Axiata Siap Jual LINK, Begini Efek ke EXCL dan Kans untuk WIFI

Saham EXCL meroket tinggi setelah lama koreksi dan sideways pasca merger dengan FREN.Apa yang terjadi dengan EXCL dan saham-saham telekomunikasi lainnya?

saham EXCL LINK dan AXIATA

Mikirduit – Harga saham EXCL sudah naik 16 persen dalam 5 hari perdagangan terakhir. Kabar teranyar terkait EXCL adalah terkait wacana penjualan saham LINK. Lalu, bagaimana perkembangannya dan potensi untuk EXCL maupun LINK?

Highlight
  • Harga saham EXCL naik 16% dalam 5 hari terakhir di tengah kabar penjualan saham LINK senilai sekitar Rp16 triliun dengan kandidat terkuat WIFI dan I Squared Capital.
  • Saham-saham telekomunikasi lain seperti TLKM dan ISAT juga terdorong sentimen positif, termasuk rencana spin-off aset fiber optik TLKM dan potensi penjualan aset fiber optik bawah laut ISAT.
  • Momentum kenaikan saham telko menarik untuk jangka menengah seperti TLKM, EXCL, ISAT, dan TOWR, namun entry disarankan menunggu koreksi karena harga sudah naik signifikan.
  • Mau tau prospek pasar saham setelah meroket di Juli-Agustus 2025? Mikirduit x Tuwaga bakal ngobrolin outlook akhir tahun 2025 dan saham-saham menarik periode tersebut. Daftar sekarang dengan klik di sini

Dalam kabar terbaru dari DealStreet Asia menyebutkan ada dua pihak yang paling terdepan dalam membeli LINK dari EXCL. Dalam artikel berjudul Two Frontrunners Emerge as Axiata Said to Be Nearing Sale of Link Net pada 13 Agustus 2025 disebutkan WIFI dan I Squared Capital menjadi yang terdepan dalam membeli LINK dari Axiata dan EXCL.

Saat ini, grup Axiata sudah mencapai tahap akhir dalam proses penjualan LINK tersebut. Kabar penjualan LINK oleh Grup Axiata sudah mencuat sejak Januari 2025. 

Sebelumnya, Grup Salim dan Sinar Mas disebut berminat dengan LINK, tapi kabar itu tidak ada konfirmasi lebih lanjut.

Transaksi penjualan LINK ditaksir mencapai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp16 triliun). Angka penjualan itu 100 persen dari modal beli Axiata dan EXCL yang senilai 500 juta dolar AS dari Grup Lippo pada 2022.

Saat ini, komposisi pemegang saham LINK antara lain Axiata Investment sebesar 75,42 persen, sedangkan EXCL sebesar 19,22 persen. Sehingga jika divestasi Axiata diikuti oleh EXCL, berarti total cash yang diterima oleh emiten telekomunikasi ini sekitar Rp3 triliun.

Namun, tetap ada kemungkinan EXCL tetap memiliki LINK sehingga yang melakukan divestasi hanya Axiata. Apalagi, kini EXCL juga dimiliki oleh Grup Sinarmas yang sempat berminat dengan aset tersebut.

WIFI yang lagi memiliki proyek ambisius di infrastruktur telekomunikasi dan menjadi kandidat pembeli LINK memang sudah bekerja sama dengan perusahaan tersebut. Jadi, akhir 2024 silam LINK bekerja sama dengan WIFI untuk pengembangan solusi ICT (Information, Communication dan Teknologi) di seluruh Indonesia.

Jadi, LINK menyediakan infrastruktur berbasis jaringan teknologi yang akan dimanfaatkan oleh WEAVE untuk layanan internet ke pelanggan.

Apalagi, jika dihitung pendanaan yang didapatkan WIFI dari right issue, surat utang anak usaha, pinjaman hingga suntikan modal segar dari NTT mencapai Rp8 triliun, dengan selisih nilai Rp3 triliun dalam kesepakatan dengan NTT ini belum diketahui dalam bentuk modal atau kerja sama non-tunai seperti kebutuhan perangkat dan pembangunan infrastruktur.

Artinya, dari segi dana, WIFI butuh tambahan suntikan dana segar untuk bisa sepakat membeli LINK yang kabarnya ditaksir Rp16 triliun.

Sementara itu, I Squared Capital sedang berencana membangun infrastruktur digitalnya dengan mengambil alih LINK. Pengelola dana senilai 40 miliar dolar AS itu telah memiliki akses di 70 negara dan mengoperasikan 155.000 km fiber optik dan jaringan data center. Mereka melihat ada potensi market yang menarik terkait internet dan data center di Indonesia.

Investor global tersebut sudah merencanakan investasi senilai 5 miliar dolar AS di kawasan Asia Pacific pada 2025-2027 di sektor energi baru terbarukan, infrastruktur digital, transportasi dan logistik, hingga infrastruktur lingkungan. Dari segi pendanaan, I Squared Capital lebih siap ketimbang WIFI.

5 dari 6 Kategori Saham Ini Dinilai Peter Lynch Bisa Multibagger
Peter lynch yang membuat istilah multibagger pernah menjelaskan ada jenis 6 saham yang jadi acuannya dalam mencari saham multibagger. Adapun 5 dari 6 saham tersebut berpotensi jadi multibagger, apa saja mereka?

Kabar ISAT dan TLKM

Jika dilihat secara sektoral, saham ISAT dan TLKM juga mencatatkan kenaikan yang signifikan. Kenaikan saham-saham telekomunikasi ini juga bertepatan dengan tenggat waktu unggah proposal lelang frekuensi 1,4 Ghz. Di luar itu, ISAT dan TLKM juga memiliki sentimen tersendiri.

Seperti, TLKM tengah berencana melakukan spin-off unit bisnis kabel serat optik miliknya yang digunakan untuk kebutuhan internal. Total, TLKM punya aset fiber optik internal sekitar 180.000 km.

Nantinya, aset fiber optik itu dipindahkan ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia, yang merupakan anak usaha TLKM. Lalu, aset fiber optik itu bisa digunakan untuk pihak ketiga, bukan internal, sehingga menjadi potensi ruang pertumbuhan bisnis bagi TLKM.

Proses spin-off-nya akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, tahap pertama 50 persen aset bakal ditransfer ke Telkom Infrastruktur pada 2025, sedangkan sisanya di pertengahan 2026. Total nilai aset ditaksir sekitar Rp150 triliun.

Namun, kami belum bisa menaksir potensi tambahan pendapatan TLKM dari menyewakan aset fiber optiknya tersebut. Namun, TLKM berencana menyewakannya kepada 1300 penyedia internet di Indonesia, termasuk perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dan lainnya.

Lalu, ISAT juga ada sentimen rencana penjualan aset fiber optik bawah lautnya yang ditaksir senilai 1 miliar dolar AS. Kabar yang sudah muncul sejak 2023 ini terus bergulir hingga Maret 2025.

Dalam cerita terakhir, ada beberapa penawaran yang masuk ke ISAT seperti I Squared Capital, Macquarie, dan TOWR. Nantinya, ISAT berencana melepas 75 persen kepemilikan aset bisnis fiber optik bawah lautnya tersebut.

Harusnya, tenggat waktu melakukan penawaran berakhir pada April 2025. Namun, belum ada kabar terbaru terkait keputusan penjualan aset tersebut.

Kesimpulan

Saham-saham telko akhirnya mulai bangkit setelah mengalami koreksi dalam hampir 2 tahun terakhir. Namun, ini menjadi momentum bagi para holder di harga bawah saat saham-saham tersebut dianggap bau.

Lalu, kamu yang pegang harga atas bisa menunggu hingga akhirnya bisa floating profit. Sementara itu, jika belum punya bisa wait and see terlebih dulu karena kenaikan sudah cukup tinggi. Kamu perlu menunggu hingga ada koreksi sementara atau tekanan pasar secara umum.

Dari deretan saham ini, TLKM, EXCL, ISAT, dan TOWR menarik untuk jangka menengah, tapi jika mencapai harga yang lebih baik karena sekarang sudah naik cukup tinggi. Lalu, LINK yang mau dilepas oleh Axiata menarik jangka pendek dan hanya untuk trading dan modal kecil. Alasannya likuiditas LINK terbatas dan masih di dalam full call auction. Jika masuk modal besar saat pesta berakhir keluarnya bakal sulit.

Sementara itu, untuk MTEL, kami agak terkejut TLKM tidak mengoper aset fiber optiknya ke MTEL tapi ke Telkom Infrastruktur. Padahal, jika fiber optik itu diberikan ke MTEL bisa membuat emiten menaranya itu bisa bersaing ketat dengan TOWR. 

Sehingga potensi upside yang menarik untuk saham menara tetap lebih ke TOWR, meski MTEL masih punya peluang upside.

Mau dapat Update Saham Bulanan Mikirsaham Edisi Agustus 2025 yang Terbaru?

Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini