4 Saham yang Berpotensi Masuk MSCI di November 2025

Tren narasi masuk MSCI lagi marak. Setiap saham yang naik didaulat berpotensi masuk MSCI. Berikut ini kami buat hitungan saham yang punya probabilitas masuk MSCI

saham MSCI

Mikirduit – Ada empat saham yang memiliki probabilitas masuk indeks MSCI pada rebalancing November 2025 nanti. Lalu, ada dua saham yang berpotensi keluar dari MSCI Global Standard Index. Lalu, bagaimana prospek saham-saham tersebut?

Highlight
  • Empat saham berpotensi masuk ke MSCI Global Standard Index pada rebalancing November 2025, yaitu BREN, BRMS, ANTM, dan MDKA, sementara ICBP dan KLBF berpotensi turun ke MSCI Small Caps.
  • Saham yang masuk indeks MSCI berpeluang mendapat inflow dana asing dan kenaikan harga jangka pendek menjelang periode efektif 25 November 2025, meski efeknya tidak selalu pasti.
  • Untuk saham yang keluar MSCI, strategi terbaik adalah memanfaatkan tekanan harga sebagai peluang beli jangka menengah, terutama karena ICBP dan KLBF sudah berada di valuasi terdiskon dengan prospek fundamental masih positif.

Dengan menggunakan panduan indikator saham yang masuk ke MSCI yang telah disesuaikan, ada tiga indikator utama masuk indeks MSCI Global Standard:

  • Total market cap minimal Rp50 triliun
  • Free float market cap minimal Rp25 triliun
  • Annualized Traded Value Rasio (ATVR) minimal 15 persen

Dengan menggunakan tiga indikator kuantitatif itu dengan data per 30 September 2025 (mengambil posisi akhir bulan), beberapa kandidat yang bisa masuk MSCI Global Standard antara lain, BREN, BRMS, ANTM, dan MDKA. Untuk BRMS, ANTM, dan MDKA statusnya naik kasta dari MSCI small caps menjadi MSCI Global Standards. (Data ini bisa berubah dengan data baru per 31 Oktober 2025 nanti)

Di sisi lain, dua saham yang berpotensi turun kasta dari Global Standard menjadi small caps antara lain ICBP dan KLBF. 

Dengan kondisi begitu, bagaimana menyikapi saham yang berpotensi masuk dan keluar indeks MSCI Global Standard tersebut?

Catatan, nama saham di sini belum pasti 100 persen akan masuk MSCI hanya berpotensi menjadi kandidat.

Saham yang Masuk MSCI

Kelebihan masuk MSCI adalah adanya potensi inflow dana asing yang masuk ke saham terkait. Dengan begitu, dari periode pengumuman hingga efektif ada potensi kenaikan harga saham. Namun, sentimen inflow ini tidak bisa dijadikan faktor pasti harga saham pasti naik. Soalnya, ada variabel lainnya, terutama terkait sentimen prospek fundamental yang bisa mempengaruhi minat jual dan beli.

Sehingga, untuk saham-saham yang berpotensi masuk MSCI, dengan posisi pengumuman sahamnya dalam 3 minggu ke depan, posisi saat ini untuk jangka pendek. Pengumuman MSCI akan dilakukan pada 5 November 2025 dengan periode efektif pada 25 November 2025. Sehingga jika mau beli sekarang bisa pastikan posisi secara teknikal bagus untuk jangka pendek. Dengan target jual terakhir pada 24 November 2025.Namun, jika sudah cuan lumayan sebelum 24 November 2025 bisa take profit lebih cepat. Setelah periode efektif, ada potensi harga saham konsolidasi sementara.

Jadi, setiap saham yang masuk indeks MSCI akan mendapatkan inflow asing pada pre-closing sebelum hari efektif. Dari situ, ada aksi auto buy dari ETF yang mengacu ke indeks MSCI Global Standard. Sehingga jika jual di pre-closing dari harga sebelum muncul pengumuman ada potensi kenaikan yang menarik.

BBTN RUPSLB Untuk Finalisasi Spin-off Bisnis Bank Syariah, Begini Prospeknya
Aksi korporasi BBTN diperkirakan rampung pada akhir 2025. Dengan begitu, bagaimana prospek saham BBTN ke depannya?

Saham yang Keluar MSCI

Untuk saham-saham yang keluar dari MSCI global standard, ada dua strategi yang bisa diterapkan. 

Pertama, masuk saat pre-closing 24 November 2025 dan keluar saat pre-opening 25 November 2025. Pasalnya, ETF yang mengacu ke indeks MSCI Global Standard akan melakukan aksi jual untuk saham-saham yang keluar dari indeks tersebut pada H-1 sebelum hari efektif. Namun, biasanya saat pre-opening kembali menguat karena penurunan yang terjadi akibat faktor teknis dari rebalancing indeks.

Namun, dalam perkembangannya, cara ini mulai kurang efektif karena banyak yang memburu saham-saham yang keluar dari indeks MSCI di pre-closing H-1 sehingga penurunannya sudah tidak se-fluktuatif sebelumnya. 

Kedua, menjadikan titik tekanan harga saham saat keluar indeks menjadi posisi beli untuk investasi jangka menengah. Pasalnya, jika kinerja secara fundamental mulai membaik, saham yang keluar MSCI akan secara organik menarik minat investor juga.

Menariknya, dua saham yang kami ekspektasikan berpotensi keluar dari indeks MSCI Global Standard menjadi MSCI small caps, yakni KLBF dan ICBP juga sudah berada di posisi yang cukup terdiskon karena tekanan harga dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti, KLBF sudah berada di harga Rp1.085 per saham (per 15 Oktober 2025). Dengan forward price to earning (PE) rasio sebesar 12,98 kali. Posisi PE Forward KLBF ini sudah di bawah PE standard deviasi -2 dari 3 - 10 tahun terakhir. Ditambah dengan prospek bisnis yang masih bertumbuh positif dalam 2 tahun ke depan (dari segi konsensus analis maupun twelve trailing month per semester I/2025. 

Sementara itu, ICBP berada di harga Rp8.675 per saham. PE Forward ICBP sebesar 9,39 kali. Posisi PE forward itu sudah berada di area PE Standard deviasi -2. Dengan prospek kinerja yang juga masih diproyeksikan bisa positif dalam 2 tahun ke depan.  

Jadi, strateginya ketika harga sekarang murah bisa masuk 50 persen dari rencana modal di sana, serta jika ada penurunan harga saham lanjutan pasca keluar pada pre-closing 24 November 2025 bisa masuk sisanya. Pasalnya, saham-saham yang keluar dari indeks MSCI berpotensi menyesuaikan harga kembali naik karena tekanan jual secara teknis.

Namun, strategi kedua ini cenderung untuk jangka menengah sehingga harus punya toleransi hold selama maksimal 2 tahun, meski kalau sudah cuan 30-60 persen dalam 3-6 bulan bisa keluar dulu.

Kami telah menghitung ada 11 Saham Lainnya yang Punya Probabilitas Masuk Indeks MSCI Small Caps, serta 6 Saham Lainnya yang Berpotensi Keluar dari MSCI Small Caps yang sudah di-post di Mikirsaham

Pas banget, kami juga lagi ada promo bundling mikirsaham pro dengan event mini bootcamp Stockverse: Mencari Cuan Secara Mandiri.

Di sini, kamu bisa praktek cari saham sendiri dan mendapatkan insight untuk mempermudah pembelajaran hingga nantinya kamu bisa menganalisis saham secara mandiri.

Benefit Mikirsaham Pro:

  • Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
  • Insight saham terkini serta action-nya
  • IPO dan Corporate Action Digest
  • Event online bulanan
  • Grup Diskusi Saham

Benefit Stockverse:

  • Video edukasi Lifetime
  • Event online, 1 November 2025 (belajar teknikal), 8 November 2025 (menciptakan strategi investasi saham sendiri), 9 November 2025 (Market Outlook)

Kamu bisa beli paket bundling ini cuma Rp950.000 dari harga sebelum diskon Rp2,1 juta dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Manfaatkan Nilai Wajar instan saham Indonesia, AS dan bursa global lainnya dengan berlangganan InvestingPro! Manfaatkan pula fitur ProPicks AI untuk mendapatkan stock pick saham AS dan Indonesia yang jauh mengungguli performa indeks acuan. Dapatkan diskon khusus InvestingPro dari MikirDuit sebesar 15%, Klaim Diskonnya Sekarang