3 Saham Asuransi yang Butuh Suntik Modal Hingga Akhir 2026, Potensi Booming?
Saham asuransi lagi menghadapi potensi booming karena kewajiban tambahan ekuitas dalam dua tahap. Pada tahap pertama, mereka harus selesaikan hingga akhir 2026. Lalu, saham apa yang bakal suntik modal?

Mikirduit – Dalam sebulan terakhir, ada 10 saham asuransi yang sudah mencatatkan kenaikan. Paling besar ada LPGI naik sebesar 45 persen, ASRM naik 36 persen, dan ASBI naik 10 persen. Sisanya, masih mencatatkan kenaikan di bawah 10 persen. Lalu, bagaimana prospek saham asuransi ini?
Highlight
- Sentimen utama sektor asuransi datang dari aturan OJK yang mewajibkan penambahan modal minimum hingga akhir 2026 dan 2028, berpotensi memicu dua gelombang kenaikan saham asuransi.
- Tiga emiten asuransi kecil yang butuh tambahan modal paling cepat adalah AHAP, VINS, dan YOII, dengan kebutuhan modal mulai dari Rp37 miliar hingga Rp48 miliar.
- Aksi korporasi seperti right issue atau private placement berpotensi menjadi katalis jangka pendek, sementara momentum terbesar diperkirakan baru muncul menjelang 2027–2028.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Sejatinya, saham asuransi bukanlah salah satu sektor seksi di pasar modal Indonesia. Namun, ada satu kebijakan OJK dengan deadline pada akhir Desember 2026 (alias 1 tahun lebih lagi), yakni terkait penambahan modal.
Hal ini bisa mendorong siklus saham asuransi bisa naik signifikan karena sentimen suntikan modal tersebut. Hal tersebut pernah terjadi di saham-saham bank kecil pada 2021-2022 ketika deadline penambahan minimal modal inti menjadi Rp3 triliun dari sebelumnya Rp100 miliar. Akhirnya banyak bank kecil melakukan right issue. Ditambah, kala itu ada isu bank digital. Sehingga setiap bank kecil mau right issue dikaitkan akan menjadi bank digital.
Di sisi lain, kami mengingatkan saham-saham asuransi punya risiko dari segi likuiditas. Rata-rata likuiditas hariannya rendah sehingga jika ada periode booming diharapkan bisa hold hingga periode puncak sebelum akhir 2026. Pasalnya, setelah itu, likuiditas saham asuransi bisa kembali normal.
Aturan OJK Terkait Penambahan Modal Asuransi
Dalam aturan POJK Nomor 23 Tahun 2023, perusahaan asuransi harus memenuhi penyesuaian modal dalam dua tahap, yakni Desember 2026 dan Desember 2028.
Untuk tahap pertama, perusahaan asuransi dan sebagainya harus menyesuaikan ekuitas minimum pada 31 Desember 2026. Dengan ketentuan:
1. Perusahaan Asuransi minimal Rp250 miliar
2. Perusahaan Reasuransi minimal Rp500 miliar
3. Perusahaan asuransi syariah minimal Rp100 miliar
4. Perusahaan reasuransi syariah minimal Rp200 miliar
Nantinya, skala modal yang lebih besar ditargetkan per kelas-nya pada Desember 2028. Dengan ketentuan:
Pertama, untuk KPEE 1 dengan skala modal perusahaan asuransi yang lebih kecil:
- minimal Rp500 miliar untuk perusahaan asuransi
- minimal Rp1 triliun untuk perusahaan reasuransi
- minimal Rp200 miliar untuk perusahaan asuransi syariah
- minimal Rp400 miliar untuk perusahaan reasuransi syariah
Kedua, untuk KPPE 2 dengan skala bisnis asuransi yang lebih besar wajib memenuhi ekuitas minimum sebagai berikut:
- minimal Rp1 triliun untuk perusahaan asuransi
- Minimal Rp2 triliun untuk perusahaan reasuransi
- minimal Rp500 miliar untuk perusahaan asuransi syariah
- Minimal Rp1 triliun untuk perusahaan reasuransi syariah
Dalam memenuhi target itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan asuransi.
- Melakukan dengan cara organik lewat tren kenaikan laba bersih secara bertahap dan menghentikan pembagian dividen sementara
- Melalui private placement
- Melalui right issue
Dengan detail ini, kami ekspektasi ada potensi dua gelombang booming saham asuransi, yakni pertama jelang akhir 2026, dan yang terbesar jelang akhir 2028. Lalu, perusahaan asuransi mana yang berpotensi menarik?

Tiga Saham Asuransi yang Butuh Modal
Jika mengacu kepada ketentuan POJK tersebut, berarti ada sekitar 3 saham asuransi yang butuh suntikan modal hingga akhir 2026 nanti. Ketiga saham itu antara lain, AHAP, VINS, dan YOII.
Sampai semester I/2025, ekuitas YOII sekitar Rp201 miliar, sedangkan VINS sekitar Rp205 miliar, serta AHAP sekitar Rp37 miliar. Sehingga, ketiganya membutuhkan tambahan modal mulai dari Rp37 miliar hingga Rp48 miliar.
Di sisi lain, mencapai target ekuitas dengan cara organik, yakni mendorong ekuitas dengan laba juga sulit. Dengan asumsi laba bersih VINS secara twelve trailing month hanya sekitar Rp9 miliar, berarti dalam 2 tahun hanya bisa menambah Rp18 miliar, sedangkan kebutuhan mencapai Rp45 miliar.
AHAP kemungkinan butuh modal lebih besar dari kebutuhan Rp37 miliar. Pasalnya, kinerja AHAP hingga semester I/2025 malah merugi.
Sementara itu, YOII bisa saja menggunakan skema organik dengan asumsi laba bersih 2025 bisa tembus Rp30 miliar, dan laba bersih 2026 bisa tembus minimal Rp20 miliar. Namun, hal itu cukup berjudi mengingat fluktuasi ekonomi bisa mempengaruhi kinerja laba bersih perusahaan asuransi.
Di sisi lain, VINS telah mengumumkan akan melakukan private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10 persen dari total modal disetor.
Total ekuitas VINS per semester I/2025 senilai Rp205 miliar. Artinya, minimal VINS cukup menambah sekitar Rp45 miliar lagi. Nantinya, rencana private placement VINS akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada 20 Oktober 2025.
Kesimpulan
Berhubung tujuan dari aksi korporasi ini untuk memenuhi ketentuan OJK sehingga harga private placement bisa disesuaikan dengan kebutuhan (sebagai cara tercepat dan juga tanggung jawab pengendali). Ini bisa menjadi sentimen jangka pendek untuk saham-saham perusahaan asuransi kecil dalam jangka pendek. Justru, yang menarik adalah gelombang kedua, yang mana ada potensi penambahan modal yang lebih besar, tapi siklusnya baru terjadi mungkin di 2027-2028.
Namun, gelombang pertama ini mungkin tidak terlalu besar, kecuali jika ada perusahaan asuransi kecil yang langsung tambah modal maksimal hingga menjadi KPPE 2. Itu bisa jadi story yang menarik.
Kami Sudah Mengulas Prospek 2 Saham Asuransi Kecil Lainnya yang Berpotensi Suntik Modal Dalam 1 Tahun Ke Depan di Mikirsaham Pro
Pas banget, kami juga lagi ada promo bundling mikirsaham pro dengan event mini bootcamp Stockverse: Mencari Cuan Secara Mandiri.
Di sini, kamu bisa praktek cari saham sendiri dan mendapatkan insight untuk mempermudah pembelajaran hingga nantinya kamu bisa menganalisis saham secara mandiri.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Benefit Stockverse:
- Video edukasi Lifetime
- Event online, 1 November 2025 (belajar teknikal), 8 November 2025 (menciptakan strategi investasi saham sendiri), 9 November 2025 (Market Outlook)
Kamu bisa beli paket bundling ini cuma Rp950.000 dari harga sebelum diskon Rp2,1 juta dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini