Harga Emas Mau ATH Lagi, Saham ANTM-BRMS Terbang, Masih Boleh Kejar?

Pergerakan saham emas makin moncer setelah rilis kinerja sepanjang kuartal pertama tahun ini ciamik dan harga komoditas logam mulia melesat lagi. Kira-kira reli sampai kapan? apakah masih bisa dikejar?

Harga Emas Mau ATH Lagi, Saham ANTM-BRMS Terbang, Masih Boleh Kejar?

Mikirduit - Harga saham emas terus menunjukkan taji-nya beberapa hari ini seiring dengan hasil kinerja keuangan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini moncer dan harga logam mulia kembali naik. Sampai kapan euforia ini belanjut? apakah masih boleh beli? 

Harga emas acuan dunia (XAU) dua hari (5-6 Mei 2025) kembali reli sekitar 5 persen dan semakin mendekati level tertinggi sepanjang masa yang pernah di capai pada 22 April di US$ 3.500 per troy ons secara intraday.

Seiring dengan reli harga acuan emas, saham-saham yang bergerak di sektor ini juga mencatat pergerakan harga saham yang atraktif. 

Sebut saja ANTM selama dua hari ini perdagangan (6-7 Mei 2025) naik signfiikan lebih dari 8 persen dalam sehari. Jika diakumulasi dalam sebulan saja saham ini sudah melesat lebih dari 90 persen.. 

Harga saham emiten lain seperti BRMS, MDKA, AMMN, dan ARCI juga bergerak moncer. Rata-rata naik double digit lebih dari 40 persen dalam sebulan saja, seperti terlihat pada grafik berikut : 

Sumber : Google Finance, 7 Mei 2025 pukul 14.35 WIB

Berkat harga komoditas yang terus naik ini, alhasil kinerja keuangan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini pun dapat untungnya. 

Beberapa mencatat kenaikan laba sampai berkali-kali lipat. Setidaknya ada empat emiten dalam catatan kami yang sudah merilis laporan keuangan kuartal I/2025. Berikut rekapnya : 

Update Kinerja Keuangan 1Q25 

Saham ANTM 

Laba ANTM pada kuartal pertama tahun ini melesat hampir delapan kali lipat secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,13 triliun. Hal ini didorong pendapatan perusahaan yang terbang sampai 203 persen yoy menjadi Rp26,15 triliun, utamanya ditopang penjualan emas yang melonjak ke Rp21,61 triliun, menyumbang 83 persen dari total revenue. 

Namun, perlu dicatat ini bukan karena tambang emas-nya, tetapi bisnis emas ANTM ini trading emas dalam volume besar. 

Sebagai catatan, volume penjualan produk emas Antam sepanjang Januari—Maret 2025 tercatat 13.739 kilogram (kg) atau 13,73 ton setara  441.719 troy ons. Capaian itu terbang 93 persen dari realisasi penjualan emas Antam pada kuartal I/2024 sebanyak 7.112 kg atau 228.656 troy ons.

Jadi, bisa disimpulkan kalau pendapatan dari trading emas ini merupakan selisih tipis dari harga jual dan beli emas. Untungnya margin logam mulia yang biasanya super tipis sekarang sedikit melebar karena harga emas acuan naik di kuartal pertama ini. 

Selain itu, mesin pendapatan ANTM yang lain juga berkontribusi positif. Sebut saja nikel, yang sebelumnya lesu, kini mulai bangkit dengan revenue dari feronikel Rp970 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebanyak Rp18 miliar. 

Ekspor biji nikel yang sebelumnya berhenti, juga mulai jalan dan menyumbang Rp2,80 triliun. 

Bisnis nikel baik ore maupun feronikel rasanya sudah mulai stabil karena kuota ekspor juga sudah mulai jalan dan kontrak jangka pendek sudah diatur jelas. Sementara itu, untuk bisnis lain di alumina dan bauksit masih berkontribusi minim sekitar 3 persen dari total pendapatan. 

Dari sisi biaya, terpantau semakin ramping, tercermin dari gross margin naik dari 2,9 persen menjadi 13,9 persen. Beban usaha juga semakin efisien dari sebelumnya 8,6 persen jadi 3,6 persen dari total penjualan. 

Menariknya, pada kuartal pertama ini arus kas operasional turnaround, melejit dari sebelumnya minus Rp1,44 triliun menjadi Rp2,08 triliun. Ini karena penerimaan dari pelanggan tembus Rp27 triliun, sementara capex kecil hanya Rp230 miliar. 

Free cash flow juga bisa dibilang cukup sehat sekitar Rp1,86 trliiun. Kas per akhir Maret 2025 tercatat Rp6,92 miliar, sementara utang berbunga hanya dari sewa sebanyak Rp140 miliar. Bisa dibilang ini sangat sehat, utang berbunga bisa dibayar kapan saja. 

Jadi, bisa disimpulkan kalau kinerja ANTM kuartal pertama tahun ini benar-benar solid, dari pendapatan berdampak optimal ke laba dan terbukti menggelembungkan kas. 

Namun, buat ke depan, kita tetap harus hati-hari karena laba besar ini lebih banyak ditopang dari trading emas. Baru-baru ini pemerintah menetapkan tarif royalti cukup tinggi pada emas dari 10 persen menjadi 16 persen, ditambah risiko fluktuasi harga cenderung dipengaruhi faktor eksternal yang sulit dikontrol. 

Namun, selama kas saat ini dijaga tetap tebal dan utang berbunga kecil, harus-nya operasional bisnis masih akan berjalan lancar dan punya ruang longgar untuk adaptasi.

Saham BRMS 

Kedua, ada perusahaan emas milik grup Bakrie dan Salim yaitu BRMS. Pada sepanjang kuartal I/2025, perusahaan ini mencetak laba bersih ke entitas induk sebanyak US$ 14,46 juta, melesat lebih dari empat kali lipat dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 3,75 juta. 

Capaian ciamik ini diperoleh dari pendapatan yang ikut terbang lebih dari tiga kali lipat dari posisi US$ 20,32 juta ke US$ 63,31 juta. Pendapatan ini seluruhnya dari hasil tambang, lebih dari 90 persen setara US$ 61,57 juta merupakan penjualan dari segmen emas dan sisanya US$ 1,73 juta didapatkan dari hasil menjual perak. 

Selain dari mesin utama ini, BRMS dapat tambahan pendapatan dari bunga US$ 148.117 dan ada keuntungan selisih kurs sampai US$ 1,93 juta. 

Gabungan dari capaian positif itu akhirnya membuat bisnis jadi lebih efisien dan margin meningkat. Gross margin secara kuartalan naik dari 50,65 persen ke 57,06 persen, begitu  pula net profit margin menguat dari 16,25 persen ke 22,85 persen. 

Sayangnya, BRMS ini malah mencatat penurunan kas dari US$ 9,68 juta menjadi US$ 7,87 juta, meskipun arus kas operasional naik signifikan lebih dari tiga kali lipat. 

Penurunan kas ini diketahui karena ada pembayaran utang jangka pendek sebanyak US$ 9,24 juta dan pembelian aset tetap berupa bangunan, sarana dan prasanan, peralatan pabrik dan kantor, serta aset dalam penyelesaian alias aset yang masih dibangun, totalnya US$ 9,50 juta. 

Saham ARCI 

ARCI mencatatkan pendapatan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebanyak US$ 90,77 juta, melesat 59,21 persen dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 57,01 juta. 

Mesin bisnis ARCI paling banyak dari penambangan emas, menghasilkan pendapatkan US$ 57,40 juta, diikuti trading emas US$ 33,45 juta, dan bisnis lainnya dengan kontribusi minim US$ 1,15 juta. 

Berkat capaian pendapatan yang positif ini, laba bersih berhasil turnaround menjadi US$ 10,48 juta dari posisi tahun lalu yang merugi US$ 4,17 juta. 

Sayangnya, dengan peningkatan laba tak berdampak optimal terhadap arus kas-nya. 

Nilai kas dan setara kas malah susut 36,34 persen, dari US$ 4,53 juta pada posisi akhir 2024 menjadi US$ 2,88 juta per akhir Maret 2025. 

ARCI juga punya utang berbunga bank cukup jumbo mencapai US$ 401,95 juta. Nilai ini setara 67,16 persen dari total liabilitas.

5 Saham dengan Kinerja Anomali di Kuartal I/2025, Buy or Bye?
Dalam rilis laporan keuangan kuartal I/2025, ada beberapa emiten yang mencatatkan hasil kinerja anomali. Kira-kira, apa penyebabnya dan bagaimana prospeknya?

Saham AMMN 

Terakhir, ada emiten tambang mineral milik grup Salim, AMMN malah merugi US$ 138,76 juta sampai akhir Maret 2025. Posisi ini kontras dengan laba bersih yang diperoleh per kuartal I/2024 sebesar US$ 129,05 juta. 

Turnaroud story dari laba ke rugi ini terjadi karena penjualan tembaga jeblok 99,92 persen jadi US$ 247 ribu, padahal tahun lalu bisa mencapai US$ 310 juta. 

Penjualan emas juga sama amblesnya, sampai 99,35 persen jadi US$ 1,88 juta dari semula US$ 291 juta. 

Menurut keterangan resmi, AMMN mengungkapkan pada kuartap pertama tahun ini tidak ada volume penjualan, karena produksi pertama katoda terjadi di akhir Maret 2025. 

Perusahaan menargetkan akan ada peningkatan kinerja ke depannya karena smelter sudah mulai produksi sejak Maret 2025. 

Bisa dibilang AMMN ini pendatang baru yang masih merintis jadi masih ada tantangan produksi yang menekan kinerja keuangan, belum lagi soal regulasi dan revisi aturan tarif royati akan patut jadi risiko yang perlu dicermati ke depan.  

Adapun untuk posisi kas dan setara kas naik dari US$ 754 juta menjadi US$ 868 juta. Sementara itu utang bank AMMN tercatat sebanyak US$ 5,12 miliar, setara 76% dari total liabilitas. 

Meski utang cukup jumbo, tetapi utang berbunga jangka pendek tak lebih dari US$ 600 juta, masih mampu dicukupi oleh kas yang tersedia saat ini. 

Kesimpulan

Kalau dari segi fundamental, bisa dibilang yang paling establish itu ANTM, karena laba benar-benar berdampak optimal sampai laba dan kas naik. Bahkan dengan utang berbunga minim membuat-nya bisa beradaptasi dengan perubahan tarif royalti dan tekanan eksternal lainnya. 

BRMS di urutan kedua karena laba tumbuh ciamik, tetapi ada minus-nya lantaran laba yang dihasilkan tidak terlalu optimal berdampak ke kas. Kami menilai karena masih tertekan investasi untuk peningkatan kapasitas produksi emas dan eksplorasi cadangan baru. 

Sementara itu untuk ARCI rentan dengan utang berbunga jumbo dan AMMN malah merugi.

Tapi harga sahamnya kok masih pada naik terus, apakah masih bisa dikejar? 

Meskipun kinerja fundamental bervariasi, seiring dengan harga acuan emas yang reli. Harga saham emiten logam mulia pun ikutan naik kencang. 

Namun, dengan kenaikan dalam periode singkat ini untuk yang punya bisa mulai pertimbangkan untuk partially taking profit.

Untuk yang belum punya dan masih pengen ngejar harga, alangkah baik-nya jangan buru-buru. 

Momentum beli selanjutnya masih menarik untuk  wait on retracement  di area support terdekat dan bisa dimanfaatkan untuk trading dalam jangka pendek atau jangka menengah selama tren masih naik. 

Namun, perlu dipahami bahwa harga saham yang naik kencang dalam waktu yang cepat, bisa juga berbalik turun dengan waktu singkat pula. Apalagi saham komoditas itu lebih volatile dan cenderung cyclical. 

Jadi, untuk masuk saham emas lagi perlu dipertimbangkan momentum yang baik menggunakan teknikal analisis, supaya dapat posisi harga yang optimal untuk dapat return dan positioning size yang bijak, agar risiko bisa lebih diminimalisir. 

Yuk Mulai Perjalanan Investasimu dengan Langkah yang Tepat Bersama Mikirsaham

Join membership Mikirsaham (dulu bernama Mikirdividen) dan dapatkan benefit:

  • Pilihan saham value-growth investing bulanan
  • Pilihan saham dividen yang potensial
  • Insight saham komprehensif serta actionnya
  • IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
  • Diskusi saham dan rekap diskusinya
  • Event online bulanan
  • Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan

Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini