5 ETF yang Mengacu ke Pasar Saham AS, Mana yang Paling Bagus?
ETF menjadi salah satu alternatif pillihan investasi yang cukup menarik dan cocok untuk jangka menengah panjang, terutama di pasar modal AS. Lalu, apa saja ETF menarik yang mengacu ke pasar saham AS?

Mikirduit – Bicara pasar modal AS, salah satu alternatif selain saham adalah berinvestasi di Exchange Trade Fund (ETF). Nah, ETF ini bukan cuma saham, tapi juga ada aset lainnya dari komoditas, real estate, pasar saham negara lain, obligasi. Lalu, ETF mana yang paling menarik dilirik? Kami akan ulas 11 jenis ETF di setiap seri ETF ini.
Highlight
- ETF memberi akses mudah untuk berinvestasi di pasar saham AS secara luas tanpa perlu memilih saham satu per satu.
- Setiap ETF punya fokus berbeda, misalnya VTI untuk pasar AS secara keseluruhan, SPY untuk S&P 500, QQQ untuk teknologi, VTV untuk value, dan SPLV untuk volatilitas rendah.
- Pemilihan ETF sebaiknya disesuaikan dengan tujuan investasi, dengan strategi dollar cost averaging (DCA) agar lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.
Edisi pertama, kami akan mengulas ETF yang mengacu ke pasar saham AS secara keseluruhan (bukan sektor atau bisnis yang terkait). Tujuannya, untuk mendapatkan eksposure ke pasar saham AS secara keseluruhan.
Sederhananya, Indeks S&P 500 secara pertumbuhan rata-rata tahunan dalam 10 tahun terakhir sekitar 10,64 persen. Sebuah keuntungan yang menarik jika dibandingkan dengan obligasi negara.
Untuk itu, kita masuk ke ETF yang mengacu ke pasar saham AS ini tanpa perlu pusing memilih saham yang jumlahnya hingga ribuan.
Kami melacak ada 7 ETF yang mengacu ke pasar saham AS secara keseluruhan baik Indeks S&P 500, Dow Jones, hingga Russel.
Apa perbedaan ketiganya:
- S&P 500: 500 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di AS
- Dow Jones Industrial Average: 30 saham yang dinilai berdasarkan seberapa besar nilai harga sahamnya.
- FTSE Russel 1000: Indeks saham AS yang mengacu ke 1000 saham terbesar di AS berdasarkan kapitalisasi pasarnya
Dengan mengacu ketiga indeks utama yang terkait pasar saham AS tersebut, kami menemukan 7 produk ETF yang diperdagangkan di platform saham US di Indonesia, yakni SPLV, VTV, DIA, SPY, IWM, QQQ, dan VTI.
Dari ketujuh itu, kami pun melakukan sleksi lagi dengan mencari ETF dengan rata-rata kenaikan tertinggi, expense rasio terkecil, dan potensi dividen yang lebih besar dibandingkan dengan lainnya. Ke-5 ETF yang mengacu ke pasar saham AS tersebut antara lain:
ETF SPLV (Invesco S&P 500 Low Volatility ETF)
ETF SPLV adalah ETF yang mengacu ke saham-saham berkapitalisasi besar AS dengan volatilitas rendah. ETF ini cocok untuk kamu yang ingin merasakan eksposure kenaikan di pasar saham AS dengan manajemen risiko yang terukur. Pasalnya, saham yang dipilih berdasarkan market cap serta tingkat volatilitas yang rendah.
Adapun, 10 besar portofolio dari ETF SPLV ini antara lain:
- ATO (Atmos Energi Corporation) dengan bobot 1,29 persen
- EVRG (Evergy Inc.) dengan bobot 1,21 persen
- WEC (WEC Energi Group Inc) dengan bobot 1,2 persen
- O (Realty Income Corporation) dengan bobot 1,17 persen
- KO (Coca Cola Company) dengan bobot 1,15 persen
- LIN (Linde Plc) dengan bobot 1,14 persen
- CMS (CMS Energi Corporation) dengan bobot 1,14 persen
- PPL (PPL Corporation) dengan bobot 1,13 persen
- TJX (The TJX Companies) dengan bobot 1,12 persen
Jika melihat komposisi sektoral saham ini, mayoritas berada di sektor utilities sebesar 21,37 persen, finansial services sebesar 15,78 persen, consumer defensive sebesar 15,59 persen.
Sehingga, jika kamu ingin mendapatkan eksposure dari perusahaan teknologi, ETF ini bukan menjadi pilihan yang menarik.
Salah satu kelebihan SPLV, tingkat dividend yield-nya di atas rata-rata indeks yang mengacu ke saham AS lainnya dari rekomendasi kami seperti, VTV, SPY, QQQ, dan VTI. Meski, rata-rata dividend yield-nya hanya 2,15 persen.
Vanguard Total Stock Market ETF (VTI)
ETF VTI adalah ETF yang mengacu kepada ribuan saham dari large, middle, hingga small caps) yang akan menggambarkan atau merepresentasikan pasar saham secara keseluruhan.
ETF dari Vanguard ini mengacu ke indeks Center for Research in Security Price (CRSP) dari lembaga riset di University of Chicago.
Adapun 10 top saham yang tercatat di VTI yang mewakilkan 33,17 persen aset antara lain:
- NVDA (NVIDIA Corporation) dengan bobot 6,78 persen
- MSFT (Microsoft Corporation) dengan bobot 6,52 persen
- AAPL (Apple Inc.) dengan bobot 5,1 persen
- AMZN (Amazon) dengan bobot 3,68 persen
- META (Meta Platform) dengan bobot 2,76 persen
- AVGO (Broadcom Inc.) dengan bobot 2,27 persen
- GOOGL (Alphabet Inc.) dengan bobot 1,83 persen
- GOOG (Alphabet Inc.) dengan bobot 1,48 persen
- TSLA (Tesla Inc.) dengan bobot 1,39 persen
- BRK-B (Berkshire Hathaway) dengan bobot 1,38 persen
Jika dilihat dari 3 sektor terbesarnya ada di teknologi sebesar 33,12 persen, finansial service sebesar 13,67 persen, dan consumer cyclical sebesar 10,62 persen. Sehingga, ETF ini masih cocok untuk kamu yang mau mendapatkan eksposure di sektor teknologi AS, tapi tidak mau ketinggalan dengan eksposure dari sektor lainnya.
Kelebihan lainnya dari VTI adalah expense rasio paling kecil, hanya sebesar 0,03 persen.
Selain itu, tidak ada kelebihan VTI kecuali data historis yang masih lebih bagus daripada VTV, SPLV, DIA, dan IWM.

Vanguard Value Indeks Fund ETF (VTV)
VTV adalah ETF yang berisi saham-saham dengan market cap besar di AS yang dianggap sebagai saham value stocks.
Indeks VTV ini akan mengacu kepada indeks CRSP US Large Cap Value Indeks, indeks yang dibuat oleh CRSP dengann mengacu kepada rasio seperti PE, PBV, dividend yield, dan sejenisnya.
Jika melihat 10 saham terbesarnya yang merepresentasikan 20,86 persen total aset terdiri dari:
- JPM (JPMorgan Chase & Co) dengan bobot 3,61 persen
- BRK-B (Berkshire Hathaway Inc,) dengan bobot 3,27 persen
- XOM (Exxon mobil Corp) dengan bobot 2,18 persen
- WMT (Walmart Inc.) dengan bobot 1,95 persen
- ORCL (Oracle Corp) dengan bobot 1,93 persen
- JNJ (Johnson & Johnson) dengan bobot 1,8 persen
- HD (Home Depot) dengan bobot 1,66 persen
- PG (The Procter & Gamble Company) dengan bobot 1,66 persen
- ABBV (AbbVie Inc.) dengan bobot 1,51 persen
- BAC (Bank of America Corporation) dengan bobot 1,35 persen
Untuk indeks VTV ini memiliki korelasi yang sangat rendah dengan sektor teknologi saham AS. Namun, kami menilai indeks ini bisa menarik jika dalam berada tren penurunan suku bunga karena dua sektor teratas adalah Finansial Services sebesar 24,63 persen dan Kesehatan sebesar 14,53 persen.
Biasanya, saham bioteknologi berpotensi merespons positif setiap ada penurunan suku bunga. Untuk sektor teknologi menjadi sektor kelima dengan bobot 9,94 persen.
Kelebihan lainnya dari ETF ini adalah expense rasio terendah kedua setelah VTI, serta dividen yield di atas 2 persen meski masih di bawah SPLV.

SPDR S&P 500 ETF (SPY)
ETF SPY yang diterbitkan oleh State Street Global Advisors sepenuhnya mengacu ke indeks SP500. Jadi, fokusnya hanya pada 500 saham large caps yang berada di indeks S&P 500.
Ada 10 saham terbesar yang ada di ETF SPY yang setara 37,82 persen total asetnya seperti:
- NVDA (NVIDIA Corp) dengan bobot 7,74 persen
- MSFT (Microsoft Corp) dengan bobot 6,87 persen
- AAPL (Apple Inc.) dengan bobot 6,32 persen
- AMZN (Amazon.com Inc.) dengan bobot 3,94 persen
- META (Meta Platforms Inc.) dengan bobot 2,92 persen
- AVGO (Broadcom Inc.) dengan bobot 2,55 persen
- GOOGL dengan bobot 2,26 persen
- GOOG dengan bobot 1,83 persen
- TSLA dengan bobot 1,71 persen
- BRK-B dengan bobot 1,68 persen
Jika dilihat, komposisi 10 saham terbesar SPY hampir sama dengan VTI. Namun, dari segi historis 1 - 12 bulan, VTI mencatatkan kinerja yang lebih baik daripada SPY. Meski, setelah 3-5 tahun SPY tetap lebih bagus daripada VTI.
Lalu, lebih bagus mana antara VTI dengan SPY?
Ada tiga kelebihan VTI, yakni expense rasio lebih rendah daripada SPY, dividend yield sedikit lebih besar dari SPY (1,12 persen vs 1,06 persen), dan keuntungan dalam jangka pendek 12 bulan terakhir VTI masih lebih besar daripada SPY.
Invesco QQQ Trust (QQQ)
ETF QQQ mengacu kepada indeks NASDAQ-100, yang merupakan indeks berisi 100 saham non-keuangan terbesar yang tercatat di Nasdaq. Adapun, Nasdaq terkenal menjadi bursanya perusahaan teknologi di AS bahkan dunia.
Jika melihat ETF QQQ, 53 persen alokasi portonya ada di saham teknologi. Berikut ini 10 saham terbesar yang ada di ETF QQQ:
- NVDA (NVIDIA Corp) dengan bobot 9,75 persen)
- MSFT (Microsoft Corp) dengan bobot 8,64 persen
- AAPL (Apple Inc.) dengan bobot 7,95 persen
- AMZN (Amazon.com) dengan bobot 5,58 persen
- AVGO (Broadcom Inc.) dengan bobot 5,31 persen
- META (Meta Platforms) dengan bobot 3,68 persen
- NFLX (Netflix Inc.) dengan bobot 2,9 persen
- GOOGL (Alphabet.Inc) dengan bobot 2,84 persen
- TSLA (Tesla Inc.) dengan bobot 2,79 persen
- GOOG (Alphabet Inc.) dengan bobot 2,67 persen
Selain dari saham teknologi, beberap sektor dengan porsi di atas 10 persen lainnya antara lain, Communication Services dan Consumer Cyclical.
Jika dilihat, kinerja QQQ bisa dibilang paling oke secara historis dari 1-12 bulan hingga 5 tahun. Hanya saja, expense rationya termasuk yang paling besar, yakni 0,2 persen (rata-rata produk Invesco punya Expense rasio yang tinggi).
Kesimpulan
Jadi, mana ETF yang paling menarik? balik lagi apa tujuanmu investasi di saham AS?
- Jika kamu ingin mendapatkan exposure dari sektor teknologi, indeks QQQ menjadi yang terbaik karena porsi saham teknologi mencapai 50 persen. Sedangkan, alternatifnya VTI dan SPY juga bisa jadi pilihan meski sektor saham di dalamnya lebih beragam.
- Jika kamu ingin mendapatkan eksposure saham AS secara keseluruhan, kami menilai VTI masih lebih bagus dibandingkan dengan SPY.
- Jika kamu ingin mendapatkan eksposure dari saham yang sudah murah misalnya, dalam hal ini seperti sektor kesehatan, VTV bisa menjadi pilihannya.
- Kalau kamu mau mencari yang tidak berfluktuasi cukup tinggi juga bisa pilih indeks SPLV
Untuk strategi masuk ETF, kami menyarankan dengan dollar cost averaging (DCA) secara bulanan. Tujuannya, untuk bisa mendapatkan peluang beli harga lebih rendah saat ada gejolak market. Apalagi, saat ini pasar saham AS juga lagi di pucuk.
Mau Mulai Investasi di Pasar Saham AS Sekarang Juga?
Ada beberapa platform dari Indonesia yang bisa membuatmu bertransaksi di saham AS dengan mudah dan cepat. Dua platform saham AS di Indonesia antara lain:
- XTB Indonesia, platform yang sudah mendunia terutama di Eropa, daftar jadi nasabahnya sekarang dengan klik link di sini
- Gotrade Indonesia, platform yang juga memudahkan investasi saham AS di Indonesia. Jadi Nasabahnya sekarang dengan klik link di sini