Kabar Backdoor Listing NINE, Aksi Right Issue Tahap I di Kurtal III/2025?
Saham NINE yang sudah lama mengalami penurunan signifikan kini mulai bangkit. Kenaikan saham NINE selaras dengan kabar right issue berpotensi dilakukan di kuartal III/2025. Lalu, apa saja fakta terbaru saham NINE?

Mikirduit – Saham NINE sudah mencatatkan auto reject atas (ARA) selama tiga hari berturut-turut. Apakah ini menjadi sinyal kebangkitan saham NINE, dan bagaimana perkembangan backdoor listingnya?
Highlight
- Saham NINE melonjak ARA tiga hari beruntun meski right issue pertama masih dalam tahap diskusi internal dan direncanakan kuartal III/2025.
- AOF menjual sebagian saham NINE sebagai strategi pengelolaan portofolio aktif, namun tetap menjadi standby buyer di right issue tahap pertama.
- Risiko utama NINE adalah jika right issue gagal terealisasi hingga kuartal III/2025, berpotensi membatalkan akuisisi Poh Group dan menekan harga saham.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Saham NINE sempat turun cukup dalam dari level Rp300-an per saham setelah rencana right issue tidak kunjung terjadi. Padahal, right issue pertama akan menjadi penentu awal transaksi akuisisi oleh Poh Group asal Singapura.
Ada beberapa tahapan transaksi akuisisi NINE oleh Poh Group:
Adapun, beberapa ketentuan dalam transaksi penandatangan Jual-belil Saham Bersyarat (CSPA) antara lain:
- NINE akan melakukan right issue tahap pertama senilai Rp80 miliar
- NINE akan melakukan right issue tahap kedua dengan target dana sekitar Rp3,24 triliun
- Setelah dana terkumpul, NINE akan mengakuisisi Poh Resources Pte. Ltd, anak usaha secara tidak langsung dari Grup Poh.
Jadi, bagaimana perkembangan terkini tahapan akuisisi NINE oleh Poh Group?
Manajemen NINE mengungkapkan perseroan masih dalam tahap diskusi internal mengenai struktur pelaksanaan right issue pertama. Rencananya right issue dilakukan pada kuartal III/2025.
Adapun, rencana right issue pertama dilakukan untuk melunasi utang bridging loan perseroan. Setelahnya baru akan menjalankan right issue kedua sekaligus melakukan penilaian pasar.
Jawaban Alasan AOF Jual Saham NINE
Advance Opportunities Fund (AOF) masuk sebagai pemegang saham NINE dengan kepemilikan 15,83 persen pada 26 Maret 2025. Jumlah itu sempat bertambah hingga menjadi 16,35 persen pada 15 April 2025. Jika menggunakan harga pasar, harga pembelian AOF sekitar Rp140 hingga Rp220-an per saham.
Setelah 16 April 2025, AOF melakukan penjualan saham NINE secara bertahap hingga per 19 Juni 2025 tinggal tersisa 5,83 persen. Jika dihitung, harga rata-rata jual NINE oleh AOF berkisar di bawah Rp100 hingga tertinggi di Rp160. Artinya jual rugi, lalu kenapa AOF melakukan hal tersebut?
AOF menjadi pemegang saham NINE sejak Maret 2025 terkait kesepakatan sebagai tahapan pembayaran bridging loan perseroan. Kesepakatan sudah terjadi pada 17 Januari 2025.
AOF adalah perusahaan manajer investasi profesional di Singapura. Manajemen menyebutkan, aksi jual-beli saham AOF murni strategi pengelolaan aktif AOF mengelola portofolio-nya.
Nantinya, AOF akan menjadi standby buyer dalam right issue tahap I NINE. Adapun, manajemen menekankan penurunan kepemilikan saham AOF tidak berkaitan dengan komitmen rencana akuisisi oleh Poh Group.
Terkait rencana dengan Poh Group, Manajemen mengungkapkan proses masih berlanjut dan tidak ada pelanggaran dengan kedua belah pihak. Dengan masuknya POH Holdings sebagai pemegang saham 5,1 persen perseroan, dianggap sebagai komitmen keseriusan perusahaan asal Singapura tersebut.

Peluang dan Risiko Saham NINE
Saham NINE berpotensi terus menanjak terutama jika kabar right issue pertama akhirya rilis informasi right issue pertama pada medio Agustus - September 2025. Namun, jika tidak ada kabar terkait rencana right issue tersebut, kami menilai bisa menjadi risiko bagi saham NINE dalam jangka pendek.
Lalu, setelah pengumuman right issue dengan harga pelaksanaan diasumsikan Rp37 per saham, ada potensi harga saham NINE akan mengalami konsolidasi. Namun, setelah itu berpotensi bangkit jelang rencana right issue kedua untuk pemindahan aset Poh Group.
Namun, risiko terburuknya adalah ada periode tenggat waktu transaksi antara NINE dengan Poh Group. Jika melewati periode tersebut transaksi bisa batal. Hal ini bisa menjadi risiko cukup besar karena berarti semua ekspektasi backdoor listing NINE menjadi perusahaan energi bisa sirna.
Kesimpulan
Peluang upside dari saham NINE adalah jika aksi right issue terealisasi di Agustus-September. Jika sampai kuartal ketiga selesai tidak ada aksi right issue, bisa menjadi risiko ke tekanan harga saham NINE. Apalagi, jika transaksi CSPA NINE dengan Poh Group melewati tenggat waktu sehingga menjadi batal. Biasanya transaksi CSPA ditentukan waktu sekitar 12 bulan dari transaksi awal.
Mau Tau Strategi Action di Saham-saham Backdoor Listing Tersebut?
Hal yang bisa kamu dapatkan dengan Join Mikirsaham:
- Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
- Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
- Curhat soal kondisi porto-mu
- Update perkembangan market secara real-time
- Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait
Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini