Harapan Kode Broker Dibuka, Bisa Bikin Saham Ramai Lagi?

Isu kode broker kembali dibuka muncul setelah BEI menyebar survei terkait kebijakan tersebut. Namun, apa hubungannya kode broker dengan gairah di pasar saham?

Harapan Kode Broker Dibuka, Bisa Bikin Saham Ramai Lagi?

Mikirduit – Ada satu topik yang menjadi perhatian banyak trader saham di Indonesia sepanjang pekan lalu, yakni rencana BEI untuk kembali membuka kode broker serta demografi investor selama perdagangan. Kenapa diwacanakan dibuka kembali? apa karena transaksi sepi? apa hubungannya kode broker dan demografi investor?

Rumor kode broker dibuka lagi terjadi setelah BEI melakukan survei terhadap anggota bursa mengenaik kebijakan tersebut. Pihak BEI menjelaskan survei dilakukan karena berdasarkan birokrasi setelah melakukan kebijakan ada yang namanya post implementation review. 

Jadi, meski ada survei beredar, bukan berarti BEI akan membuka kode broker dan demografi investor asing tersebut.

Adapun, BEI memutuskan menutup kode broker dan demografi investor sejak Desember 2021 dan Juni 2022. Sejak saat itu, tren transaksi pasar saham juga lesu hingga konsisten di bawah Rp10 triliun per hari. Bahkan, dalam sepekan terakhir, rata-rata transaksi di bawah Rp8 triliun, hanya 15 November 2023 yang mencatatkan transaksi bisa tembus Rp10 triliun setelah rilis data inflasi yang melambat.

Ada beberapa kambing hitam yang membuat transaksi di BEI menipis. 

Pertama, kebijakan auto reject atas dan bawah yang asimetris. Hal itu membuat trader atau investor besar yang mau keluar dari penurunan saham kerap terhambat di angka 7 persen. Padahal, jika dibuat simetris seharusnya bisa mendorong transaksi lebih banyak. Namun, setelah kebijakan itu dibuat simetris, ternyata transaksi tidak kunjung menggairahkan. 

Kedua, kebijakan suku bunga tinggi oleh Federal Reserve (the Fed) dan Bank Indonesia, serta risiko ekonomi global akibat perang. Menurut kami, ini kambing hitam yang paling logis, soalnya ketika suku bunga tinggi, saham menjadi instrumen yang kurang menarik. Kecuali ada saham fundamental bagus dengan harga murah muncul. 

Apalagi, secara historis, rata-rata transaksi harian pasar saham di era suku bunga tinggi memang rendah. Seperti, sepanjang Januari 2020 saat suku bunga Bank Indonesia masih sektiar 5 persen, rata-rata transaksi harian di pasar saham itu cuma Rp4 triliun sampai Rp6 triliun. Berbeda dengan periode suku bunga rendah di Juni 2023 di mana transaksi mulai naik hingga di atas Rp10 triliun. Jadi, penurunan transaksi saat ini menjadi hal wajar. 

💡
Logika pasar saham: saat suku bunga tinggi berarti ekonomi melambat, dalam konteks saham kinerja bisnis melambat yang berarti kinerja emiten juga melambat. Sehingga banyak yang mengalokasikan modal ke aset rendah risiko yang posisinya lagi bagus, misalnya masuk ke obligasi negara dan aset lainnya yang memberikan keuntungan tinggi dengan risiko rendah. Dibandingkan maksa masuk ke saham dengan risiko tinggi dan kondisi ekonomi melambat.

Namun, banyak orang mengesampingkan kambing hitam yang kedua dan tetap fokus ini semua karena kode broker ditutup. Meski, jika melihat buktinya sulit dipastikan, karena penurunan transaksi terjadi bersamaan dengan tren suku bunga naik pertama kalinya dari era rendah sejak pandemi Covid-19.

Darurat Pendapatan Komisi Sekuritas?

Masalah yang bisa dibilang lebih gawat adalah ketika pendapatan komisi dari transaksi saham para sekuritas mulai tergerus cukup dalam selama 9 bulan pertama di 2023 atau tepatnya setelah berbagai kode informasi itu ditutup BEI secara penuh.

Kami mengutip kinerja keuangan dua sekuritas besar yang sudah melantai di BEI, yakni Panin Sekuritas (PANS) dan Trimegah Sekuritas (TRIM). Kedua sekuritas itu mencatatkan penurunan pendapatan komisi transaksi saham hingga 40-an persen. Meski, pendapatan komisi broker dari kedua sekuritas itu bukan sumber pendapatan utama, tapi menjadi tiga besar sumber pendapatan terbesarnya.

Penurunan pendapatan komisi broker pun wajar karena transaksi pasar saham di BEI juga lagi lesu. Sehingga gairah betransaksi juga turun. Jika dihubungkan dengan aktivitas investor asing yang masih wait and see akibat suku bunga tinggi, sebenarnya gimmick membuka kode broker bisa jadi solusi sementara bagi para sekuritas agar meningkatkan pendapatan komisinya. 

Pasalnya, dengan gimmick membuka kembali kode broker, para trader penganut bandarmology akan kembali bersemangat memantau saham-saham yang dipegang oleh bandar. Sehingga tren penurunan pendapatan komisi bisa terselesaikan sementara. Soalnya, penyebab utama adalah pasar saham memang lagi kurang bergairah karena suku bunga tinggi. 

Namun, pasti ada yang bertanya dalam hati, kan investor pasar saham bertambah signifikan sejak pandemi Covid-19. Apalagi, keberadaan asing hanya 36 persen dari total investor di pasar saham Indonesia. Artinya, kalau investor asing wait and see, pasar saham bisa tetap bergerak dengan investor domestik. 

Yups, secara logika, dengan mayoritas investor saham adalah domestik, seharusnya pasar saham bisa tetap menarik. Apalagi, pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia dalam 3 tahun terakhir cukup agresif. Bayangkan, dari Agustus 2021 cuma ada sekitar 6 juta investor, kini per Agustus 2023 sudah hampir ada 12 juta investor. 

Kenaikan jumlah investor itu didorong oleh keberadaan fintech yang menjamur dan mudah diakses. Sayangnya, para investor baru ini tidak mendapatkan edukasi yang tepat sehingga mereka baru tahap coba-coba, berhasil di tahun pertama, lalu gagal di tahun kedua dan trauma sehingga tidak bertransaksi lagi. 

Hal itu terepresentasi dari hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK tahun 2022. Pasar modal mencatatkan kenaikan inklusi yang cepat menjadi 4,92 persen dibandingkan dengan 4,11 persen pada 2019. Namun, tingkat literasinya malah turun menjadi 1,55 persen dibandingkan dengan 5,19 persen pada 2019. 

Laba per Saham Mempengaruhi Harga Saham, Fakta atau Mitos?
Ada yang bilang laba bersih per saham mempengaruhi harga saham. Kira-kira itu mitos atau fakta ya? cari tau jawabannya di sini.

Apakah Bandarmology Kunci Volume Transaksi? 

Banyak yang menilai dibukanya kode broker adalah sebagai transparansi yang bagus di pasar saham Indonesia. Soalnya, kita bisa tahu kode broker yang transaksi dalam jumlah besar maupun demografi investornya, meski di luar sana, penerapan pembukaan kode broker dan demografi investor ini tidak ada sama sekali. 

Sementara itu, kode broker jadi jurus andalan para bandarmology untuk menentukan masuk ke saham mana. Secara logika, cara bandarmology ini memang terlihat oke karena mereka bisa masuk ke saham yang potensi naik hanya mengikuti gerak bandar. 

Namun, masalahnya di pasar saham ini, kita bertransaksi secara multilateral artinya ada banyak pihak yang bertransaksi untuk membentuk harga. Jika mayoritas trader menggunakan strategi bandarmology dan masuk ke saham yang diburu bandar bersama-sama. Hasilnya adalah tingkat fluktuasi pasar saham meningkat drastis. Soalnya, bandar hingga trader ritel berkumpul di saham yang sama. Malah hasil akhirnya, target bandar bisa lebih cepat tercapai dan para trader ritel keguyur bandar alias nyangkut atau terpaksa cut loss. 

Artinya, metode bandarmology ini akan efektif mendulang cuan jika jumlah penggunanya tidak terlalu banyak. Saat jumlah penggunanya membludak, dan mereka mengejar harga di saham yang diburu bandar, risiko mereka rugi menjadi semakin besar karena masuk di harga yang cukup tinggi, kecuali mereka urung transaksi di saham itu karena harga sudah terlalu tinggi. 

Dari sudut pandang OJK, mereka menilai ada kekhawatiran jika kode broker dan domisili investor kembali dibuka saat waktu real time membuat investor ritel melakukan transaksi saham hanya berdasarkan kode-kode tersebut. Padahal, seharusnya investor ritel juga memahami fundamental minimal mengetahui apa itu saham yang dibelinya, bisnisnya oke atau tidak, dan sebagainya. 

Adapun,OJK menegaskan keputusan kode broker dan domisili investor dibuka atau tidak adalah kewenangan regulator. 

Kalau kamu lebih berharap kode broker dibuka atau ditutup aja kayak sekarang?

Mau dapat guideline saham dividen 2024? - Diskon Langsung Rp100.000

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Informasi posisi harga saham dividen sudah murah atau mahal
  • Perencanaan investasi dari alokasi modal dan toleransi risiko untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya