Rich Lanjut Akuisisi KRYA, Bisnisnya Bakal Diubah Jadi Begini
Rich Step sudah menyelesaikan due dilligence akuisisi saham KRYA, hasilnya perseroan akan melanjutkan akuisisi. Lalu, bagaimana prospek saham KRYA?

Mikirduit – Saham KRYA telah mengumumkan proses due diligence sudah rampung. Lalu, perseroan juga membeberkan rencana bisnis ke depannya. Lalu, seberapa menarik saham KRYA?
Highlight
- Konsorsium Rich Step Internasional resmi melanjutkan akuisisi 62% saham KRYA dan akan membawa emiten ini masuk ke bisnis motor listrik, termasuk menargetkan pasar ojek online.
- Pasca akuisisi, KRYA akan memiliki 51% bisnis motor listrik ECGO yang selama ini dikenal lewat skema sewa dan jual putus motor listrik murah untuk ojol.
- Meskipun ada potensi besar dari integrasi KRYA, ECGO, dan LABA, investor perlu waspada karena transparansi pendanaan dan skala bisnis ke depan masih penuh ketidakpastian.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Konsorsium Rich Step Internasional Ltd. telah menyelesaikan uji tuntas saham KRYA pada akhir Juli 2025. Hasilnya, Rich Step Internasional bakal melanjutkan akuisisi tersebut.
Nantinya, konsorsium Rich Internasional akan mengakuisisi 62 persen saham KRYA sebanyak 1,03 miliar lembar. Konsorsium RICH Internasional terdiri dari Green City SG yang merupakan entitas dimiliki RICH, Yang Jie, dan LABA. Untuk memuluskan rencana, perseroan berencana melakukan RUPS Luar Biasa pada 26 Agustus 2025 untuk membahas transaksi akuisisi tersebut.
Setelah diakuisisi, KRYA akan masuk ke bisnis kendaraan listrik. RICH akan mengkonsolidasikan bisnis produsen EV. Nantinya, KRYA akan memiliki 51 persen dari saham EV tersebut. Untuk EV-nya diperkirakan segmen roda dua.
Nantinya, RICH bersama perseroan menargetkan akan mengganti sekitar 900.000 unit dari total motor OJOL di Indonesia dengan sepeda motor listrik.
Manajemen mengungkapkan, KRYA tidak hanya sebatas mengembangkan bisnis kendaraan listrik roda dua, tapi juga berencana ke roda tiga (kendaraan komersial) dan roda empat. Nantinya, dalam proses perkembangan bisnis kendaraan listrik, KRYA akan melakukan right issue atau pendanaan lainnya yang belum diungkapkan secara detail.
Prospek KRYA Sebagai Produsen ECGO
Green City SG memiliki perusahaan di Indonesia bernama PT Green City Traffic yang memproduksi motor listrik ECGO. Lalu, ECGO juga memiiki bisnis sewa motor untuk ojek Online dengan biaya Rp39.000 per hari termasuk biaya baterai. Dalam skema ECGO ini, motor bisa jadi hak milik jika sewa dilakukan hingga dilunasi.
Selain skema sewa, ECGO juga menjual motor listrik secara umum. Sejauh ini, rata-rata produk motor ECGO tipe motor matic kecil seperti Mio atau Beat. Harga jual motornya mulai dari Rp12 jutaan.
Nantinya, bisnis KRYA akan terhubung dengan bisnis LABA yang tergabung dalam konsorsium RICH tersebut. LABA menjadi emiten yang memproduksi baterai swap sebagai ekosistem bisnis tersebut.
Dalam RUPSLB nanti, KRYA pun mengumumkan calon komisaris dan direksi barunya. Berikut ini calon komisaris dan direksi KRYA.
- Direktur Utama: William Teng, pihak dari Green City SG atau Rich Step Internasional, saat ini sebagai CEO di PT Green City Traffic (ECGO)
- Direktur: Brigitta Notoatmodjo, pihak eksisting dari KRYA
- Komisaris Utama: An Shaohong, Dirut dari LABA dan pihak dari Gotion, serta PT Sustainable Energy Development Trading
- Komisaris Independen: William Ong, sekretaris direktur Gotion High-Tech Indonesia
Tantangan Bisnis LABA
LABA sebagai calon pihak terafiliasi dengan KRYA lagi mendapatkan ceceran dari BEI. Dalam laporan keterbukaan terdiri dari 22 halaman tersebut, beberapa hal yang ditanyakan salah satunya terkait hasil audit utama dari KAP yang menyebutkan perseroan memiliki struktur pengendalian internal dan penerapannya kurang memadai sehingga proses pembukuan, operasional, dan pengawasan tidak berjalan optimal.
Namun, hal ini wajar karena posisi sebelumnya bisa jadi terjadi oleh pemilik sebelumnya. Serta, LABA tengah konsolidasi dengan pemilik barunya.
Dari sisi kinerja, LABA mencatatkan kinerja yang cukup bagus dengan laba bersih positif Rp2,75 miliar dibandingkan dengan rugi Rp2,65 miliar. Lalu, pendapatan naik 462 persen menjadi Rp15,99 miliar. Hampir 60 persen penjualan LABA didapatkan dari PT Gotion Indonesia Trading senilai Rp8,2 miliar dari total Rp15 miliar.
Di sisi lain, salah satu yang ditunggu adalah aksi right issue perseroan. Pada awal tahun, perseroan menargetkan berencana melakukan right issue dengan target dana Rp900 miliar. Namun, hal itu tak kunjung dilakukan hingga saat ini.
Dalam keterangan manajemen terakhir pada Juni 2025, proses right issue untuk memasukkan aset Gotion masih berpotensi terjadi, tapi kemungkinan tidak terjadi pada tahun ini. Perseroan mengklaim tengah mempersiapkan mekanisme right issuenya dengan industri terkait nikel.
Lalu, LABA sebagai produsen baterai mengungkapkan baru fokus untuk membuat baterai kendaraan roda dua, yang sejauh ini kliennya adalah EGCO. Sementara itu, untuk masuk ke proyek baterai kendaraan listrik roda empat dinilai membutuhkan modal yang cukup besar.
Untuk LABA sendiri ada potensi momentum transaksi akuisisi tambang emas yang bakal selesai dalam 3-6 bulan dari Juli 2025 sehingga ada potensi di Oktober 2025 - Januari 2026.
Sementara itu, terkait keterlibatan LABA dalam akuisisi KRYA, perseroan mengklaim akan akuisisi emiten tersebut dengan kas internal. Sebagai catatan, saat ini kas setara kas LABA hanya tersisa Rp2 miliar.
Namun, komitmen pemegang saham cukup tinggi, salah satunya PT Nev Stored Energi yang memberikan pinjaman tanpa jaminan dan bunga untuk operasional perusahaan senilai Rp10,45 miliar pada 2024 dan per 30 Juni 2025 tersisa Rp8,14 miliar.

Kesimpulan
Untuk proses Rich mengakuisisi KRYA, hal yang krusial adalah harga akuisisinya. Dengan book value sekitar Rp27 per saham, kami menilai potensi harga transaksi ada di Rp25 - Rp70 per saham (harga PBV saat due dilligence sebelum rilis kuartal II/2025 masih ada di sekitar Rp47 per saham). Namun, nantinya saham KRYA tetap akan disuntik aset perusahaan produsen ECGO yang bisa jadi sentimen selanjutnya. Sayangnya, seberapa besar skalanya itu yang belum bisa terukur dengan cukup signifikan.
Catatannya, kamu harus paham saham KRYA punya volatiltias yang tinggi alias risiko fluktuasi harganya sangat tinggi. Sehingga saat masuk bisa atur rencana alokasi modal dan strategi belinya bertahap dan memantau momentum-nya.
Mau dapat Update Saham Bulanan Mikirsaham Edisi Agustus 2025 yang Terbaru?
Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:
- Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
- Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
- Curhat soal kondisi porto-mu
- Update perkembangan market secara real-time
- Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait
Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini