Strategi Investasi Saham Ketika Donald Trump Bertikai Lagi dengan Xi Jinping

Tiba-tiba Trump dan Xi Jinping kembali bertikai. Xi Jinping mau batasi ekspor rare earth, sedangkan Trump mau kasih tarif 100 persen lagi. Jadi, bagaimana strategi investasi saham besok?

perang dagang

Mikirduit – Pasar saham AS dan Crypto dikejutkan dengan ketegangan yang terjadi antara Trump dengan Xi Jinping. Indeks S&P 500 turun 2,71 persen, Nasdaq turun 3,56 persen, dan Dow Jones Index turun 1,9 persen. Lalu, bagaimana nasib pasar saham pada 13 Oktober 2025 nanti?

Highlight
  • Ketegangan baru antara AS dan China muncul setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 100% untuk impor barang China dan pembatasan ekspor software penting, yang memicu kejatuhan tajam di pasar saham global.
  • Konflik ini berpotensi menekan pemulihan ekonomi global dan menimbulkan tekanan jangka pendek pada saham big bank, namun bisa jadi katalis positif bagi sektor rare earth dan kawasan industri di Indonesia.
  • Investor disarankan tetap tenang, fokus pada rencana jangka menengah-panjang, dan memanfaatkan koreksi pasar untuk mulai akumulasi bertahap pada saham-saham undervalued di sektor batu bara, consumer, dan perbankan.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Presiden AS Donald Trump cara mengejutkan mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan 100 persen untuk impor barang China per 1 November 2025. Lewat media sosial, Trump juga akan menerapkan pengaturan ekspor pada produk software yang penting ke China.

Aksi Trump tersebut dilakukan untuk merespons kebijakan China yang memperketat aturan ekspor rare earth. Trump menyebutkan, aksi China itu sangat memicu permusuhan dan mecoba menawan dunia yang membutuhkan rare earth tersebut.

Gara-gara kejadian ini, Trump juga mengancam akan batalkan pertemuan dengan Xi Jinping. Meski, Trump mengungkapkan dia tidak membatalkan, melainkan tidak mengetahui ada pertemuan tersebut.

Sebelumnya, dalam pertikaian penetapan tarif Trump yang pertama, AS dan China sudah sepakat dengan rate sekitar 30 persen. Dengan potensi tambahan tarif 100 persen, berarti total tarif impor dari China ke AS tembus 130 persen.

Di sisi lain, China memang menjadi produsen utama komoditas rare earth dan sejumlah material lainnya, yang merupakan komponen utama dalam mobil, smartphone, dan barang lainnya.

China sempat melakukan hal serupa pada perseteruan tarif awal 2025. Pasalnya, komoditas rare earth ini menjadi kunci yang dipegang China, dan sangat dibutuhkan AS. Bahkan, dalam kejadian pertama, produsen mobil Ford terpaksa menghentikan sementara produksinya.

Pergerakan China tidak hanya sampai di komoditas rare earth. Kini, China juga lagi melakukan penyelidikan monopoli terhadap perusahaan teknologi asal AS, yakni Qualcomm. Perusahaan teknologi asal AS itu memiliki konsentrasi bisnis di China.

Selain itu, China juga mengenakan biaya pelabuhan baru terhadap kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan AS, termasuk kapal yang dioperasikan oleh perusahaan asal Paman Sam.

Efek ke Pasar Saham Indonesia

Pasar saham Asia belum merespons kejadian ini karena perbedaan waktu. Kami ekspektasi ada potensi efek tekanan harga dalam jangka pendek (bisa jadi hanya intraday di sesi 1). Pasalnya, kejadian ini bisa mempengaruhi ekspektasi pemulihan ekonomi global yang harusnya mulai terdorong oleh penurunan suku bunga.

Hanya saja, sentimen ini bisa makin menekan laju saham big bank dalam jangka pendek. Pasalnya, jika pertikaian berlanjut dan pemulihan ekonomi China makin lama, prospek ekonomi global dan siklus komoditas kembali meningkat semakin lama.

Namun, pertikaian antara AS dan China yang kembali memanas bisa mendorong sentimen positif untuk beberapa sektor:

  • Saham TINS yang lagi intens pengembangan pengolahan rare earth
  • Saham kawasan industri dengan risiko penambahan tarif bisa mendorong perusahaan China pindah tempat ke negara lain,salah satunya Indonesia
  • Saham-saham FCA atau akselerasi yang menjadi target backdoor listing perusahaan China (Ini asumsi peluang tersebut bisa terbuka lebar, tapi belum tentu terjadi, serta tinggi ditambah sudah banyak rumor-rumor tidak jelas yang beredar)

Khusus TINS, emiten timah ini lagi membangun pabrik percontohan pengolahan mineral ikutan bijih timah di Bangka. Langkah itu untuk pengembangan logam tanah jarang yang memiliki nilai strategis tinggi bagi industri masa depan.

Namun, secara realita, bisnis rare earth TINS belum berjalan sepenuhnya dan baru akan jadi catatan di masa depan, jika berbagai pilot Project ini berjalan lancar. Jika harga saham TINS naik, ada kemungkinan sifatnya jangka pendek merespon topik masalah rare earth yang lagi hangat.

5 Narasi Trending yang Dianggap Bisa Bikin Harga Saham Naik atau Turun
5 Narasi saham yang sering muncul dalam beberapa tahun terakhir. Mana yang kamu pernah dapat cuan atau malah jadi boncosnya nih?

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

Stay calm, jangan panik langsung cut loss semua portofolio, terutama untuk saham jangka menengah panjang. Tetap fokus dengan rencana.

Jika ada peluang masuk saham murah yang punya momentum, bisa jadikan penurunan market jadi posisi masuk pertama bertahap hingga risiko pasar mereda.

Beberapa sektor saham yang sudah murah antara lain:

  • Batu bara
  • Ritel (consumer cyclical)
  • Consumer goods
  • Banking

Ini secara sektoral, tapi berhubung momennya mereka saat ini lagi kurang bagus, periode buy sekarang untuk jangka menengah panjang 1-3 tahun.

Mau Belajar Menentukan Strategi dan Pilihan Saham Secara Mandiri?

Pas banget, kami juga lagi ada promo bundling mikirsaham pro dengan event mini bootcamp Stockverse: Mencari Cuan Secara Mandiri.

Di sini, kamu bisa praktek cari saham sendiri dan mendapatkan insight untuk mempermudah pembelajaran hingga nantinya kamu bisa menganalisis saham secara mandiri.

Benefit Mikirsaham Pro:

  • Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
  • Insight saham terkini serta action-nya
  • IPO dan Corporate Action Digest
  • Event online bulanan
  • Grup Diskusi Saham

Benefit Stockverse:

  • Video edukasi Lifetime
  • Event online, 1 November 2025 (belajar teknikal), 8 November 2025 (menciptakan strategi investasi saham sendiri), 9 November 2025 (Market Outlook)

Kamu bisa beli paket bundling ini cuma Rp950.000 dari harga sebelum diskon Rp2,1 juta dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Manfaatkan Nilai Wajar instan saham Indonesia, AS dan bursa global lainnya dengan berlangganan InvestingPro! Manfaatkan pula fitur ProPicks AI untuk mendapatkan stock pick saham AS dan Indonesia (segera!) yang jauh mengungguli performa indeks acuan. Dapatkan diskon khusus InvestingPro dari MikirDuit sebesar 15%, [klik di sini]