MAPI Bawa Ace Hardware Balik, Begini Persaingannya dengan ACES

MAPI dikabarkan akan membawa brand Ace Hardware pulang ke Indonesia. Dengan begitu, bagiamana persaingan produk ritel serupa dengan Azko garapan ACES? simak ulasannya di sini

MAPI Bawa Ace Hardware Balik, Begini Persaingannya dengan ACES

Mikirduit – MAPI dikabarkan telah sepakat untuk membawa brand Ace Hardware kembali ke Indonesia melalui anak usaha barunya, PT MAP Griya Adiperkasa Ritel. Lalu, bagaimana prospek MAPI dan nasib ACES yang merupakan eks pemegang lisensi ritel franchise asal Amerika Serikat tersebut?

Highlight
  • MAPI akan membawa kembali brand Ace Hardware ke Indonesia sebagai segmen bisnis baru, namun ekspansinya dilakukan secara hati-hati dan belum akan membuka gerai pada tahun ini.
  • Kehadiran Ace Hardware di bawah MAPI berpotensi memperketat persaingan ritel perlengkapan rumah tangga, namun dampaknya ke ACES baru terasa dalam 3–5 tahun ke depan.
  • ACES tengah fokus pada rebranding menjadi Azko sambil menekan biaya operasional, dengan target perbaikan kinerja dan pertumbuhan laba bersih pada 2026.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Beberapa kabar MAPI memboyong brand Ace Hardware ke Indonesia muncul, salah satunya yang disebutkan dalam publikasi Indopremier berjudul Grup MAPI Dirumorkan Boyong Kembali Brand Ace Hardware ini jika MAP tengah mencari kandidat untuk Head untuk brand Ace Hardware di salah satu portal pencari kerja pada 8 Agustus 2025.

Hingga ada kabar yang menyebutkan MAPI telah menandatangani perjanjian dengan Ace Hardware di AS untuk membawa brand tersebut masuk ke Indonesia. Meski, kabarnya MAPI tidak terlalu terburu-buru untuk merilis gerai pada tahun ini. Alasannya, manajemen lebih berhati-hati karena segmen Ace Hardware ini menjadi segmen bisnis baru bagi MAPI.

MAPI memiliki beberapa segmen dan brand yang sudah dibawa-nya dari luar ke Indonesia seperti:

  • Segmen departement store dan supermarket, yakni Galeries Lafayette, Sogo, Seibu, Daily Foodhall, dan The Foodhall
  • Segmen aktif olah raga seperti: Planet Sports Asia, Sport Stations, Foot Locker, hingga brand-brand olah raga lainnya mulai dari Adidas, Reebok, Nike, Hoka, dan lainnya.
  • Segmen aktif leisure (produk gaya hidup) seperti, Linea, Dr. Martens, Staccato, Onitsuka Tiger, Payless, Birkenstock, dan lainnya
  • Segmen aktif anak-anak seperti, Lego, Kidz Station, Disney, Monopoly, Marvel, Play-Doh, dan lainnya
  • Segmen Fashion seperti, Zara, Massimo Dutti, Marks & Spencer, Mango, dan lainnya
  • Kecantikan seperti, Sephora, Boots, 111skin, dan lainnya
  • Digital seperti, Digimap, Digiplus, dan Shark Ninja
  • Makanan dan Minuman seperti Starbucks, Cold Stone, Genki Sushi, Subway, Godiva, Krsipy Kreme, Pizza Marzano, Paul, dan Toastbox.
  • Lainnya, seperti Alun-alun Indonesia, Books Kinokuniya, hingga Samsonite.

Jika melihat portofolio brand di bawah MAPI, Ace Hardware ini memang menjadi segmen baru bagi perseroan.  

Lalu, apakah Ace Hardware berpotensi meningkatkan keuntungan besar kepada MAPI? 

Jika melihat hingga kinerja 2024 ketika Ace Hardware masih di bawah Grup Kawan Lama, jumlah penjualan terakhir Rp8 triliun dalam setahun dari bisnis Ace Hardware, sisanya Rp314 miliar berasal dari Toys Kingdom.

Dengan total laba bersih per 2024 senilai Rp892 miliar, berarti dari Ace Hardware saja bisa mencapai Rp600 miliar hingga Rp800 miliar, sedangkan sisanya dari Toys Kingdom. Dengan begitu, potensi net profit margin dari segmen Ace Hardware bisa mencapai 7-10 persen.

Namun ingat, pencapaian kinerja ACES bersama Ace Hardware itu lewat perkembangan jumlah gerai dalam jangka panjang. Hingga 2024, jumlah gerai Ace Hardware sebanyak 233 gerai di 61 kota dan 27 provinsi.

Sementara itu, MAPI akan memulainya dari 0 lagi. Artinya, dalam jangka pendek, MAPI butuh mengeluarkan modal ekspansi menambah gerai Ace Hardware baru.

Dalam siklus bisnis ritel, rata-rata brand yang baru diakuisisi belum akan memberikan keuntungan dalam jangka pendek. Soalnya, akan keluar biaya pembangunan gerai baru dan kenaikan biaya operasional seperti karyawan dan sebagainya.

Jika melihat siklusnya, potensi MAPI bisa balik modal dari investasi akuisisi brand baru non-makanan dan minuman itu bisa memakan waktu 1-4 tahun yang disesuaikan dengan produknya. Artinya, dalam periode itu MAPI akan terus investasi menambah gerai dan melakukan analisis perkembangan kinerja untuk melanjutkan ekspansi lebih agresif atau wait and see terlebih dulu.

Sehingga dalam periode 1-4 tahun justru bisa jadi ada tekanan biaya terhadap kinerja MAPI. Kecuali, brand-brand yang sudah menguntungkan bisa mencatatkan penjualan lebih tinggi dengan biaya yang lebih efisien.

Efek ke Saham ACES

Kehadiran kembalinya Ace Hardware ke Indonesia jelas akan memperketat persaingan di bisnis ritel terkait alat perkakas dan perlengkapan rumah tangga. ACES dengan brand Azko akan bersaing dengan eks brand yang dipegangnya dulu. 

Namun, persaingan antara MAPI dan ACES tidak akan langsung terjadi tahun ini atau tahun depan, tapi bisa dalam 3-5 tahun ke depan jika MAPI secara perlahan meningkatkan jumlah gerai Ace Hardware-nya.

Di sisi lain, ACES tengah menghadapi kenaikan biaya terkait rebranding dari Ace Hardware menjadi Azko di seluruh gerainya. Hal itu yang membuat laba bersihnya turun 20 persen, meski pendapatan naik 3 persen. Penurunan laba bersih disebabkan beban penjualan naik 10 persen, lebih tinggi dari kenaikan pendapatan. Komponen yang naik signifikan hampir 100 persen antara lain biaya iklan dan promosi senilai Rp80 miliar dibandingkan dengan Rp43 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, dengan menggunakan seluruh eks jaringan gerai Ace Hardware, Azko sudah memiliki 345 gerai di Indonesia. Dengan melihat kinerja penjualan hingga kuartal II/2025 terjaga tumbuh positif, kami menilai tinggal menunggu perbaikan dari segi biaya hingga nantinya ACES bisa kembali mencatatkan pertumbuhan laba bersih di tahun depan. Apalagi, jika didorong dengan perbaikan daya beli masyarakat.

Jika mengacu ke konsensus analis, laba bersih ACES sepanjang 2025 diperkirakan turun 3,7 persen menjadi Rp859 miliar. Lalu, laba bersih ACES diprediksi bisa tumbuh 17,93 persen menjadi Rp1,01 triliun pada 2026.

Potensi turnaround penurunan laba bersih menjadi kembali bertumbuh ini bisa menjadi momentum untuk ACES. Jika tidak ada risiko-risiko terkait ekonomi secara makro atau hal tidak terduga lainnya. 

Kehadiran Ace Hardware di tangan MAPI juga tidak langsung mendisrupsi bisnis ACES. Hal yang harus diperhatikan adalah alasan kuat ACES melepas atau tidak memperpanjang lisensi Ace Hardware setelah 29 tahun. Secara normatif, alasan perseroan adalah ingin fokus dengan pengembangan bisnis perseroan yang sesuai dengan tren pasar.

Di sisi lain, kami akan membandingkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan ACES ketika mengelola brand Ace Hardware.

Dari segi biaya royalti dan lisensi sebenarnya tidak terlalu besar. Sepanjang 2024, biaya royalti dan lisensi hanya sekitar Rp46,5 miliar. Biaya itu hanya 0,57 persen dari omzet Ace Hardware saat masih di tangan ACES.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah rasio inventory turnover ratio yang terus menurun. Sejak 2021, inventory turnover ratio ACES sudah di bawah 1,5 kali atau lebih rendah dari pre covid-19 yang berada di atas 1,5 kali. Artinya, perputaran barang ACES semakin lama semakin melambat.

harapannya, dengan terlepas dari franchise Ace Hardware, Azko bisa menawarkan produk-produk yang lebih relevan dengan pasar sehingga bisa meningkatkan inventory turnover ratio menjadi lebih tinggi dan mendorong kinerjanya lagi.

2 Sentimen Pendorong Pasar Saham Indonesia, Begini Arah Tren Bullishnya
Pasar saham Indonesia tiba-tiba bergairah total dalam 2 perdagangan terakhir asing mencatatkan net buy hingga Rp3 triliun. Lalu, apa yang mendorongnya dan bagaimana strategi investasi saham?

Kesimpulan

Dengan MAPI mendatangkan Ace Hardware ke Indonesia lagi akan membuat persaingan bisnis ritel terkait perlengkapan rumah tangga menjadi sengit. ACES dan MDIY (meski produknya tidak secara apple to apple sepenuhnya beririsan), akan menghadapi nama lama tapi beda pengelola, yakni Ace Hardware.

Namun, MAPI juga butuh waktu untuk bisa membuktikan tuah Ace Hardware bisa mendorong pertumbuhan kinerjanya hingga mengganggu jaringan Azko yang sudah cukup luas. 

Sementara itu, ACES masih dalam proses rebranding sepanjang 2025 yang diharapkan struktur biayanya bisa lebih efisien di tahun selanjutnya. Dalam jangka pendek, ACES tidak akan terganggu oleh kehadiran Ace Hardware, sedangkan dalam jangka menengah panjang akan tergantung seberapa agresif MAPI mendorong ekspansi Ace Hardware di Indonesia.

Mau dapat Update Saham Bulanan Mikirsaham Edisi Agustus 2025 yang Terbaru?

Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini