EXCL Jual MORA yang Lagi Meroket di Harga Rp432 Jelang Bayar Dividen, Begini Penjelasannya

EXCL menjual saham MORA yang sudah di Rp8.000-an hanya dengan Rp432 per saham di pasar nego. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?

saham MORA

Mikirduit – Saham MORA terbang 2.453 persen sejak Agustus 2025. Hingga muncul kabar jika EXCL akan melepas saham MORA dengan harga Rp423 per saham selaras yang dilakukan PT Candrakarya Multikreasi pada akhir November 2025 di Rp420 per saham. Lalu, bagaimana prospek MORA hingga efeknya ke EXCL?

Highlight

  • EXCL meraih capital gain sekitar Rp1,2 triliun dari penjualan 4,33 miliar saham MORA di harga Rp432 per saham setelah sebelumnya diakuisisi lewat merger dengan FREN.
  • Aksi divestasi saham MORA oleh EXCL diduga kuat berkaitan langsung dengan pendanaan dividen Rp2,89 triliun yang dibayarkan pada 11 Desember 2025.
  • Kenaikan saham MORA yang sudah melesat 2.453 persen dinilai tidak lagi logis secara valuasi dan hanya cocok untuk strategi cuan jangka pendek dengan risiko tinggi.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

EXCL baru saja mengumumkan penjualan 4,33 miliar lembar saham MORA di harga Rp432 per saham dengan tujuan divestasi. Sehingga, total EXCL mendapatkan dana cash sekitar Rp1,87 triliun. Namun, berapa keuntungan capital gain-nya?

EXCL terhubung dengan MORA setelah melakukan akuisisi merger dengan FREN. Sebelumnya, pemegang saham MORA adalah Smart Telecom, yang merupakan anak usaha FREN.

FREN adalah pemegang saham pre-IPO MORA yang masuk sejak pertengahan tahun 2021. Kala itu, Smart Telecom menyetorkan modal sekitar Rp360 miliar yang setara 20,5 persen lembar sahamnya. Lalu, perseroan menambah setoran modal ke MORA senilai Rp298 miliar yang kami asumsikan dengan penerbitan saham baru untuk menjaga porsi kepemilikannya tetap 20,5 persen. Sehingga total investasi Smart Telecom di MORA sekitar Rp658 miliar.

Dalam prospektus IPO MORA, Smart Telecom pegang 4,33 miliar lembar saham MORA, artinya harga rata-rata FREN di MORA sekitar Rp151 per saham.

Berhubung FREN dan Smart Telecom merger ke EXCL, saham MORA pun turun ke EXCL. Dari sini, EXCL jual di harga Rp432 per saham, artinya EXCL mendapatkan cash sekitar Rp1,87 triliun. Dengan hitungan modal Rp658 miliar, berarti ada capital gain sekitar Rp1,2 triliun.

Lalu, apa saja yang diperhatikan dari aksi jual saham MORA oleh EXCL dan kenaikan harga saham MORA yang agresif?

Kronologi Transaksi Saham MORA dan Tren Kenaikan Harga Saham yang Agresif

Pertanyaannya adalah kepada siapa EXCL menjual saham MORA tersebut. Pasalnya, transaksi penjualan saham MORA oleh EXCL dilakukan di pasar negosiasi.

EXCL melepas saham MORA sekitar Rp1,9 triliun dengan harga Rp432 per saham dengan kode broker SS alias Supra Sekuritas. Penerimanya Rp1,1 triliun dari broker SS, Rp490 miliar dari broker ZP alias Maybank Sekuritas, dan Rp324 miliar dari AI alias UOB Kay Hian.

Adapun, seharusnya sosok dari pembeli dari broker SS akan tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen karena dia memiliki sekitar 9 persen saham MORA, sedangkan sisanya mungkin tidak terdeteksi.

Sebelumnya, PT Candrakarya Multikreasi juga melepas 4,8 persen kepemilikannya di harga Rp420 per saham pada 27 November 2025. Transaksi jual dan beli sama-sama menggunakan broker DH alias Sinarmas Sekuritas.

Dalam keterangan di keterbukaan informasi, tujuannya juga divestasi.

PT Candra Karya Multikreasi ini dikendalikan oleh Farida Bau yang merupakan pemegang saham di IBST (sebelum diakuisisi TOWR). IBST memiliki afiliasi dengan Grup Sinarmas sehingga ada asumsi Farida Bau terafilasi dengan Grup Sinarmas.

Jika ada perubahan komposisi pemegang saham, hal itu akan tercatat di rilis laporan bulanan registrasi efek pada Desember 2025 dan Januari 2026 untuk mengetahui sosok pembelinya.

Namun, dari sini memang banyak isu yang berkembang, apalagi narasi internet murah yang muncul lagi di tahap peak booming-nya.

Right Issue INET masih Nyangkut di OJK, Begini Peluang dan Risiko Ke Depannya
Saham INET mengakui rencana right issuenya masih nyangkut di OJK. Lalu, perseroan membeberkan rencana besar untuk mendorong kinerjanya dalam public expose pada 1 Desember 2025. Berikut, rencana besarnya

Efek ke Saham EXCL

Di saat yang sama, EXCL sempat mengumumkan rencana pembagian dividen sekitar Rp2,89 triliun atau sekitar Rp159 per saham. Periode cum-date-nya sudah lewat pada 1 Desember 2025 kemarin.

Namun, dividen itu menjadi pertanyaan karena EXCL masih merugi Rp1,2 triliun pasca konsolidasi dengan FREN. Namun, manajemen mengungkapkan dividen itu diambil dari saldo laba ditahan pada 2024 yang mencapai Rp9,4 triliun. Namun, saldo laba ditahan tidak semuanya dalam bentuk cash.

Jika dilihat kas dan setara kas EXCL hanya sekitar Rp1,19 triliun, lalu dari mana dana Rp1,7 triliunnya lagi?

Kami pun menganalisis ada dua sumber dana EXCL yang bisa digunakan untuk bayar dividen.

Pertama, Piutang usaha EXCL yang cair bisa mencapai Rp3,5 triliun

Kedua, investasi saham MORA senilai Rp1,87 triliun. Awalnya, kami menilai sangat kecil peluang opsi kedua terjadi, tapi ternyata benar-benar terjadi.

Sehingga kami menilai aksi penjualan saham MORA ini berhubungan dengan aksi dividen EXCL yang pembayarannya dilakukan pada 11 Desember 2025.

Berhubung hasil gain-nya langsung digunakan untuk dividen, sehingga efeknya ke saham EXCL tidak begitu signifikan. Pasalnya, cash yang tersedia sudah menjadi dividen. Meski, secara catatan akan membantu menekan kerugian EXCL secara catatan.

Sementara itu, pembagian dividen ini ada kaitannya dengan aksi divestasi saham MORA. Di sini, Grup Sinarmas akan mendapatkan dividen sekitar Rp928 miliar dalam bentuk cash.

💡
Dapatkan Tools Analisis Saham Paling Cocok Untuk Investor Ritel serta Pilihan Saham Indonesia hingga AS dengan AI bersama Investing Pro. Dapatkan Promo Spesial Dari Mikirduit dengan Klik di sini

Sisi Lain Hubungan MORA dan KETR

Selain itu, kenaikan saham MORA juga sempat dikaitkan dengan KETR yang juga lagi meroket. Sejatinya, kedua saham ini sempat memiliki hubungan karena dimiliki oleh pihak yang sama. Namun, untuk kenaikan kali ini, kami menilai hanya kebetulan keduanya meroket secara bersama-sama. Hubungan KETR saat ini hanya terkait keberadaan Galumbang Menak melalui PT Gema Lintas Buana.

Saat IPO pada akhir 2020, KETR dikendalikan oleh Galumbang Menak melalui PT Fajar Sejahtera Mandiri Nusantara dan PT Gema Lintas Benua. Nah, Galumbang Menak juga menjadi salah satu pemegang saham MORA, meski bukan pengendali, melalui PT Gema Lintas Benua. Galumbang Menak menjadi pemegang saham pre-IPO dari MORA.

Menurut detik.com pada 9 November 2023, Galumbang Menak terkena kasus korupsi proyek BTS 4G Kominfo dengan vonis 6 tahun penjara dan denda Rp500 juta. Sejak itu juga, terjadi pergantian pengendali di KETR setelah PT Bahtera Bintang Nusantara mengakuisisi PT Fajar Sejahtera Mandiri Nusantara.

Dengan skema konversi utang, Bahtera Bintang Nusantara menjadi pengendali baru KETR yang membuatnya harus melakukan MTO. Perusahaan milik eks CEO ISAT Joy Wahyudi itu pun melakukan MTO di harga Rp240 dan pegang saham KETR sebanyak 4,9 persen pada awal 2024.

Meski begitu, PT Gema Lintas Benua yang dimiliki oleh Galumbang Manak bersama Sorta Regina Simanjuntak tetap memiliki 26,93 persen saham KETR dan 30,17 persen saham MORA.

Kesimpulan

Lalu, bagaimana dengan prospek saham MORA? kami menilai posisi valuasi saham MORA sudah tidak logis ibaratnya valuasi DSSA maupun SMMA. Sehingga untuk strategi hanya cocok untuk cuan bungkus, itu pun kalau bisa. Pasalnya, saat ini MORA masih di papan notasi khusus.

Siapa yang masih punya saham MORA pas di harga Rp400-an per saham?

Kalau mau mendapatkan insight saham sambil diskusi secara real time bersama founder Mikirduit, yuk join Mikirsaham

Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.

Benefit Mikirsaham Pro:

  • Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
  • Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
  • Insight saham terkini serta action-nya
  • IPO dan Corporate Action Digest
  • Event online bulanan
  • Grup Diskusi Saham

Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini