BEI Siap Buka Kode Domisili Mulai Juli 2025, IHSG Siap Makin Rame?

Kode domisili siap dibuka Juli mendatang, kita bakal tahu uang dari siapa yang lebih banyak mengalir di bursa saham RI. Akankah ini bikin IHSG makin ramai lagi?

domisili investor

Mikirduit - Bursa Efek Indonesia (BEI) siap membuka kode domisili investor pada akhir sesi pertama perdagangan mulai Juli 2025 (sekitar kuartal III/2025) mendatang. Ini bakal jadi good news pelaku pasar karena kita bisa tahu aliran uang berasal dari asing atau lokal. Akankah ini jadi game changer market bisa lebih ramai? 

Mengutip Kompas, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, rencana ini sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Pembukaan kode domisili dalam tahap pembuatan reporting system oleh vendor. Tinggal menunggu implementasinya saja, paling tidak bulan depan,” ujar Jeffrey, Kamis (19/6/2025).

Namun, pembukaan kode domisili nantinya tidak secara real-time, melainkan saat penutupan perdagangan sesi 1. Meski begitu, ini menjadi data yang bisa didapatkan lebih cepat ketimbang menunggu penutupan pasar. 

Sudah tiga tahun lama-nya, tepatnya sejak Juni 2022, kode domisili tidak ditampilkan secara real time. Meski begitu, data masih keluar pada akhir perdagangan melalui platform trading atau website BEI.

Alasan dihapus waktu perdagangan real time adlaah untuk menjaga privasi dan keamanan, serta demi mendorong investor lokal agar tidak sekadar ikut-ikutan alias menghindari herding behaviour.

Sejak saat itu, tren nilai transaksi pasar saham secara harian cenderung turun terus. Seringkali nilai transaksi hanya kurang dari Rp10 triliun per hari, menunjukkan gerak pasar yang "sepi'".

Sumber : BEI Statistik

Namun kini, BEI siap membawa transparansi kembali, dengan dibuka kembali kode domisili secara parsial di akhir sesi satu, yang artinya lebih cepat dibandingkan sebelumnya, di mana kita harus menunggu sampai perdagangan berakhir di sore hari, tentu ini mendapatkan antusiasme lebih positif dari pelaku pasar.

Apa Itu Kode Domisili dan Mengapa Penting?

Kode domisili adalah data yang menunjukkan asal investor, apakah itu dari  asing (foreign) atau lokal (domestic). Data ini sangat penting karena:

  • Investor asing biasanya memiliki modal besar, sehingga bisa memicu kenaikan harga saham (jika beli) atau penurunan (jika jual).
  • Investor lokal lebih fleksibel dalam frekuensi transaksi harian dan bisa menjadi acuan untuk sentimen jangka pendek.

Contohnya, saat investor asing mulai mengoleksi saham-saham bluechip seperti BBCA, BBRI, TLKM, sering kali menjadi sinyal bahwa dana besar sedang masuk dan pasar bisa naik. 

Sebaliknya, saat mereka net sell, banyak investor ikut-ikutan keluar karena khawatir tren turun. Dengan dibuka-nya kode domisili lebih cepat pada akhir sesi satu, kita bisa lebih cepat menerka “aliran dana” dari asing atau lokal di suatu saham. 

Kalau implementasinya lancar, ini bisa booster likuiditas di pasar, apalagi BEI sudah mengumumkan liquidity provider resmi dari sejumlah saham yang listing di bursa. 

Meski begitu, mengikuti kode domisili ini bukan berarti harus kita ikuti secara “mentah”. Kita wajib combine dengan analisis lainnya, baik secara fundamental maupun teknikal. 

Selain kode domisili, kabarnya BEI juga tengah mengkaji dibukanya kode broker secara parsial dan pertimbangan mengurangi satuan lot saham, ini supaya harga saham jadi lebih murah dan lebih terjangkau untuk semua orang.

3 Saham Dividen yang masih Diskon Setelah Melewati Ex-Date
Juni sudah mau berakhir yang menjadi tanda akhir dari pesta dividen final. Saatnya mulai memburu saham-saham dividen yang masih murah. Kira-kira siapa saja saham dividen yang masih murah setelah ex-dividen?

