikan laba bersih IMAS bisa dibilang tidak terlihat wajar. Pasalnya, saat laba bersih naik tinggi, tapi arus kas operasional malah negatif Rp352 miliar. 

Ditambah, IMAS menjadi salah satu emiten dengan tingkat utang berbunga cukup tinggi. IMAS mencatatkan kenaikan utang sebesar 10,81 persen menjadi Rp39,6 triliun sepanjang 2023. Dengan tingkat utang itu, debt to equity ratio (DER) IMAS tembus 3,01 kali. 

Kenaikan utang berbunga itu pun menambah beban keuangan IMAS naik 36,28 persen menjadi Rp2,14 triliun. Lalu, apa yang mendorong kenaikan laba bersih IMAS?

Jawabannya, ada di kenaikan pendapatan operasi lain sebesar 61,32 persen menjadi Rp1,07 triliun. Di mana, pendorong utama pendapatan operasi lain ini adalah nilai wajar investasi properti yang mencapai Rp410 miliar. Jika mengecualikan nilai wajar properti itu, artinya pendapatan operasi lain tetap berada di level sama sekitar Rp600-an miliar. Di sisi lain, laba bersih IMAS malah turun 50 persen menjadi Rp221 miliar. 

Prospek IMAS di 2024

IMAS bisa dibilang cukup kuat di segmen pasar truk dan alat berat dengan merek Hino, Volvo Construction Equipment, dan Truk Volvo. Untuk kendaraan pribadi, kontributor terbesar IMAS adalah mobil KIA. 

Dengan begitu, meski pertumbuhan penjualan mobil pribadi agak stagnan di 1 juta unit, driver pendorong omzet IMAS ada di kendaraan komersial. Apalagi, per 26 Januari 2024, perseroan juga telah melakukan kerja sama untuk menjual kendaraan dengan merek Foton. Sebenarnya, produk truk Foton sudah dijual oleh HEXA, apakah artinya yang dijual ini adalah jenis kendaraan Foton yang lain? soalnya Foton juga punya jenis mobil berpenumpang seperti Toyota Ace hingga mobil pick up. 

Di luar itu, ada potensi sumber pendapatan IMAS lainnya adalah penjualan mobil listrik Citroen. Hanya saja, kami menilai agak sulit penjualan mobil listrik ini menjadi dorongan omzet IMAS. Soalnya, permintaan mobil listrik di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan mobil hybrid. 

Kami pun membuat proyeksi moderat untuk pertumbuhan bisnis IMAS di 2024. Pendapatan IMAS, kami perkirakan naik sebesar 12,88 persen menjadi Rp32,61 triliun, sedangkan laba bersih naik 3,12 persen menjadi Rp652 miliar. Posisi laba bersih itu dengan menggunakan asumsi net profit margin sebesar 2 persen. 

Kenapa laba bersih IMAS di 2024 lebih lambat? karena pertambahan nilai wajar properti milik IMAS kami anggap stagnan di Rp410,97 miliar seperti 2023. Jika mengecualikan angka nilai wajar investasi properti itu, laba bersih IMAS bisa naik 8,91 persen menjadi Rp241 miliar. 

Untuk dividen IMAS dari kinerja 2023 pun kami perkirakan sebesar Rp5,5 per saham. Ini menggunakan asumsi dividen payout ratio sebesar 5,39 persen dari total laba bersih. Berarti tingkat dividend yield sekitar 0,39 persen. 

Kesimpulan

Lalu, dengan posisi kinerja tersebut dan prospek ke depannya, apakah harga saham IMAS saat ini sudah murah karena sebelumnya sempat ke Rp3.000-an? 

Jawabannya, saham IMAS tidak dalam posisi murah sekali, tapi tidak mahal juga. Secara price to book value (PBV), saham IMAS sebesar 0,42 kali, sedikit di bawah rata-rata 5 tahunnya sebesar 0,44 kali. Kami ekspektasikan harga wajar IMAS ada di Rp1.445 per saham. 

Dengan risiko bottom line laba bersih cenderung melambat karena tidak ada tambahan harga nilai wajar properti yang setara di 2023, karena sudah tercatat, membeli saham IMAS di harga saat ini sangat berisiko. Harga beli terbaik IMAS ada di bawah Rp1.000, dengan perkiraan terbaik kami ada di Rp856 per saham. Level harga itu pernah dicapai oleh IMAS pada akhir 2022 sampai awal 2023 sebelum harga IMAS booming naik 298 persen dalam 5 bulan.

Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?

Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini