Adu Saham Burung Walet antara NEST dengan RLCO yang Mau IPO

Persaingan saham sarang burung walet mengetat setelah RLCO melakukan IPO. Jika dibandingkan, mana yang lebih menarik, RLCO vs NEST?

saham sarang burung walet RLCO

Mikirduit – Selain batu bara, ada satu komoditas yang dikuasai Indonesia dengan market share hingga 80 persen. Komoditas itu adalah sarang burung walet, meski nominal ekspornya memang tidak se-seksi batu bara. Lalu, bagaimana perbandingan dua saham sarang burung walet di Indonesia NEST dengan RLCO yang baru mau IPO?

Highlight
  • Permintaan sarang burung walet Indonesia terus tumbuh sehingga harga jual menjadi faktor utama profitabilitas eksportir di tengah sifat komoditas yang tidak sekuat energi.
  • Kinerja NEST sedang tertekan dari sisi pendapatan dan margin, tetapi perusahaan masih efisien dan memiliki keunggulan karena tanpa utang berbunga.
  • RLCO menunjukkan pertumbuhan signifikan menjelang IPO, namun tingginya leverage dengan DER 2,77 kali menjadikan risiko finansial lebih besar dibanding NEST.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Jika dilihat dari data BPS, nilai ekspor sarang burung walet per 2024 sekitar 551 juta dolar AS dengan volume sekitar 1.218 ton. Tren permintaan sarang burung walet juga terus bertumbuh signifikan dari 405 ton pada 2012 menjadi 1.218 ton pada 2024.

Tantangan dari sarang burung walet ini adalah permintaannya cenderung stagnan karena bukan komoditas energi, sehingga kinerja bisnis akan tergantung pergerakan harga jual rata-rata, serta musiman di China.

Dari segi volume transaksi, 5 negara tujuan ekspor sarang burung walet Indonesia terbesar ada di India, China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

Jika melihat rata-rata harga jual ekspor sarang burung walet Indonesia. Harga di atas 400 dolar AS per kg menjadi posisi yang menarik, sedangkan di bawah 200 dolar AS per kg bisa jadi berisiko penurunan nilai omzet para eksportir sarang burung walet.

Lalu, bagaimana dengan prospek kinerja kedua saham burung walet di Indonesia?

Saham NEST

Jika merujuk kinerja NEST hingga kuartal III/2025, tren kinerja lagi mengalami penurunan signifikan.

NEST mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 21,67 persen menjadi Rp13 miliar. Hal itu didorong dari penurunan pendapatan sebesar 26,99 persen menjadi Rp261 miliar.

Dari segi gross profit margin juga mencatatkan penurunan signifikan. Gross profit margin NEST menjadi 6,92 persen dibandingkan dengan 10,37 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh penurunan beban pokok pendapatan lebih rendah dari penurunan pendapatan. Beban pokok pendapatan hanya turun 24 persen, tapi pendapatan turun hampir 27 persen.

Namun, menghadapi tekanan penurunan pendapatan tersebut, NEST masih mampu efisien dengan menekan biaya operasional hingga mendapatkan tambahan penghasilan keuangan sehingga net profit margin bisa terjaga di 5,25 persen (bahkan naik dibandingkan dengan 4,89 persen pada periode sama tahun sebelumnya).

Secara umum, tekanan penjualan NEST terjadi pada segmen ekspor pihak ketiga yang turun 65 persen menjadi Rp121 miliar. Meski, penurunan itu diimbangi kenaikan penjualan ke pihak berelasi yang naik 1600 persen menjadi senilai Rp119 miliar.

Adapun, pihak berelasi lokal perseroan adalah PT Waleta Asia Jaya, yang mengolah produk sarang burung walet.

NEST memiliki 15 sarang burung walet yang ada di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Selain itu, perseroan juga memiliki pemegang saham asal China, yakni Xiamen Yan Palace Bird's Nest Industry Co. Ltd. dengan kepemilikan 5 persen.

Selain itu, NEST juga memiliki 2,4 juta lembar saham Xiamen Yan di bursa saham Hong Kong yang nilainya setara Rp60 miliar (per 30 September 2025).

Xiamen juga salah satu pembeli produk NEST. Per September 2025, Xiamen berkontribusi sekitar 26,6 persen dari pendapatan perseroan senilai Rp69 miliar. Nilai ini turun dibandingkan dengan periode sama pada 2024 yang mencapai Rp219 miliar atau setara 61 persen pendapatan perseroan.

Salah satu kelebihan saham NEST, perseroan tidak punya eksposure utang berbunga.

Peluang Cuan Saham SMGR Menanti Berkah Danantara
Saham SMGR jatuh lebih 70 persen dalam lima tahun terakhir membuat valuasi-nya makin murah. Akankah saham semen BUMN ini dilirik Danantara sebagai konstituen portofolio investasi-nya?

Saham RLCO

Selain NEST, ada saham burung walet baru yang lagi proses IPO-nya, yakni RLCO, yang dikenal dengan produknya Real Food.

Berbeda dengan NEST, kinerja RLCO dari prospektus yang tercatat per Mei 2025 justru mencatatkan kenaikan. Pendapatan RLCO naik 47 persen menjadi Rp231 miliar, sedangkan laba bersih naik 608 persen menjadi Rp12 miliar.

Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh dua faktor utama:

Pertama, pendapatan memang mencatatkan kenaikan signifikan sepanjang 5 bulan tahun ini. 

Kedua, adanya penurunan beban pemasaran sebesar 76 persen menjadi Rp1,4 miliar dibandingkan dengan Rp6 miliar pada periode sebelumnya. Ditambah biaya administrasi juga lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan. Sehingga catatan laba usaha naik 104 persen menjadi Rp36 miliar. Hingga laba bersih naik 608 persen menjadi Rp12,33 miliar.

Namun, kenaikan kinerja RLCO ini juga perlu diperhatikan dari segi volume penjualan dan produksi yang juga mengalami kenaikan signifikan atau tidak.

Pasalnya, eksposure utang berbunga RLCO juga lagi cukup tinggi jika melihat dari segi rasio debt to Equity rasio (DER). 

Selain itu, RLCO juga baru saja mengakuisisi PT Realfood Winta Asia pada Februari 2025. Perseroan melakukan penyetoran modal saham sekitar Rp90 miliar sebanyak 900 juta lembar pada 27 Februari 2025, kemudian sehari setelahnya meningkatkan modal saham di Realfood Winta Asia senilai Rp4,5 miliar sebanyak 45 juta lembar.

Sebenarnya Realfood Winta Asia sudah menjadi bagian dari perseroan, tapi mereka meningkatkan porsi sehingga ada potensi efek konsolidasi kinerja yang lebih besar. 

RLCO memiliki total utang berbunga senilai Rp488 miliar, dengan ekuitas Rp176 miliar, tingkat DER-nya tembus 2,77 kali. Risikonya, Rp458 miliar dari Rp488 miliar ini berupa utang jangka pendek kurang dari 1 tahun. Catatannya, rasio DER RLCO ini sudah mendekati batas maksimal dari ketentuan pinjaman maksimal 3 kali.

Untungya, meski dari utang jangka pendek jumbo, current rasio masih 1,17 kali, dengan tingkat ICR masih sekitar 2,43 kali (secara twelve trailing month).

Dari segi gross profit margin rata-rata perseroan sekitar 20 persen, operating profit margin sekitar 11-15 persen, serta net profit margin sekitar 1-3 persen.

Untuk penjualan produk, 77 persen dikirim ke perusahaan China, yakni TJ Seven Incorporation dan Guangzhou Tianjian Trading Co. Ltd. 

RLCO melakukan IPO dengan melepas 625 juta lembar saham baru ke publik dengan tingkat free float sekitar 20 persen dari total lembar saham. Harga IPO ditetapkan sektiar Rp150 sampai Rp168 per saham sehingga total dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya sekitar Rp105 miliar.

promo investing

Nantinya, dana IPO akan digunakan perseroan sebanyak 56 persen untuk beli bahan baku sarang burung walet, serta 43 persen untuk disetorkan ke anak usaha PT Realfood Winta Asia untuk beli bahan baku sarang burung wallet. Sehingga bisa dibilang 100 persen dana IPO digunakan untuk modal kerja. 

Kesimpulan

Jika dibandingkan antara NEST dan RLCO, kesimpulannya menjadi begini:

Secara skala bisnis dari segi aset dan potensi pendapatan dan laba bersih, RLCO memiliki skala yang lebih besar. NEST memiliki aset Rp411 miliar, sedangkan RLCO memiliki aset sekitar Rp685 miliar.

Bahkan, dari segi pendapatan dan laba bersih, kinerja 5 bulan RLCO di 2025 sudah mendekati kinerja 9 bulan NEST.

Namun, skala bisnis yang besar itu harus menggunakan leverage yang tingkat DER-nya mencapai 2,77 kali, meski dari segi interest coverage rasio masih aman di atas 1 kali.

Meski begitu, dari segi margin keuntungan bersih, NEST masih lebih bagus dibandingkan dengan RLCO. Margin keuntungan bersih NEST sekitar 4-5 persen, sedangkan RLCO hanya 1-3 persen.

Kami sudah ulas dan berikan action untuk IPO Saham RLCO di Mikirsaham

Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro hanya dengan Rp600.000 untuk periode 12 bulan atau setara Rp1.700 per hari untuk mendapatkan insight dan bisa berdiskusi saham secara sehat (anti pompom) .

Benefit Mikirsaham Pro:

  • Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
  • Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
  • Insight saham terkini serta action-nya
  • IPO dan Corporate Action Digest
  • Event online bulanan
  • Grup Diskusi Saham

Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini