Peluang Cuan Saham SMGR Menanti Berkah Danantara
Saham SMGR jatuh lebih 70 persen dalam lima tahun terakhir membuat valuasi-nya makin murah. Akankah saham semen BUMN ini dilirik Danantara sebagai konstituen portofolio investasi-nya?
Mikirduit - Saham emiten PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tampaknya potensial dilirik Danantara masuk portofolio investasi-nya, apalagi sudah jatuh lebih dari 70 persen dalam lima tahun terakhir ini membuat harga sahamnya semakin murah. Lantas, gimana kinerja keuangan dan prospeknya?
Highlight :
- Danantara tampaknya potensi melirik saham SMGR karena sudah murah, apalagi harganya sudah turun 70 persen lebih dalam lima tahun.
- Prospek kebangkitan sektor properti diharapkan juga bisa memberikan multprier effect pada pemulihan permintaan semen.
- Namun, ada catatan dari kinerja keuangan SMGR tahun ini kemungkinan besar masih jeblok, terkenan biaya logistik, lemahnya permintaan domestik, ditambah industri semen oversupply.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Dalam lima tahun terakhir saham emiten BUMN, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sudah terjun lebih dari 70 persen, membuat harga-nya semakin murah.
Kalau dilihat dari metrik valuasi Price to Book Value (PBV), harga saham SMGR pada penutupan Jumat (21/11/2025) di Rp2.700 per lembar setara dengan 0,42 kali PBV, posisinya bahkan sudah di bawah -1 standar deviasi (std), yang artinya sudah sangat undervalue.

Memperhitungkan target wajar ke posisi -1 std 0,58 kali, masih ada potensial upside sekitar 38 persen menuju harga Rp3.730 per lembar. Perkiraan kenaikan ini, menurut kami bisa dibilang terlalu tinggi.
Jadi, kami juga mempertimbangkan dari rata-rata target harga saham SMGR menurut analis berdasarkan data Stockbit. Dari sekitar 23 analis, sebanyak 8 merekomendasikan buy, 9 hold, sisanya 6 sell. Hasilnya, target harga rata-rata ada di Rp2.925 per lembar, artinya ada upside 8,3 persen.

Danantara potensial lirik SMGR
Melihat saham SMGR yang sudah terlampau murah dan posisi-nya sebagai BUMN, saham ini kami nilai memiliki potensi dilirik Danantara untuk masuk sebagai konstituen investasi-nya.
Melansir portal berita CNBC Indonesia, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan Danantara potensi masuk ke pasar saham Indonesia tahun depan dengan modal awal Rp23 triliun.
"Jadi kami sedang menunggu, awal tahun depan Danantara akan mulai masuk pasar dengan Rp 23 triliun. Tanya nanti Pak Pandu (CIO Danantara Pandu Sjahrir), tanya saja Pak Pandu bener apa enggak. Kita akan perlu realistis ya," ujarnya di Ritz Carlton Jakarta, Rabu (5/11).
Kalau ditarik selama 20 hari terakhir sampai 21 November 2025, rata-rata saham SMGR ditransaksikan dengan volume 8,3 juta dan harga Rp2.720 per lembar, alhasil rata-rata turnover hariannya sekitar Rp22 miliar.
Artinya, jika benar ada dana Rp230 miliar yang mengalir masuk, jumlah tersebut setara dengan lebih dari 10 kali lipat nilai transaksi harian normal SMGR. Dalam kondisi seperti ini, pasar hampir pasti merespons, baik lewat peningkatan permintaan, lonjakan volume, maupun pergerakan harga yang menjadi jauh lebih volatil.
Dengan ukuran likuiditas SMGR yang relatif tidak terlalu besar, suntikan dana sebesar itu biasanya tidak bisa “disembunyikan” di pasar. Pelaku pasar kemungkinan akan menangkap sinyal aliran dana masuk, dan itu dapat mendorong harga bergerak naik lebih cepat dari biasanya, terutama jika alokasinya dilakukan secara bertahap dan konsisten.
Secara keseluruhan, meskipun ini hanya skenario hipotetis, inflow Rp230 miliar berpotensi memberikan impact signifikan terhadap pergerakan harga SMGR, mengingat likuiditas hariannya yang berada di kisaran Rp22 miliar.
Bisa dibilang secara harga saham SMGR ini sudah mulai menarik, tapi bagaimana soal kinerja keuangannya?
Kinerja Keuangan SMGR
Membahas soal kinerja keuangan, sayangnya SMGR di tahun ini masih berat karena menghadapi situasi pasar yang tak pasti akibat permintaan domestik lemah, tekanan biaya, dan kondisi industri semen oversupply.
Sampai September 2025, SMGR mencatat pendapatan sebanyak Rp25,30 triliun. Nilai ini melemah 3,77 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp26,29 triliun.
Penurunan pendapatan ini terjadi karena permintaan domestik masih lemah, tercemin dari volume penjualan dalam negeri turun 6 persen yoy, penjualan semen kantong turun 3 persen yoy, lalu yang turun paling dalam hingga 13 persen yoy dari segmen semen curah.
Sementara itu, beban pokok tercatat Rp20,31 triliun, relatif stabil dari tahun sebelumnya, tetapi margin bisa membuat margin membaik. Alhasil, laba bersih merosot sampai 84 persen, hanya tersisa Rp114,83 triliun.
Dari hasil kinerja keuangan sampai September 2025 yang belum membaik, kami memproyeksikan kinerja penuh sampai akhir tahun nanti masih akan berat. Forecast kami pendapatan selama FY25 akan turun 2,35 persen yoy menjadi Rp35,33 triliun, sementara laba bersih menjadi Rp649 miliar, turun lebih dalam sekitar 9,85 persen yoy .
Kami melihat sampai akhir tahun ini ada beberapa beban yang masih membayangi SMGR, salah satunya kenaikan biaya bahan bakar, terutama manajemen menyoroti
potensi kenaikan biaya logistik di tengah implementasi kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL), yang berpotensi mengerek biaya hingga 60 persen.
Sebagai catatan, Zero ODOL kabarnya akan berlaku secara nasional mulai 2027 mendatang, tetapi sejahu ini sudah diterapkan di Jawa Barat dan menyasar produk aggregates, di sini SMGR kena dampaknya di bahan baku semen curah (bulk).
Selain itu, beban juga potensial diperparah kerugian selisih kurs dan rendahnya porsi pemanfaatan alternative fuel yang hanya mencapai sekitar 10%, jauh di bawah kompetitornya.
Tekanan biaya juga masih terlihat di level operasional. SMGR harus menanggung kenaikan beban usaha akibat impairment pada anak usaha di Vietnam, PT Thang Long Cement Company, yang diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir 2025.
Cukup disayangkan memang kinerja keuangan SMGR tahun ini masih berat, meski begitu kami mengharapkan ada pemulihan kinerja pada tahun depan. Selain potensi masuknya dana dari Danantara, kami memperkirakan sejumlah proyek konstruksi akan kembali berjalan seiring membaiknya prospek sektor properti. Minat KPR yang mulai meningkat akibat penurunan suku bunga, ditambah dorongan dari program tiga juta rumah, menjadi katalis positif yang dapat mendorong permintaan semen pada 2026.
Selain proyek tiga juta rumah, proyek tanggul raksasa Great Sea Wall juga diperkirakan bisa menyerap pasokan semen yang tengah oversupply. Namun, besarannya masih belum jelas apakah bisa menutup oversupply yang mencapai lebih dari 50 juta ton.
Kesimpulannya..
Kesimpulannya, tantangan kinerja keuangan untuk SMGR memang masih berat tahun ini selama permintaan domestik belum pulih, tingginya beban bahan bakar dan logistik, hingga beban impairment dari anak usaha, sampai kondis industri semen masih oversupply.
Namun, kami mengharapkan ada potensi kebangkitan tahun depan dari inflow Danantara dan prospek pemulihan sektor properti, apalagi harga saham sudah jatuh lebih dari 70 persen dalam lima tahun, artinya sudah sangat murah.
Kalau bicara teknikal, saham SMGR ini sudah sideways berbulan-bulan. Target rata-rata analis di sekitar 2925 mendekati posisi resistance di 2950 potensial tercapai dalam jangka pendek - menengah.
Menarik untuk watch jika harga breakout dari resistance karena ada potensi tren berbalik arah dari sideways menuju uptrend.

Gimana, menurut kalian menarik untuk mulai lirik saham semen BUMN ini atau masih wait and see dulu?
Kalau mau mendapatkan insight saham sambil diskusi secara real time bersama founder Mikirduit, yuk join Mikirsaham
Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
