Penyebab Saham AMMN Meroket Saat Dirut Resign dan Jelang RUPS Tahunan

Saham AMMN meroket jelang RUPS pada pukul 13:00 WIB di 16 Juni 2025. Di saat yang sama, Dirut AMMN Alexander Ramlie mengajukan resign. Lalu, apa hubungan keduanya?

saham AMMN

Mikirduit – Saham AMMN mencatatkan kenaikan 10 persen dalam pembukaan pasar pada 16 Juni 2025. Pada periode sama, AMMN juga bakal menggelar RUPS tahunan pada pukul 13:00 WIB.

Highlight
  • Dirut AMMN Alexander Ramlie mengajukan surat resign per 14 Juni 2025 tepat 2 hari sebelum RUPS Tahunan dimulai
  • Muncul banyak rumor dari mundurnya Dirut AMMN tersebut, salah satunya terkait tidak sepaham dengan rencana pemegang saham dari kubu Grup Salim. Namun, setelah resign dari posisi Direktur Utama, Alexander Ramlie diusulkan untuk menjadi komisaris
  • Kami mencari peluang momentum AMMN lainnya, yakni dari segi dividen. Namun, dari perhitungan paling optimistis kami, dividen AMMN yang berpotensi dibagikan pun hanya punya potensi yield di bawah 1 persen.
  • AMMN lagi dalam proses konsolidasi bisnis smelter yang baru diluncurkan pada September 2024. Gara-gara hal tersebut, AMMN mengalami kerugian signifikan dalam jangka pendek.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Tepat satu hari sebelum RUPS tahunan, AMMN mengabarkan kalau Alexander Ramlie akan mundur dari Direktur Utama. Pengajuan surat mundur dari posisi sudah diberikan pada 14 Juni 2025. 

Nantinya, dalam RUPS tersebut, AMMN mengusulkan Arief Widyawan Sidarto sebagai pengganti Ramlie sebagai Direktur Utama AMMN. Adapun, Arief  Widyaman saat ini menjabat sebagai direktur AMMN. 

Nantinya, Alexander Ramlie akan diangkat menjadi kandidat komisaris AMMN dalam RUPS tahunan tersebut. Alexander Ramlie menjadi Direktur Utama AMMN sejak 2020 hingga Juni 2025. Sebelumnya, Alexander Ramlie pernah melanglangbuana di beberapa perusahaan tambang dari Asia Resources Mineral, Borneo Lumbung Energi dan Metal, BUMI, Kaltim Prima Coal, Berau Coal, dan lainnya. 

Lalu, apakah ada hubungannya antara kenaikan harga saham AMMN dengan mundurnya Alexander Ramlie?

Muncul rumor kalau Grup Salim (Anthoni Salim dan Agoes Projosasmito) berencana mengonsolidasikan sebuah perusahaan ke AMMN. Namun, Alex Ramlie tidak setuju sehingga dia mundur dari posisi Direktur Utama.

Potensi Dividen

Di luar itu, jelang RUPS tahunan juga muncul aroma potensi pembagian dividen mengingat kinerja AMMN di 2024 juga cukup solid. AMMN mencetak laba bersih senilai Rp10 triliun pada 2024. Dengan posisi cash setara kas saat ini sekitar Rp14,38 triliun. 

Dalam prospektus IPO AMMN, perseroan  tidak memiliki kebijakan dividen yang cukup jelas. Dalam ketentuannya, selama AMMN masih mencatatkan saldo laba positif, sebagian dari laba bersih harus dialokasikan sebagai dana cadangan sampai jumlah dana cadangan itu minimal 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Nantinya, sisa laba periode berjalan bisa dibagikan sebagai dividen akhir.

Sebenarnya dengan kondisi mereka baru saja ekspansi bisnis, peluang pembagian dividen juga cukup rendah. Paling optimistis, AMMN membagikan 50 persen laba bersih sebagai dividen yang berarti sekitar Rp69,5 per saham. Tingkat dividen tersebut bisa dibilang terhitung kecil dengan tingkat dividend yield sekitar 0,7 persen. 

Sehingga, jika pun membagikan dividen, hal tersebut bukan menjadi sentimen yang cukup menarik bagi AMMN. 

Prospek Kinerja AMMN

Saham AMMN mencatatkan kerugian yang signifikan sepanjang kuartal I/2025. Namun, hal itu bisa membuat prospek saham AMMN menjadi menarik jika kondisi itu menekan harga emiten tersebut. Begini strategi investasinya.

AMMN mencatatkan kerugian 138,76 juta dolar AS dibandingkan dengan laba 129,05 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya. Kerugian itu disebabkan penurunan pendapatan 99% menjadi 2,12 juta dolar AS. 

Penurunan pendapatan AMMN disebabkan oleh penurunan produksi konsentrat 55%, tembaga turun 62%, emas turun 81%. Penurunan produksi itu selaras dengan langkah perseroan yang mau mengolah produksi bijihnya dengan smelter yang baru rampung pada September 2024. 

Nantinya, smelter tersebut bisa mengolah untuk:

1. 220.000 ton katoda tembaga

2. 18 ton emas batangan

3. 55 ton perak batangan

4. 830.000 asam sulfat

Dalam tahap awal ini, AMMN lagi proses produksi katoda tembaga yang dimulai sejak akhir April 2025. Jika hasil katoda tembaga sudah mulai bisa dijual pada April - Juni dengan kapasitas 10% saja, berarti ada potensi pendapatan baru yang masuk saat ekspor bijih tembaga sudah dihentikan.

Dengan kapasitas 220.000 ton katoda tembaga, jika bisa menjual 10 persen di kuartal II/2025 berarti sekitar 22.000 ton katoda tembaga. Dengan perhitungan harga katoda tembaga setara harga tembaga di LME yang sekitar 9,447 dolar AS per ton, berarti AMMN berpotensi mendapatkan pendapatan sekitar 207 juta dolar AS. 

Angka ini masih cukup rendah untuk kinerja kuartal kedua AMMN jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang sudah mencapai 1,5 miliar dolar AS. Untuk itu, kinerja AMMN sepanjang 2025 hampir dipastikan cukup jeblok.Lalu, kenapa saham AMMN menarik?

Penyebab Harga Saham CLEO Turun Saat Ex-date, Begini Strategi Antisipasinya
Saham CLEO bikin kehebohan, setelah ex-date saham bonusnya, harga saham terpangkas 50 persen dan saham bonus belum cair. Apa yang harus dilakukan

Penurunan Kinerja Akibat Faktor Teknis Ekspansi

Meski begitu, kinerja AMMN bisa berpotensi menarik di 2026. Alasannya, basis kinerja di 2025 sangat rendah karena adanya transisi dari penjual bijih menjadi penjual produk olahan smelter. Sehingga saat tren penjualan sudah mulai normal di sepanjang 2026, kinerja AMMN bisa mencatatkan pemulihan dengan pertumbuhan yang signifikan. 

Saat ini, AMMN lagi fokus untuk produksi katoda tembaga via smelternya (kami belum mendapatkan informasi detail untuk produksi olahan mineral lainnya kapan dijalankan). Dengan asumsi 220.000 katoda tembaga (dengan menggunakan harga LME sekitar 9.000 dolar AS per ton), pendapatan AMMN sepanjang 2025 dari satu produk itu bisa mencapai 2 miliar dolar AS. 

Namun, angka ini bisa salah jika ternyata harga jualnya di bawah harga LME karena ada perhitungan grade tembaga olahan yang dihasilkan juga. 

Adapun, angka dari pendapatan penjualan katoda tembaga itu bisa mendekati kinerja full year 2024 yang juga sekitar 2 miliar dolar AS. 

Tantangannya, dari segi margin keuntungan yang kami belum tahu secara detail. Sehingga perlu melihat perkembangan di data kuartal II/2025 dan kuartal III/2025. 

Masalah Smelter Tembaga Global

Di sisi lain, secara global sedang ada fenomena penyetopan operasi hingga penutupan smelter tembaga di China. Penyebabnya, biaya atau fee pengolahan tembaga terus mengalami penurunan yang cukup tajam. Hal ini terjadi di semester II/2024.

Hal itu membuat adanya krisis smelter katoda tembaga akibat anjloknya fee pengolahan tersebut. Penurunan fee terjadi karena terlalu banyak smelter baru di China maupun negara lain. Sehingga pabrik pengolahan tembaga saling bersaing untuk mendapatkan bijih yang cukup untuk diolah.

Penurunan biaya fee pengolahan menurun signifikan dari sekitar 80 dolar AS per ton bijih dan 8 sen per pon logam yang terkandung menjadi sekitar 20-40 dolar AS per ton atau 2 sen hingga 4 sen per pon. 

Kondisi ini membuat operasional smelter menjadi kurang menguntugkan. 

Dikutip dari ima-api.org, manajemen AMMN mengungkapkan pihaknya tidak terpengaruh dari krisis industri smelter katoda tembaga yang terjadi di tingkat global. 

VP Corcom dan Investor Relation AMMN Kartika Octaviana mengatakan dinamika global tidak mempengaruhi perseroan. Alasannya, bijih tembaga yang dimurnikan AMMN berasal dari tambangnya sendiri.

Kondisi ini bisa jadi menguntungkan bagi AMMN jika krisis smelter membuat pasokan katoda tembaga menjadi langka hingga mengerek harga penjualannya. Sehingga AMMN bisa mendapatkan harga jual yang lebih bagus. 

Risiko Kredit Saat Pendapatan AMMN Jeblok

Salah satu risiko yang jadi perhatian lainnya adalah bagaimana nasib kewajiban utang AMMN saat perseroan tidak mencatatkan pendapatan dalam 3 bulan. 

AMMN memang memiliki tingkat utang berbunga yang cukup besar senilai 5,12 miliar dolar AS. Namun, jika dihitung dari cicilan per 3 bulan ada di 82,07 juta dolar AS. Dengan kondisi cash yang masih tersedia sekitar 868,01 juta dolar AS, posisi saat ini masih cenderung aman. Asal tidak lebih dari 1 tahun mengalami kondisi tanpa pendapatan.

Apakah AMMN masih Menarik untuk Dilirik?

Kamu bisa mendapatkan insight dari diskusi real time hingga analisis saham komprehensif di Mikirsaham. Dapatkan benefit:

  • Pilihan saham value-growth investing bulanan
  • Pilihan saham dividen yang potensial
  • Insight saham komprehensif serta actionnya
  • IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
  • Diskusi saham dan rekap diskusinya
  • Event online bulanan
  • Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan

Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini