Dua Strategi Saham untuk Kamu yang Punya Modal Kecil, Mana yang Terbaik?

Salah satu permasalahan dalam investasi saham adalah, modal yang masih kecil. Lalu, apa strategi yang cocok untuk kamu yang punya modal masih kecil?

strategi investasi saham modal kecil

Mikirduit – Investor ritel dengan modal kecil (dalam asumsi kami di bawah Rp100 juta) sering galau, apa strategi yang cocok? berburu saham ARA setiap hari agar modal bisa bergulung cuan dengan cepat atau cicil beli bertahap dengan dollar cost averaging?

Highlight

  • Investor bermodal kecil sering galau antara mencari cuan cepat lewat trading jangka pendek (scalping) atau membangun aset secara perlahan dengan strategi cicil beli (dollar cost averaging).
  • Trading jangka pendek bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat jika disiplin dengan stop loss dan take profit, namun berisiko tinggi dan menuntut waktu serta fokus memantau pasar.
  • Cicil beli bertahap (DCA) lebih cocok bagi yang ingin membangun aset jangka panjang tanpa harus aktif setiap hari, meski butuh kesabaran menghadapi floating loss dan godaan membandingkan diri dengan trader lain.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Jika memiliki modal kecil, keuntungan sekitar 10-20 persen dalam satu hingga dua tahun mungkin tidak terasa. Misalnya, modal Rp1 juta, untung 10-20 persen berarti cuma bertambah Rp100.000 sampai Rp200.000 dalam satu hingga dua tahun, nilai yang sangat rendah kan.

Dalam obrolan dengan beberapa mahasiswa, mereka lebih suka mencari cuan jangka pendek untuk digulung kembali alias scalping (secara harian). Alasannya, mereka butuh uang berputar dengan cepat sehingga modal bisa menjadi lebih besar. Bahkan, beberapa temannya di aset crypto sering pamer cuan lebih besar hingga hasilnya tampak terlihat bagus, meski pihak yang pamer cuan tidak menunjukkan kerugian yang dialaminya.

Jadi, untuk modal kecil, lebih baik trading jangka pendek dan all in agar modal bisa berputar dengan cepat hingga cuan lebih optimal atau cicil beli bertahap sambil terus meningkatkan modal? kami akan ulas kedua metode ini tingkat peluang dan risikonya seperti apa.

Strategi Jual-Beli Cepat (trading) dan Menggulung Keuntungan serta Modal hingga Bisa Menghasilkan Nominal yang Besar

Strategi ini menjadi cukup populer di kalangan modal kecil dengan harapan mereka bisa mencatatkan keuntungan yang lebih besar dan cepat dibandingkan cara investasi konservatif. Misalnya, jika mampu mencatatkan keuntungan 1-3 persen per hari, berarti dalam 20 hari perdagangan (asumsi 1 bulan), bisa mendapatkan 20-60 persen. Misalnya, modal Rp1 juta, dalam sebulan bisa dapat Rp200.000 hingga Rp600.000.

Cara ini disebut trading dan sering dianggap bisa menjadi sumber pendapatan (karena berpotensi menghasilkan pendapatan dalam jangka pendek), meski sifatnya tidak pasti, serta ada risiko nilai aset menyusut karena melakukan stop loss.

Hasil yang terlihat menarik bukan? tapi catatannya, dari obrolan dengan beberapa teman yang menggunakan strategi ini, mereka juga menetapkan disiplin stop loss sebesar 1 persen, serta melakukan perdagangan hanya di 30 menit pertama saat market buka.

Artinya, potensi keuntungan 1-3 persen tidak akan fix bisa didapatkan, malah bisa jadi mengalami penurunan nilai aset saat harus stop loss jika turun 1 persen. Dalam strategi ini, para trader mengutamakan win-rate. (Jadi, nggak perlu cuan besar, yang penting win-rate tinggi secara disiplin).

Keuntungannya memang terlihat seperti jalan pintas untuk bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. Tapi, risikonya, kamu harus disiplin dengan rencana dan wajib memantau market hingga melakukan take profit atau stop loss. Serta, jangan pernah galau jika saham yang sudah di-take profit terbang lebih tinggi. Alasannya, plan-mu memang mengacu kepastian cuan dalam jangka pendek, bukan menengah panjang.

Lalu, cara ini akan sangat cocok jika kondisi market lagi bullish atau naik, entah itu mini bullish atau long bullish. Sehingga saat market berubah jadi bearish, bisa jadi trader dengan strategi ini tidak akan melakukan apa-apa karena tingkat risiko lagi meningkat. Pasalnya, strategi ini berburu probabilitas kenaikan harga saham jangka pendek di awal market.

Saham BBCA Masih Lesu, Begini Faktor Penyebab dan Prospeknya
Saham Bank BCA dari awal tahun sudah jeblok lebih dari 20%, bikin valuasi udah murah, ditambah likuiditas longgar untuk ekspansi kredit, plus BI udah turunin suku bunga lima kali. Kira-kira menarik masuk sekarang? atau masih wait and see dulu?

Cici Beli Bertahap dengan Target Mid-Long Term

Cara kedua bisa dibilang lebih konservatif dan mengandalkan kenaikan modal dari cicilan investasi secara rutin. Dalam skema ini sering disebut dengan strategi dollar cost averaging. Namun, timeframenya memang lebih panjang sehingga ada potensi risiko harga mengalami floating loss.

Untuk itu, kamu yang pemula pun tidak serta merta menggunakan strategi ini jika tidak mengetahui secara detail saham yang dicicil dalam jangka panjang. Beberapa hal yang harus diketahui sebelum melakukan dollar cost averaging antara lain:

  • Kondisi fundamental saham (prospek bisnis, model bisnis, risiko utang, dan hal lainnya seperti siklus bisnis serta hal-hal lainnya)
  • Valuasi saham (apakah sekarang sudah murah sehingga menjadi momentum yang bagus untuk cicil beli sahamnya atau malah lagi mahal-mahalnya)
  • Momentum saham (melihat rencana-rencana emiten dalam jangka menengah pendek, apakah ada yang berpotensi menjadi momentum)
  • Saham ini wajib ada dividen (cek historis dividennya)

Setelah memegang conviction untuk hold saham tersebut, kita juga bisa menyiapkan beberapa hal dalam melakukan dollar cost averaging:

  • Target dana yang mau dikumpulkan dari cicilan per bulan
  • Target harga tertinggi cicilan untuk saham yang diincar sebelumnya

Setelah menyiapkan semua rencana itu, kita bisa melakukan cicilan per bulan untuk saham terkait. Nah, strategi cicilnya, kami menyarankan bukan dengan jumlah lot yang sama, melainkan jumlah nilai modal yang sama. Tujuannya agar kita bisa membentuk harga rata-rata yang oke meski bukan terbaik.

Misalnya, kamu siapkan modal saham beli BBRI per bulan dengan harga maksimal cicil di Rp4.500 per saham senilai Rp1 juta per bulan. Artinya, jika harga BBRI turun ke Rp3.300 per saham, kamu bisa mendapatkan lot yang lebih banyak serta harga saham yang dimiliki ter-average lebih optimal, sedangkan saat harga mengalami kenaikan ke Rp4.400, jumlah lot yang dibeli semakin sedikit dan mengurangi risiko average up yang cukup signifikan.

Di sisi lain, jika kita melakukan cicil beli dengan jumlah lot yang sama, risikonya akan ada kebutuhan modal yang lebih besar jika harga sahamnya terus mengalami kenaikan dari posisi awal beli.

Lalu, apa peluang dan tantangan dari strategi ini?

Keuntungan dari strategi ini, kamu bisa fokus beraktivitas dan mencari tambahan income dan potensi pertumbuhan aset tetap terjaga. Ini adalah strategi manajemen aset (bukan mencari uang untuk tambahan income dari saham). Meski kamu tidak memantau saham setiap hari, kami sarankan tetap memantau perkembangan laporan keuangan dan sentimen dari berita (yang harusnya masih bisa dipantau sesekali). Sehingga jika ada perubahan fundamental signfikan, kita bisa melakukan action yang sesuai dengan kondisi.

Dengan skema cicil dan mencari saham yang ada dividennya, jumlah lot yang dimiliki akan semakin banyak dan tingkat dividen dari tahun ke tahun bisa semakin membesar. Ini menjadi uang tunggu hingga target kita tercapai.

Tantangan atau risiko dari strategi ini adalah akan ada momentum kamu melihat posisi portofolio mengalami floatng loss. Apalagi, dalam kondisi ekonomi secara global tidak oke seperti sekarang. Serta, strategi ini akan memicu kesabaranmu, apalagi jika ada yang pamer cuan atau ada saham yang ARA sedangkan hold jangka menengah panjangmu lagi floating loss. Sehingga dari sisi psikologis juga bisa terbawa galau dengan pertanyaan, “Apakah langkahku saat ini sudah tepat?”

Kesimpulan

Lalu, apa strategi terbaiknya? akan tergantung dengan kebutuhan dan kondisimu. 

Misalnya, kamu punya waktu luang, dan kemampuan trading yang teruji menghadapi berbagai risiko market. (minimal merasakan psikologis kerugian saat market lagi turun). Kamu bisa saja pilih opsi yang pertama. Dengan merasakan kerugian saat market turun bisa membuatmu lebih berhati-hati dan membuat manajemen risiko yang ketat, serta akan disipin dengan plan yang dibuat.

Kemudian, jika kamu tidak punya waktu untuk mantau harga saham, serta belum punya pengalaman trading. Kamu bisa pilih opsi kedua. Namun, syaratnya kamu harus mau mempelajari bisnis saham yang mau dibeli. Jangan cuma ikut-ikutan orang akan berisiko karena sifat cicil belinya dilakukan dalam jangka menengah panjang.

Di luar kedua cara itu, ada cara lainnya yang bisa disebut hybrid, yakni menggabungkan market timing dengan trading dan cicil beli investasi. Misalnya, kamu mau sesekali trading saham dalam bulanan tapi juga mau cicil beli investasi. Kamu bagi porsi investasi dengan dollar cost averaging 80 persen modal bulanan, sedangkan 20 persen-nya untuk trading dengan market timing.

20 persen uang dari cicil investasi bulanan akan digunakan untuk trading. Tahap awal, dana 20 persen ini bisa digunakan untuk mempelajari strategi trading dengan praktek. Jadi, jika cut loss tidak masalah (asal melakukan stop loss sesuai plan).

Dengan begini, kamu bisa mendapatkan peluang cuan dari capital gain trading dan menumbuhkan aset dari investasi dengan skema dollar cost averaging.

Mau Mencari Saham Cuan Secara Mandiri?

Mikirduit menyelenggarakan Bootcamp Short Course Stockverse: Cara Pilih Saham Cuan Secara Mandiri yang memiliki beberapa rangkaian seperti:

  • Video edukasi dasar (akses Lifetime untuk bagian video edukasinya di Mikirsaham.com )
  • Mengombinasikan Psikologis vs Hasil Analisis untuk Cuan Optimal + Praktek Analisis Saham ala Mikirduit
  • Belajar analisis teknikal bersama tim trader Mikirduit
  • Praktek analisis saham secara mandiri dan dievaluasi serta diskusi dengan Founder Mikirduit
  • Market Outlook 2026

Akses video edukasi akan dibuka mulai 1 Oktober 2025, serta acara online akan diadakan dalam 3 pertemuan, yakni pada:

  • Sabtu, 1 November 2025, Pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai
  • Sabtu, 8 November 2025, Pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai
  • Minggu, 9 November 2025, Pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai

Kami sudah masuk ke Harga pre-sale 2 di Rp750.000. Harga pres-sale kedua berlaku hingga 15 Oktober 2025. Daftar Sekarang dengan Klik di Sini

Harga pendaftaran setelah 30 September 2025:

  • Harga Pre-sale 3: Rp1 juta (16-25 Oktober) -> Kuota 100 Peserta
  • Harga Normal: Rp1,5 juta (26 - 31 Oktober 2025)
💡
Manfaatkan Nilai Wajar instan saham Indonesia, AS dan bursa global lainnya dengan berlangganan InvestingPro! Manfaatkan pula fitur ProPicks AI untuk mendapatkan stock pick saham AS dan Indonesia (segera!) yang jauh mengungguli performa indeks acuan. Dapatkan diskon khusus InvestingPro dari MikirDuit sebesar 15%, [klik di sini]