Cara Menyesuaikan Strategi ke Sebuah Saham Saat Ada Rilis Laporan Keuangan
Akhir Oktober menjadi momentum rilis laporan keuangan. Kira-kira, apa saja yang harus diperhatikan dari laporan keuangan sehingga bisa melakukan action?
Mikirduit – Musim laporan keuangan kuartal ketiga 2025 sudah rilis. Puncaknya, akan rilis pada 31 Oktober 2025. Sebelum itu, kami akan mengulas 5 saham yang laporan keuangannya mencatatkan anomali, serta bagaimana investor akan meresponsnya.
Highlight
- PGUN mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 448 persen berkat efisiensi operasional dan momentum biodiesel, namun valuasinya sudah sangat tinggi sehingga berisiko fluktuatif.
- KRAS berhasil membukukan laba karena keringanan restrukturisasi utang, bukan karena perbaikan operasional, sehingga prospek bisnisnya masih berisiko dan lebih cocok untuk trading jangka pendek.
- ANTM menunjukkan lonjakan laba dari semua lini bisnis berkat momentum harga komoditas, namun potensi perlambatan kinerja di 2026 membuatnya lebih menarik untuk strategi jangka menengah dengan peluang dividen tinggi.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Laporan keuangan anomali bisa memberikan dua sisi, peluang buy, peluang sell jika sudah punya barang, hingga wait and see. Dalam menghubungkan laporan keuangan dengan action saham, kita bukan sekadar melihat laba bersih naik berarti beli, tapi juga mengkombinasikannya dengan kondisi valuasi, prospek kinerja, dan momentum saham tersebut.
Untuk lebih jelasnya, kami akan mengulas 3 saham yang laporan keuangannya dianggap anomali dengan berbagai kondisi. Pertama, saham yang kinerja bisnis oke, tapi harga saham sudah terbang sangat tinggi karena sentimen Haji Isam. Kedua, saham yang laba bersih turnaround, tapi faktor non-operasional. Ketiga, saham yang kinerja bisnis oke dengan karakter cyclical komoditas.
Saham PGUN
Saham PGUN mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 448 persen menjadi Rp101 miliar. Dengan kenaikan itu, apakah saham yang sudah meroket tinggi ini tetap menarik?
Pertama, kami akan mengulas dari faktor pendorong laba bersihnya meroket.
Kami melihat faktor pendorong kinerja laba bersihnya memang didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 38 persen menjadi Rp537 miliar.
Selain itu, secara operasional dan beban pokok pendapatan untuk bisa mendapatkan pertumbuhan pendapatan itu lebih efisien. Hal itu terlihat dari tingkat gross, operating, dan net profit margin yang meningkat signifikan.
Gross profit margin naik menjadi 34,87 persen dibandingkan dengan 18,03 persen, operating profit margin naik menjadi 27,64 persen dibandingkan dengan 13,24 persen, dan net profit margin naik 18,86 persen dibandingkan dengan 4,76 persen.
Jika kami lihat tidak ada pos non-operasional yang menjadi trigger pertumbuhan kinerja PGUN. Ada yang naik signifikan, tapi dampaknya tidak besar.
Kedua, kami mencari anomali PGUN di pos neraca dan arus kas hingga risiko utang. Dari pos neraca, ada anomali di bagian kas dan setara kas yang mengalami penurunan 87 persen menjadi Rp1,81 miliar dibandingkan dengan Rp14 miliar pada akhir 2024. Penurunan kas yang signifikan terjadi dari simpanan di BBRI menjadi Rp1,53 miliar dibandingkan dengan sebelumnya mencapai Rp13,95 miliar.
Jika dilihat penurunan kas dan setara kas tersebut ada hubungannya dengan aktivitas investasi seperti pembayaran untuk perolehan tanaman produktif senilai Rp30 miliar, perolehan aset tetap (belanja modal) senilai Rp37 miliar, pembayaran utang bank senilai Rp97 miliar, dan pembayaran utang pihak berelasi yang cukup besar mencapai Rp102 miliar.
Sehingga, meski arus kas operasional menghasilkan Rp250 miliar, tapi dengan banyaknya pengeluaran di arus kas investasi dan pendanaan, posisi kas dan setara kas PGUN menyusut.
Untuk risiko kredit, kami menilai PGUN memiliki tingkat risiko rendah dengan tingkat DER sekitar 0,2 kali, serta ICR tembus 6 kali.
Ketiga, dari segi detail risiko dan peluang bisnis (termasuk sentimen dan momentum).
PGUN merupakan saham CPO yang memiliki lahan Hak GUna Usaha seluas 41.562 hektar, dengan area yang tertanam kelapa sawit sekitar 22.871 hektar. Apakah luas lahan itu cukup besar? jika membandingkannya dengan emiten CPO lainnya, skalanya cenderung menengah, masih di bawah BWPT dan STAA, tapi di atas CSRA dan PSGO.
Selain itu, PGUN juga memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 90 ton per jam.
Dari segi usia tanaman, profil usia-nya cukup produktif mencapai 13.064 hektar. Usia yang sudah tua 23-27 tahun sekitar 3.831 hektar, dan yang masih belum produktif di bawah 10 tahun sekitar 2.597 hektar.
Di luar itu, ada beberapa momentum PGUN. Jadi, seluruh hasil sawit PGUN itu dijual di pasar lokal kepada afiliasinya, yakni JARR. Nantinya, hasil CPO-nya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah terkait biodiesel. Artinya, PGUN akan cukup erat berhubungan dengan sentimen B50 atau biodiesel.
Lalu, manajemen PGUN menargetkan tahun 2025 bisa mencatatkan laba bersih Rp256 miliar. Jika itu terealisasi berarti pertumbuhan laba bersih PGUN tembus 224 persen.
Keempat, tingkat volatilitas PGUN sudah cukup tinggi.
Dari segi valuasi dengan asumsi target laba bersih PGUN di 2025 juga sudah cukup tinggi. PE PGUN sekitar 304 kali, sedangkan PBV asumsi seluruh labanya ditahan menjadi 36 kali.
Artinya, meski kinerja lagi bagus dan ada momentum B50, tapi posisi harga sudah tidak menarik atau memiliki tingkat risiko fluktuasi yang cukup tinggi.

Saham KRAS
Saham KRAS secara mengejutkan telah mencatatkan turn around story dari rugi menjadi laba senilai 22,17 juta dolar AS sepanjang 2025. Lalu, apakah saham KRAS sudah pulih? kami akan menganalisis dengan pola yang sama seperti PGUN.
Pertama, menganalisis pembentuk laba bersih yang bisa turn around. Sebenarnya, jika dilihat dari segi laba bersih mencatatkan kenaikan sebesar 7,39 persen menjadi 706,08 juta dolar AS. Namun, kenaikan laba bersih itu berbanding terbalik dengan keuntungan bisnis KRAS.
Jika merujuk ke kinerja laba kotor malah turun 17 persen menjadi 53,11 juta dolar AS. Lalu, laba operasional malah merugi 37,85 juta dolar AS. Tingkat kerugian meningkat dibandingkan dengan 22,54 juta dolar AS.
Faktor pembuat laba KRAS adalah laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi senilai 156.743 dolar AS.
Dari penjelasan laporan keuangan, KRAS mencapai kesepakatan dengan 4 kreditur swasta. KRAS mendapatkan keringanan pembayaran nilai pokok utang sebesar 80 persen (sehingga membayar 20 persen dari total pokok utang). Sehingga nilai pembayaran utang yang dilakukan KRAS senilai 31,81 juta dolar AS, sedangkan nilai pokok utang yang diselesaikan sekitar 159 juta dolar AS.
Selain nilai pokok, KRAS juga mendapatkan keringanan dengan penghapusan seluruh kewajiban bunga ditangguhkan dan denda yang senilai 18,75 juta dolar AS.
Kedua, anomali kinerja KRAS sudah terjadi di pos laba bersih. Kami melakukan analisis apakah dengan keringanan percepatan pembayaran utang ini bisa berdampak positif terhadap kinerja KRAS selanjutnya?
Jawabannya tidak. Alasannya, laba usaha KRAS masih rugi 37,85 juta dolar AS, sedangkan mereka masih ada cicilan sekitar 107,04 juta dolar AS. Bahkan, jika nilainya dipangkas dengan asumsi 107 juta dolar AS termasuk pembayaran percepatan utang 31 juta dolar AS, KRAS masih kesulitan untuk membayar dari operasionalnya. Meski, dari sisi cash masih tersedia 71,37 juta dolar AS.
Sehingga jika ada masalah tidak terduga dalam bisnsinya, KRAS bisa tiba-tiba mengalami kesulitan pembayaran utang lagi.
Ketiga, dari segi risiko dan peluang bisnis. Risiko dari KRAS adalah industri baja di Indonesia masih cukup menantang. Salah satu yang diharapkan KRAS adalah operasional Hot Strop Mill 1 yang diharapkan manajemen bisa memperbaiki kinerja bisnis perseroan.
Sebelumnya, pabrik Hot Strip Mill 1 KRAS mengalami korsleting pada bagian finishing mill pada 5 Mei 2023. Sehingga tidak beroperasi. Hal itu dijadikan alasan tertekannya kinerja KRAS.
Namun, jika melihat kinerja KRAS ketika HSM beroperasi maupun tidak sejak 2023, kondisinya selalu merugi. (Hanya di 2020-2022 posisinya laba). Sebagai catatan HSM 1 ini sudah dilaunching sejak era Orde Baru.
Keempat, jika dilihat secara PBV (karena posisi bisnis utama masih rugi jadi kami mengabaikan angka PE), posisi KRAS terlihat masih murah dengan PBV sebesar 0,88 kali. Namun, dengan prospek beroperasinya HSM 1 belum tentu bisa mengubah kondisi bisnis KRAS, kami menilai masuk ke saham KRAS untuk investing masih berisiko.
Jika ingin masuk, KRAS paling cocok untuk trading jangka pendek. Dengan catatan, volatilitasnya sangat tinggi jadi harus cuan bungkus juga.
Saham ANTM
ANTM menjadi salah satu fenomena di 2025 setelah harga sahamnya naik dari Rp1.500-an per saham hingga tembus Rp3.000-an per saham. Kinerja ANTM hingga kuartal III/2025 juga masih cukup menarik dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 171 persen. Namun, apakah ANTM benar-benar menarik?
Seperti dua saham lainnya, kami mencoba analisis cepat dalam 4 tahapan.
Pertama, mencari faktor pembentuk pertumbuhan laba bersih yang naik 171 persen. Faktor utamanya jelas dari pendapatan yang naik 66 persen menjadi Rp72,02 triliun.
Selain itu, kenaikan laba bersih juga ditopang kenaikan biaya (beban pokok pendapatan hingga operasional) yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Hasilnya, tingkat gross profit ANTM naik menjadi 15,25 persen dibandingkan dengan 9,5 persen. Lalu, tingkat net profit margin ANTM naik menjadi 8,29 persen dibandingkan dengan 5,1 persen.
Kedua, poin lebih detail terkait kinerja ANTM. Jika dilihat ANTM mencatatkan kenaikan kinerja dari seluruh bisnisnya.
Dari segi segmen bisnis, kinerja bottom line bisnis nikel, emas, dan alumina perseroan juga kompak meroket. Bisnis nikel mencatatkan kenaikan 924 persen menjadi Rp4,87 triliun, sedangkan bisnis emas naik 88,67 persen menjadi Rp3,92 triliun, serta bisnis alumina naik 1591 persen menjadi Rp496 miliar.
Kenaikan setiap bisnis tersebut memiliki momentum masing-masing seperti, bisnis nikel naik karena di tahun sebelumnya pendapatan sempat Rp0 karena RKAB yang belum disetujui hingga awal kuartal III/2024. Sehingga, ketika pendapatan kembali normal, kinerja bisnis nikel ANTM terlihat meroket signifikan.
Dari segi bisnis emas mendapatkan momentum dari kenaikan harga emas yang luar biasa. Sementara itu, bisnis alumina mendapatkan sentimen dari rampungnya smelter alumina perseroan yang mengolah bauksit menjadi alumina.
Ketiga, peluang dan risiko dari saham ANTM. Salah satu peluang dari saham ANTM adalah emiten ini memiliki proyek besar yang akan beroperasi dalam jangka pendek misalnya, proyek Dragon yang merupakan proyek pabrik perakitan baterai kendaraan listrik diharapkan rampung di kuartal IV/2027.
Lalu, proyek Titan yang merupakan proyek pembangunan pabrik sel baterai ditargetkan selesai pada akhir 2027, dengan groundbreaking diperkirakan pada November 2025.
Di sisi lain, risiko ANTM adalah normalisasi kinerja keuangan pada 2026 setelah kenaikan signifikan pada 2025. Kami menilai ANTM berpotensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan nikel yang lebih lambat di 2026 (melambat dari segi persentase). Alasannya, kinerja pendapatan sudah normal sehingga akan menunjukkan tren pertumbuhan secara organiknya.
Dari segi bisnis emas juga akan tergantung perkembangan harga emas. Jika 2026 ada momentum harga emas turun hingga 2.500 dolar AS per troy ounce, hal itu bisa mempengaruhi ruang pertumbuhan bisnis emas ANTM, yang sempat booming pada 2025.
Sementara itu, bisnis alumina juga akan menunjukkan pertumbuhan organik di 2026. Jika pertumbuhan kinerja ANTM lebih lambat, hal ini bisa jadi sentimen kurang bagus untuk saham BUMN tersebut.
Keempat, Secara valuasi, saham ANTM belum terlalu mahal. Secara PE masih sebesar 10 kali, meski secara PBV sudah mencapai 2,22 kali. Pasalnya, secara valuasi jika dibandingkan dengan saham nikel maupun emas, ANTM masih menjadi yang paling rendah. Hanya INCO yang saat ini secara valuasi lebih murah dibandingkan dengan ANTM.
Namun, berhubung ANTM ini adalah saham komoditas yang akan mengikuti siklus harga saham komoditasnya. Saat ini harga komoditas ANTM dari segi emas lagi cukup tinggi, sedangkan dari segi nikel masih cukup rendah.
Sehingga, kami melihat harga saham ANTM menarik dilirik untuk jangka menengah hingga booming emas selesai dan digantikan logam industri (pergerakan keduanya biasanya berlawanan) itu ada di Rp2.500 sampai Rp2.700 per saham. Namun, dengan masuk di angka tersebut, disarankan untuk tidak terlalu berharap mengambil harga sangat tinggi dengan target harga Rp3.700 per saham.
Peluang menarik ANTM ada di pembagian dividen. Dengan asumsi, kami menaikkan proyeksi laba bersih ANTM menjadi Rp305 per saham di 2025. Lalu, ANTM kembali membagikan 100 persen laba bersih menjadi dividen. Berarti tingkat dividen per saham ANTM sekitar Rp305 per saham dengan tingkat yield 9,7 persen.
Dari ini, saat jelang cum-date, harga saham ANTM bisa naik hingga ke 3500 per saham. Namun, untuk hal ini, kami menyarankan ambil capital gain jelang cum-date ketimbang memperpanjang dividen. Pasalnya pembelian harga ANTM di area Rp3.000-an per saham bukan best price.
Sebentar Lagi Bakal Rilis Stock Digest Edisi Akhir Oktober 2025 untuk Pilihan Saham Jangka Menengah yang Bisa Dilirik, Plus Seminggu Lagi Event Stockverse Lho
Pas banget, kami juga lagi ada promo bundling mikirsaham pro dengan event mini bootcamp Stockverse: Mencari Cuan Secara Mandiri.
Di sini, kamu bisa praktek cari saham sendiri dan mendapatkan insight untuk mempermudah pembelajaran hingga nantinya kamu bisa menganalisis saham secara mandiri.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Benefit Stockverse:
- Video edukasi Lifetime
- Event online, 1 November 2025 (belajar teknikal), 8 November 2025 (menciptakan strategi investasi saham sendiri), 9 November 2025 (Market Outlook)
Kamu bisa beli paket bundling ini cuma Rp950.000 dari harga sebelum diskon Rp2,1 juta dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