Double Combo Bandarmology : Kode Domisili + Kode Broker 

Setelah cukup lama “disembunyikan”, kode domisili investor siap kembali dibuka secara parsial mulai Juli 2025, tepatnya di akhir sesi 1 perdagangan. 

Kabar baik ini tentu disambut antusias oleh banyak pelaku pasar, khususnya trader aktif aliran  bandarmology. Harapan0nya, setelah kode domisili ke depan kode broker juga ikut menyusul.

Kalau dua data ini benar-benar tersedia secara bersamaan, ini bisa jadi “double combo” andalan para bandarmology hunter. Kenapa? Karena kita bisa tahu siapa yang beli (kode domisili) dan pakai sekuritas mana (kode broker) dalam jumlah besar, dua sinyal yang sangat kuat untuk membaca arah bandar.

Bandarmology secara sederhana adalah strategi yang mencoba mengikuti jejak “bandar”, istilah populer untuk pelaku pasar besar yang punya kekuatan modal cukup untuk menggerakkan harga saham (big fund). 

Dengan membaca data transaksi dari broker-broker tertentu yang dikenal “bandar”, trader bisa ikut masuk ke saham yang sedang dikerek. Secara teori, ketika bandar mulai akumulasi, harga saham akan naik, dan trader yang ikut dari awal bisa cuan.

Nah, kalau kode domisili dan kode broker dibuka lebih awal, para bandarmology bisa “mengintip gerakan bandar” lebih cepat, bahkan dalam satu sesi perdagangan.

Tapi, Gak Semua Bisa Cuan dari Strategi Ini

Masalahnya, pasar saham itu sifatnya multilateral—banyak pihak dengan tujuan dan gaya transaksi berbeda-beda yang ikut membentuk harga. Kalau semua orang menerapkan bandarmology dan berburu saham yang sama, ada risiko baru yang muncul:

  • Harga saham bisa naik terlalu cepat, membuat banyak trader justru masuk di harga puncak.
  • Fluktuasi meningkat tajam, karena ketika bandar jual, banyak ritel yang gak siap dan malah jadi “korban”.
  • Cuan jadi rebutan, tapi yang nyangkut juga bisa makin banyak.

Dengan kata lain, strategi ini efektif kalau cuma sebagian orang yang pakai. Tapi begitu jadi strategi massal, risikonya makin besar. Ingat, bandar itu juga manusia. Mereka bisa ubah arah, distribusi lebih cepat, dan yang ngikutin bisa jadi korban cut loss ramai-ramai. 

Regulator seperti OJK sebenarnya cukup berhati-hati membuka kembali data ini. Alasannya sederhana tapi masuk akal: banyak investor ritel yang belum cukup memahami fundamental saham, tapi terlalu fokus mengejar kode-kode teknikal semacam domisili dan broker.

Idealnya, kita juga belajar soal fundamental, minimal ini saham perusahaan apa, gimana kinerja-nya, laba-nya tumbuh atau enggak, dan lain sebagainya. 

Kalau semua keputusan cuma berdasarkan “kode”, risikonya pasar kita berubah jadi pasar spekulatif jangka pendek, bukan pasar yang sehat dan berkelanjutan.

Syukurnya, kode domisili dibuka secara bertahap, bukan real-time, melainkan di akhir sesi pertama perdagangan. Ini adalah langkah tengah yang memberikan transparansi lebih cepat, tapi tetap mendorong investor untuk belajar membaca data, setidaknya kita bisa memiliki waktu untuk belajar mendalami saham apa itu sembari menunggu “kemana arah uang” itu bergerak dari “siapa ke siapa”. 

Gimana, menurut kalian kode domisili bakal jadi game changer IHSG?

Cari Saham yang Cocok dengan Tujuan Investasimu Bersama Mikirsaham

Kamu bisa mendapatkan insight dari diskusi real time hingga analisis saham komprehensif di Mikirsaham. Dapatkan benefit:

  • Pilihan saham value-growth investing bulanan
  • Pilihan saham dividen yang potensial
  • Insight saham komprehensif serta actionnya
  • IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
  • Diskusi saham dan rekap diskusinya
  • Event online bulanan
  • Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan

Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini