Peluang Saham CPO Bisa Diskon, Begini Faktornya

Saham CPO berada di level cukup tinggi pada 2024 karena kinerja keuangan yang apik. Posisi kinerja yang bagus itu didorong oleh harga jual rata-rata yang lebih baik, serta biaya operasional yang lebih rendah. Lalu, bagaimana prospeknya saat ini?

saham CPO

Mikirduit – Harga CPO terus terbang hingga 4.000 ringgit per ton. Dewan Minyak Sawit Malaysia memperkirakan harga CPO akan berada di 3.900 - 4.200 ringgi per ton hingga Juli 2025. Lalu, bagaimana prospek saham CPO di Indonesia?

Highlight
  • Dewan Minyak Sawit Malaysia perkirakan harga CPO bisa berada di 3.900 - 4.200 ringgit per ton hingga Juli 2025, dengan peluang harga lebih rendah di area 3.900 ringgit pada Juli 2025.
  • Penurunan harga CPO pada Juli disebabkan ada potensi kenaikan pasokan sawit di Malaysia hingga tembus 2 juta ton karena faktor panen raya.
  • Di sisi lain, harga urea lagi meningkat karena beberapa faktor seperti, pasokan menipis terutama akibat perang Iran-Israel, serta permintaan dari India meningkat
  • Jika harga jual rata-rata tahun ini lebih rendah, dengan kondisi harga pupuk naik, dan produksi stagnan, kinerja saham CPO bisa stagnan hingga mengalami koreksi.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Dari data Malaysia, Negeri Jiran mencatatkan kenaikan aktivitas ekspor CPO dari China dan India pada Mei 2025. Sehingga, meski pasokan CPO mencatatkan rekor cukup besar di 1,77 juta ton karena kondisi cuaca yang mendukung panen, tapi bisa diimbangi dengan permintaan yang tinggi. 

Apalagi, di sisi lain, harga minyak mentah juga mencatatkan kenaikan, serta harga kedelai yang cukup tinggi. Dua faktor itu membuka ruang kenaika:n harga saham CPO dalam sebulan ke depan. 

Saat ini, harga CPO berada di kondisi lebih murah sekitar 83 dolar AS per ton dibandingkan dengan minyak kedelai. Hal itu diharapkan bisa mendorong permintaan yang lebih kuat dari India. 

Adapun, kenaikan harga minyak kedelai yang cukup agresif didorong oleh regulasi biofuel AS yang mendukung bahan baku bersumber dari dalam negeri. 

Di sisi lain, Dewan CPO Malaysia menilai ada risiko harga CPO akan melandai di Juli karena pasokan Negeri Jiran bisa mencatatkan rekor tembus 2 juta ton. Dengan asumsi penurunan harga CPO ke 3.900 ringgit per ton.

Prospek Saham CPO Indonesia

Meski harga CPO terus menjulang ke level tertinggi, ada risiko yang bisa membuat laju margin keuntungan tidak selaras dengan kenaikan harga komoditasnya. Hal itu disebabkan oleh potensi kenaikan harga pupuk.

Ada dua faktor utama yang bisa membuat harga pupuk mencatatkan kenaikan:

Pertama, Kenaikan harga Urea yang cukup signifikan sepanjang 2025. Beberapa faktornya dari meningkatkan aktivitas pertanian pada awal tahun sehingga harga naik. Dari akhir Desember 2024 hingga 18 Juni 2024, harga Urea global sudah naik 39 persen. 

Harga Urea diperkirakan berpotensi naik hingga akhir Juli 2025 karena permintaan India yang menguat. Di sisi lain, Timur Tengah termasuk Iran yang merupakan kunci produksi dan ekspor urea dunia ada potensi menghentikan produksi pupuk sementara karena perang Israel-Iran. 

Di tengah risiko menyusutnya pasokan pupuk akibat permintaan tinggi dan gangguan pasokan, China kembali hadir di pasar ekspor setelah absen selama 1,5 tahun terakhir. Harapannya, pasokan ekspor dari China bisa menyeimbangkan kondisi pasokan, meski jumlah ekspor China diperkirakan masih cenderung terbatas dan tidak melonggarkan kondisi pasokan. 

Kedua, kenaikan harga gas bumi tertentu (HGBT) menjadi 6,5 dolar AS per MMBTU dikhawatirkan membuat harga jual pupuk yang merupakan penerima gas HGBT juga ada kenaikan. 

Sementara itu, sepanjang 2024, kinerja laba bersih saham CPO yang mencatatkan kenaikan volume produksi moderat bisa terselamatkan karena beban pokok pendapatan yang lebih efisien. Jika ada kenaikan harga pupuk (mungkin bisa terasa di semester II/2025), bisa menekan margin keuntungan emiten-emiten CPO tersebut. 

Jika harga CPO pada tahun ini bertahan di 3900 - 4100 ringgit per ton dengan kondisi harga pupuk lebih tinggi. Artinya, ada potensi penurunan harga rata-rata serta kenaikan beban pokok pendapatan yang membuat kinerja cenderung stagnan atau mengalami perlambatan.

Dengan posisi harga saham CPO saat ini cukup tinggi, ada potensi harga saham CPO bisa lebih murah dan itu dijadikan momen masuk. Harapannya, harga CPO bisa lebih baik dengan harga pupuk yang lebih rendah di 2026.

ANTM, PTBA, dan TINS Tebar Dividen, Begini Strategi Investasinya
Tiga saham MIND ID, yakni PTBA, ANTM, dan TINS menebar dividen. Dengan kenaikan harga yang sudah signifikan, seberapa menarik ketiga saham tersebut?

Pilihan Saham CPO yang Menarik

Jika melihat 6 saham CPO yang skalanya cukup besar, yakni TAPG, LSIP, DSNG, AALI, SSMS, dan TBLA. Dalam posisi saat ini, hanya DSNG, AALI, dan TBLA yang valuasinya masih cukup murah. 

Namun, dengan risiko terkait kenaikan beban pokok pendapatan akibat harga pupuk tersebut, saham-saham yang saat ini masih cukup mahal seperti TAPG dan LSIP masih punya peluang turun ke level murah. 

Secara prospek kinerja keuangan, TAPG menjadi pilihan yang punya ruang pertumbuhan paling menarik karena mereka juga lagi mengembangkan bio kokas dengan perusahaan Jepang. Dari segi tingkat kestabilan, LSIP menjadi pilihan menarik jika kembali turun ke bawah Rp1.000 per saham. Pasalnya, mayoritas pembeli CPO LSIP adalah induknya, yakni SIMP.

Lalu, Berapa Titik Beli Terbaik Saham-saham CPO Pilihan Tersebut?

Kamu bisa mendapatkan insight dari diskusi real time hingga analisis saham komprehensif di Mikirsaham. Dapatkan benefit:

  • Pilihan saham value-growth investing bulanan
  • Pilihan saham dividen yang potensial
  • Insight saham komprehensif serta actionnya
  • IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
  • Diskusi saham dan rekap diskusinya
  • Event online bulanan
  • Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan

Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini