Mulai Analisis Hingga Beli Saham AS: Edisi Saham Centene (CNC)
Berikut ini, kami menceritakan bagaimana cerita pasang surut saham pilihan kammi di pasar US. Sempat naik, tapi dapat kejutan yang bikin rugi langsung 30 persenan. Lalu, bagaimana nasibnya sekarang?
Mikirduit – Salah satu sektor saham yang tertekan saat suku bunga tinggi di pasar saham Amerika Serikat adalah sektor kesehatan. Nah, di sini, kami mencoba contrarian masuk ke salah satu saham tersebut sejak Juni 2025. Lalu, bagaimana strategi, alasan, dan hasilnya?
Highlight
- Centene (CNC) dipilih sebagai saham contrarian di sektor kesehatan karena valuasinya yang masih di bawah rata-rata historis dan prospek bisnisnya yang stabil lewat program pemerintah seperti Medicaid dan Medicare.
- Strategi investasi dilakukan dengan metode cicil tiga tahap setelah harga saham turun tajam akibat revisi proyeksi kinerja 2025, hingga akhirnya average price berada di 32 dolar AS per saham.
- CNC mulai pulih dengan kenaikan laba bersih dan rating bintang yang lebih tinggi, sehingga target harga jangka menengah ditetapkan di kisaran 56–60 dolar AS per saham dengan toleransi hold hingga dua tahun.
- Mulai investasi saham AS dengan mudah bersama XTB Indonesia dengan klik link di sini
Kami memilih salah satu saham yang secara tidak langsung berhubungan dengan sektor kesehatan. Saham tersebut adalah Centene (CNC). CNC merupakan salah satu perusahaan asuransi kesehatan yang cukup besar terutama untuk asuransi terkait program pemerintah AS. (Misalnya BPJS Kesehatan ala Amerika Serikat).
CNC menjadi salah satu pemimpin pasar yang menjalankan program asuransi kesehatan untuk individu dan keluarga berpenghasilan rendah bernama Medicaaid. Pendapatan premi CNC berasal dari pemerintah negara bagian yang memberikan subsidi untuk para penerima manfaat Medicaaid tersebut.
Selain itu, CNC juga menjalankan program alternatif seperti Medicare Advantage, yakni asuransi untuk lansia dan penyandang disabilitas. Serta, menyediakan paket asuransi kesehatan yang dibuat oleh Affordable Care Act (ACA) atau dulu bernama Obamacare.
Surya Rianto
Secara bisnis, CNC bisa mendapatkan bagian premi yang pasti karena termasuk program pemerintah. Namun, bisnis CNC juga akandipengaruhi dari Medical Loss Rasio (MLR), yang menghitung dari total klaim dan biaya kesehatan anggota dengan pendapatan premi.
Jika MLR mengalami kenaikan, berarti menjadi sinyal buruk untuk CNC, sebaliknya ketika MLR turun berarti jadi positif untuk CNC.
Dalam lima tahun teraakhir, tren pendapatan CNC terus bertumbuh positif, meski ada kecenderungan melambat. Begitu juga dengan laba bersih yang terus mencatatkan pertumbuhan yang positif. Dengan harga saham per 3 Juni 2025 (saat kami melakukan pembelian) masih di bawah rata-rata PE maupun PBV dalam 5 tahunnya, kami putuskan untuk masuk ke saham tersebut saat harganya di 54 dolar AS per saham.
Kami menggunakan strategi 3 kali cicil sahamnya. Sehingga untuk tahap pertama kami masuk sekitar 33 persen dari total modal yang direncanakan masuk ke saham tersebut.
Kala itu, harga saham CNC sempat naik ke 57 dolar AS pada 1 Juli 2025. Kami pun sudah floating profit sekitar 6,21 persen. Namun, keesokan harinya (2 Juli 2025 waktu Indonesia) saham CNC terjun bebas ke 33 dolar per saham.
Penurunan harga saham yang cukup drastis itu selaras keputusan manajemen untuk merevisi proyeksi kinerja perseroan pada 2025. Alasannya, ada perkembangan terbaru dari risiko Marketplace ACA, yakni pertumbuhan pasar lebih rendah daripada ekspektasi yang membuat adanya potensi penurunan premi hingga 1,8 miliar dolar AS.
Selain itu, CNC juga harus menghadapi tren kenaikan biaya Medicaaid sehingga perseroan malah diperkirakan bisa merugi 2,75 dolar AS per saham
Saat pagi-pagi (karena market US berjalan tengah malam), kami kaget melihat kerugian 38 persen dengan berita yang muncul tengah malam tersebut.
Setelah penurunan tajam, kami masih menjalankan sesuai rencana, yakni akan average down jika harga saham CNC di bawah 32 dolar AS per saham, sambil melihat perkembangan harga saham.
Akhirnya setelah penurunan selama 4 hari, kami masuk cicilan kedua di harga 31 dolar AS per saham pada 9 Juli 2025. Lalu, kembali masuk di 29 dolar AS per saham pada 18 Juli 2025. Sehingga total average price kami menjadi 32 dolar AS per saham.
Kami baru mulai kembali mencatatkan BEP pada pekan kedua September dan mulai mencatatkan floating profit 18 persen hingga awal pembukaan pasar 6 Oktober 2025.
Saham CNC juga kembali naik sejak September 2025, setelah manajemen kembali menegaskan proyeksi laba bersihnya. Manajemen menargetkan laba bersih 2025 berada di level positif 1,75 dolar AS per saham. Angka ini di atas perkiraan analis yang sekitar 1,69 dolar AS per saham.
Ditambah, CEO CNC Sarah London mengungkapkan kalau ada kenaikan peserta di rating bintang 4, yang berarti peringkat yang cukup tinggi. Hal ini disebut bisa mendorong pendapatan dari Medicaaid sepanjang semester II/2025, terutama di Juli dan Agustus 2025.
Kapan Waktunya Lepas CNC?
Jika CNC mampu mencatatkan laba bersih yang positif tidak sesuai ekspektasi di 2 Juli 2025, kami menilai harga saham CNC layak dihargai ke atas 56 - 60 dolar AS per saham. Untuk itu, kami masih hold hingga target kembali ke 56-60 dolar AS per saham.
Namun, saham CNC ini ekspektasinya hanya hold untuk jangka menengah saja. Sejauh ini, kami sudah hold saham CNC selama 4 bulan terakhir, Toleransi hold paling lama sekitar 2 tahun. Sehingga kami masih punya ruang hold dengan ekspektasi harga sahamnya bisa ke 60 dolar AS. Ini sekadar perkiraan kami melihat prospek bisnis CNC yang belum tentu tercapai jika ada sentimen terbaru.
Kami menilai ada risiko untuk hold terus hingga sesuai target, yakni ketika realisasi kinerja di bawah ekspektasi yang bisa membuat saham CNC akan bertahan di area 25-35 dolar AS per saham.
- XTB Indonesia, platform yang sudah mendunia terutama di Eropa, daftar jadi nasabahnya sekarang dengan klik link di sini
- Gotrade Indonesia, platform yang juga memudahkan investasi saham AS di Indonesia. Jadi Nasabahnya sekarang dan dapatkan free tradingview jika gabung per Oktober 2025 dengan klik link di sini
