5 Fakta Saham CDIA yang Wajib Diketahui Sebelum BUY di e-IPO
IPO yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, CDIA resmi mengumumkan rencana IPO di e-IPO. Sebelum kamu BUY, wajib baca 5 hal yang harus diketahui dari CDIA ini.
Mikirduit – Saham IPO yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, yakni CDIA, anak usaha TPIA milik Prajogo Pangestu. Apakah saham CDIA akan mengulang sukses CUAN dan BREN? berikut 5 fakta yang wajib kamu ketahui.
Highlight
- CDIA menjadi emiten ketiga Prajogo Pangestu yang dibawa listing ke BEI dalam 5 tahun terakhir
- CDIA merupakan anak usaha TPIA yang bergerak di bidang infrastruktur seperti pengelolaan pelabuhan, kapal, penyewaan tangki, pembangkit listrik, dan berbagai penunjang lainnya
- CDIA IPO dengan melepas 12 miliar lembar saham baru di harga Rp170 - Rp190 per saham bersama 6 penjamin emisi dari HP, NI, SQ, TP, DP, dan LG
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Jumlah Lembar Saham Baru IPO CDIA Lebih Besar dari BREN dan CUAN
CDIA mengumumkan bakal menerbitkan 12 miliar lembar saham baru yang setara 10 persen dari saham beredar. Jumlah lembar saham IPO hingga di atas 10 miliar lembar ini cukup besar.
Secara historis kami mencatat, saham-saham IPO yang mampu ARA adalah saham IPO yang menerbitkan di bawah 1 miliar lembar saham baru.
Namun, jika menilik BREN dan CUAN, keduanya menerbitkan saham baru di atas 1 miliar lembar. BREN sekitar 4 miliar lembar, sedangkan CUAN sekitar 1,69 miliar lembar. Dari jumlah lembar itu, BREN dan CUAN masih mampu ARA berjilid-jilid.
Di sisi lain, jumlah lembar saham CDIA 10 kali lebih besar dari CUAN dan 3 kali lebih besar dari BREN. Hal ini menjadi potensi risiko, tapi belum tentu terjadi mengingat rekam jejak Prajogo Pangestu di saham IPO yang sejauh ini masih positif.
Dana IPO Full Untuk Ekspansi
CDIA akan menghimpun dana IPO sebanyak-banyaknya Rp2,37 triliun. Total dana itu akan sepenuhnya digunakan untuk ekspansi dengan rincian:
- Rp871 miliar disetorkan ke anak usaha PT Chandra Shipping Internasional dan PT Marina Indah Maritim untuk membeli armada kapal baru.
- Rp1,5 triliun disetorkan ke anak usaha PT Chandra Samudera Port untuk membuat tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene, dan fasilitas penunjang lainnya.
Dalam prospektus, manajemen CDIA menyebutkan jika dana IPO tidak cukup untuk rencana ekspansi tersebut, perseroan akan mencari sumber pendanaan lain dari kas internal, pinjaman bank, dan sumber-sumber lainnya yang bisa diakses.
CDIA, Hasil Kolaborasi Prajogo dengan Perusahaan Thailand
Komposisi kepemilikan CDIA sebanyak 70 persen dipegang oleh TPIA sebagai pengendali dan 30 persen oleh Phoenix Power B.V. Adapun, Phoenix Power adalah kepanjangan tangan dari Electricity Generating Public Company Limited, perusahaan yang dimiliki BUMN Thailand di bidang listrik.
Sebelumnya, TPIA dan EGCO Group sudah sepakat menyuntikkan modal tambahan ke CDIA senilai 185 juta dolar AS atau setara Rp3,1 triliun. Dalam penambahan modal baru itu, TPIA menyuntikkan senilai 90 juta dolar AS, sedangkan EGCO Group senilai 95 juta dolar AS.
CDIA sendiri dibentuk oleh TPIA sebagai special purpose vehicle untuk bisnis infrastruktur Grup Chandra Asri. Secara bisnis, CDIA memiliki bisnis yang beragam mulai dari pengelolaan pelabuhan, transportasi kapal laut, penjualan BBM, sewa terminal tangki, pembangkit listrik hingga logistik dan pergudangan.
Natalia
Penyebab Laba Bersih CDIA di 2024 Lebih Besar daripada Laba Kotornya
CDIA mencatatkan kinerja yang cukup positif sepanjang 2024. Pendapatan CDIA naik 34 persen menjadi 102 juta dolar AS, sedangkan laba bersih naik 168 persen menjadi 30,63 juta dolar AS.
Namun, tingkat laba bersih CDIA itu lebih besar daripada laba kotor yang hanya 10,46 juta dolar AS. Kenapa bisa begitu? beberapa penyebabnya antara lain:
- Adanya pendapatan keuangan senilai 31 juta dolar AS dibandingkan dengan 1,11 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan keuangan itu berasal dari kupon obligasi negara, bunga deposito dan tabungan
- Adanya pendapatan dari bagian laba atas entitas asosiasi senilai 10,97 juta dolar AS. Dua entitas asosiasi CDIA antara lain PT Krakatau Tirta Industri dengan bisnis pengolahan air dan porsi kepemilikan 49 persen, serta PT Krakatau Posco Energi dengan bisnis pembangkit listrik dan kepemilikan sebesar 45 persen.
IPO dengan 6 Penjamin Emisi dengan Valuasi IPO yang Cukup Premium
CDIA melakukan IPO dengan 6 penjamin emisi dengan dua penjamin emisi yang ikut membawa IPO emiten Prajogo sebelumnya (BREN dan CUAN), yakni Henan Putihrai Sekuritas (HP) dan BNI Sekuritas (NI). Selain dua itu, ada 4 penjamin emisi lainnya, yakni DBS Sekuritas (DP), OCBC Sekuritas (TP), BCA Sekuritas (SQ), dan Trimegah Sekuritas (LG).
Secara rekam jejak, HP memiliki rekam jejak yang dianggap bagus sebagai penjamin emisi IPO. Pasalnya, beberapa IPO terakhir seperti RATU, DAAZ, FORE hingga CUAN hasilnya cukup memuaskan.
Di sisi lain, IPO CDIA ini menawarkan valuasi harga penawaran di Rp170 - Rp190 yang terhitung cukup premium. Dengan data laporan keuangan tahun 2024, tingkat PE CDIA mencapai 42-48 kali (dengan data masa lalu di 2024), serta PBV sekitar 1,75 - 1,96 kali.
Secara historis, Prajogo memang selalu menawarkan harga IPO yang premium dari entitasnya yang dibawa ke IDX.
Mau Tau Action Terbaik untuk Saham CDIA, Kamu Bisa Dapatkan Penjelasannya di IPO Digest Premium Mikirsaham
Kamu bisa mendapatkan insight dari diskusi real time hingga analisis saham komprehensif di Mikirsaham. Dapatkan benefit:
- Pilihan saham value-growth investing bulanan
- Pilihan saham dividen yang potensial
- Insight saham komprehensif serta actionnya
- IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
- Diskusi saham dan rekap diskusinya
- Event online bulanan
- Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap e bulan
Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini
